Simpulan Saran SIMPULAN DAN SARAN

69

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan: 1 Model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan buku saku efektif terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA SMAN 1 Ambarawa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ditandai dengan Kriteria ketuntasan minimal yang mencapai 85. 2 Hasil Belajar aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik materi kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa Kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan buku saku mempunyai nilai rata-rata lebih baik dibandingkan kelas kontrol yang memakai pembelajaran konvensional. 3 Model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan buku saku mendapat respon positif oleh siswa.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini yaitu: 1 Guru kimia hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan buku saku dalam pembelajaran sebagai variasi metode mengajar. 2 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai model pembelajaran Creative Problem Solving berbantuan buku saku terhadap materi yang berbeda agar model pembelajaran tersebut dapat berkembang dan bermanfaat untuk kegiatan pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Amalia, R. 2012. Analisis Tingkat Pemahaman Konsep Fisika Dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Dengan Model Creative Problem Solving CPS. Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika 42 : 8-13 Amy M. S.,Susantini E., Raharjo. 2012. Pengembangan Buku Saku Materi Sistem Ekskresi Manusia di SMAMA Kelas XI. Surabaya. Jurnal bioedu 12 : 10-13 Arikunto, S. 1997. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press. Baharuddin, N. E. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta : AR- RUZZ Media. Faturrahman, Pupuh, Sobri Sutikna. 2007. Strategi belajar Mengajar. Bandung : PT Refika Aditama. Goffar, M. 1987. Perencanaan Pendidikan Teori dan metodologi. Jakarta : DepDikBud. Ibrahim, R. dan Syaodih, Nana S. 1996. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Ihsan, Fuad. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Kasmadi I.S. Putri I.R. 2010. Pengaruh Penggunaan Artikel Kimia dari Internet pada Model pembelajaran Creative Problem Solving terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia 41 : 574-581 Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning, Jakarta : Grasindo. Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Pepkin K.L. 2004. Creative Problem Solving in Math. Tersedia di http:www.uh.eduhticu2004v0204.htm [14 maret 2014] Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Slavin Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung : Nusa media 69 Satrawijaya, Tresna. 1988. Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta : DepDikBud Sobry, S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT.Rafika Aditama. Sudarmo, U. 2007. Kimia SMA 2 Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Phibeta Aneka gama. Sudijono, A. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Gravindo persada. Sudiran. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Masalah Fisika. Jurnal Penelitian Inovasi Pendidikan Fisika 41 : 7-12 Sudjana, N. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sutresna, N. 2008. Kimia untuk Kelas XI. Bandung: Grafindo Media Pratama. Suwarno, W. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : AR-RUZZ Media. Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Median Group. Uno, H. B.2006. Perencanaan Pendidikan. Jakarta : Bumi aksara. Vidal, R.V.V. 2010. Creative Problem Solving An Applied University Course. Journal of Informatics and Mathematical Modelling Technical 302 : 405- 426 Lampiran 1 DAFTAR KODE SISWA KELAS XI IPA 1 dan 2 SMA N 1 Ambarawa TAHUN AJARAN 20132014 No Absen XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 1 K-01 E-01 A-01 B-01 2 K-02 E-02 A-02 B-02 3 K-03 E-03 A-03 B-03 4 K-04 E-04 A-04 B-04 5 K-05 E-05 A-05 B-05 6 K-06 E-06 A-06 B-06 7 K-07 E-07 A-07 B-07 8 K-08 E-08 A-08 B-08 9 K-09 E-09 A-09 B-09 10 K-10 E-10 A-10 B-10 11 K-11 E-11 A-11 B-11 12 K-12 E-12 A-12 B-12 13 K-13 E-13 A-13 B-13 14 K-14 E-14 A-14 B-14 15 K-15 E-15 A-15 B-15 16 K-16 E-16 A-16 B-16 17 K-17 E-17 A-17 B-17 18 K-18 E-18 A-18 B-18 19 K-19 E-19 A-19 B-19 20 K-20 E-20 A-20 B-20 21 K-21 E-21 A-21 B-21 22 K-22 E-22 A-22 B-22 23 K-23 E-23 A-23 B-23 24 K-24 E-24 A-24 B-24 25 K-25 E-25 A-25 B-25 26 K-26 E-26 A-26 B-26 27 K-27 E-27 A-27 B-27 28 K-28 E-28 A-28 B-28 29 K-29 E-29 A-29 B-29 30 K-30 E-30 A-30 B-30 31 K-31 E-31 A-31 B-31 32 K-32 E-32 A-32 B-32 33 K-33 E-33 A-33 B-33 34 K-34 E-34 A-34 B-34 35 K-35 E-35 A-35 B-35 36 K-36 E-36 A-36 B-36 37 K-37 E-37 A-37 B-37 38 K-38 E-38 A-38 B-38 39 K-39 E-39 A-39 B-39 40 K-40 E-40 A-40 B-40 Lampiran 2 DATA NILAI SEMESTER KELAS XI IPA No Kelas XI IPA1 XI IPA2 XI IPA3 XI IPA4 1 73 59 60 65 2 79 53 40 65 3 73 73 85 60 4 83 65 80 60 5 85 59 75 75 6 78 65 55 50 7 85 59 75 65 8 80 78 80 70 9 73 67 75 70 10 70 63 65 65 11 67 58 75 55 12 80 80 85 60 13 75 68 65 75 14 65 59 85 75 15 69 65 75 65 16 83 73 80 85 17 68 75 75 95 18 73 63 65 45 19 65 83 65 80 20 65 77 60 70 21 59 65 75 85 22 65 61 85 70 23 53 65 75 65 24 60 68 55 80 25 73 68 70 70 26 85 60 65 75 27 88 65 75 65 28 65 53 70 60 29 80 84 70 65 30 58 65 50 65 31 73 67 75 55 32 63 58 70 60 33 59 73 65 45 34 63 53 40 55 35 74 65 50 50 36 66 65 61 80 37 58 65 65 58 38 77 60 87 73 39 45 65 58 53 40 70 64 75 50 Lampiran 2 3 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika  2  2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Panjang Kelas = Nilai minimal = Rata-rata x = Rentang = s = Banyak kelas = n = - -  - - - ² Untuk  = 5, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN SEMESTER I KELAS XI IPA1 6 40 61.00 68.00 -2.67 0.4962 0.0282 1.1268 Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei 69.00 76.00 68.50 -0.21 7.2 45 70.58 43 9.75 88 Oi Oi-Ei² Ei 45.00 52.00 44.50 1 0.0143 53.00 60.00 52.50 -1.85 0.4681 0.1189 4.7551 6 0.3259 60.50 -1.03 0.3492 0.2650 10.5984 10 0.0338 0.0842 0.3125 12.4992 11 0.1798 0.1951 7.8031 8 0.0050 85.00 92.00 84.50 1.43 0.4233 0.0644 77.00 84.00 76.50 0.61 0.2282 2.5757 4 0.7876 92.50 2.25 0.4877 = 1.3463 7.81 1.3463 7.81 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho       k 1 i 2 i 2 O i i E E  Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika  2  2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Panjang Kelas = Nilai minimal = Rata-rata x = Rentang = s = Banyak kelas = n = - -  - - - ² Untuk  = 5, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 7.81 4.7831 7.81 0.0021 = 4.7831 94.50 3.76 0.4999 2 1.0359 88.00 94.00 87.50 2.84 0.4978 0.0856 0.0856 81.00 87.00 80.50 1.93 0.4731 0.0247 8 1.4753 74.00 80.00 73.50 1.01 0.3441 0.1290 5.1589 4 0.2603 0.3063 12.2514 0.9882 60.00 66.00 59.50 -0.82 0.2943 67.00 73.00 66.50 0.09 0.0378 0.1646 6.5823 9 0.8880 13.2864 17 1.0380 0.3322 53.00 59.00 52.50 -1.74 0.4589 6 40 Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi Oi-Ei² Ei 31 7.64 UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN SEMESTER I KELAS XI IPA2 84 5.17 53 65.78 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho        k 1 i i 2 i i 2 E E O Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika  2  2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Panjang Kelas = Nilai minimal = Rata-rata x = Rentang = s = Banyak kelas = n = - -  - - - ² Untuk  = 5, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 7.81 5.7937 7.81 0.0738 = 5.7937 93.50 2.10 0.4820 3 2.9560 85.00 93.00 84.50 1.33 0.4082 2.9511 5 1.4225 76.00 84.00 75.50 0.56 0.2132 0.1951 11 0.0737 67.00 75.00 66.50 -0.20 0.0811 0.2942 11.7696 15 0.8867 0.2534 10.1356 7.8025 49.00 57.00 48.50 -1.74 0.4590 58.00 66.00 57.50 -0.97 0.3345 0.0349 1.3961 2 0.2612 4.9819 4 0.1935 0.1245 40.00 48.00 39.50 -2.51 0.4939 6 40 Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi Oi-Ei² Ei 47 11.73 UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN SEMESTER I KELAS XI IPA3 87 7.83 40 68.90 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho       k 1 i 2 i 2 O i i E E  Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Ha : Data tidak berdistribusi normal Pengujian Hipotesis: Rumus yang digunakan: Kriteria yang digunakan Ho diterima jika  2  2 tabel Pengujian Hipotesis Nilai maksimal = Panjang Kelas = Nilai minimal = Rata-rata x = Rentang = s = Banyak kelas = n = - -  - - - ² Untuk  = 5, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh ² tabel = Karena ² berada pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal 7.81 1.5294 7.81 0.0162 = 1.5294 98.50 2.88 0.4980 2 0.4152 90.00 98.00 89.50 2.09 0.4818 0.6499 1 0.1886 81.00 89.00 80.50 1.30 0.4032 0.0786 14 0.2522 72.00 80.00 71.50 0.51 0.1943 0.2089 8.3556 8 0.0151 0.3061 12.2427 3.1421 54.00 62.00 53.50 -1.08 0.3590 63.00 71.00 62.50 -0.28 0.1117 0.1101 4.4045 6 0.5780 9.8910 9 0.0803 0.2473 45.00 53.00 44.50 -1.87 0.4691 6 40 Kelas Interval Batas Kelas Z untuk batas kls. Peluang untuk Z Luas Kls. Untuk Z Ei Oi Oi-Ei² Ei 50 11.36 UJI NORMALITAS DATA NILAI ULANGAN SEMESTER I KELAS XI IPA 4 95 8.33 45 65.73 Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho        k 1 i i 2 i i 2 E E O Lampiran 4 Hipotesis Ho :  2 1 =  2 2 =  2 3 H 1 :  2 1 =  2 2 =  2 3 Kriteria: Ho diterima jika  2 hitung  2 1-  k-1  2 1- k-1 Pengujian Hipotesis Varians gabungan dari kelompok sampel adalah: = Harga satuan B = Log S 2  n i - 1 = x = = Ln 10 { B - n i -1 log S i 2 } = = Untuk  = 5 dengan dk = k-1 =4-1 = 2 diperoleh  2 tabel = 39 121.7803 4749.4318 2.0856 81.3375 Karena  2 hitung  2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama homogen 1.9797 156 308.83  2 2.3026 308.8311 306.8058 4.664 7.81 4.664 7.81 95.4304 ni-1 156 Log S 2 1.9797 14887.1420 = B S 2 = ni-1 Si 2 = 79.7436 Σ 160 156 381.7216 14887.1420 7.8668 306.8058 XI IPA3 40 39 110.8428 4322.8693 2.0447 XI IPA 4 40 75.2156 XI IPA2 40 39 64.2576 2506.0455 1.8079 70.5090 XI IPA1 40 39 84.8409 3308.7955 1.9286 UJI HOMOGENITAS POPULASI Kelas n i dk = n i - 1 Si 2 dk S i 2 log S i 2 dk log S i 2 Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho Daerah penerimaan Ho Lampiran 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 X n X 78 H 1 : m 1 = m 2 = m 3 H : m 1 = m 2 = m 3 Kriteria: Ho diterima apabila F hitung F  k-1n-k F  k-1n-k 4225 3721 4225 7569 3364 2025 6400 3364 5329 2809 2500 33 34 35 36 37 66 58 77 45 59 3600 3025 2500 199233.23 175329 32 173054.03 195254 33 189888.40 177827 34 172791.03 4356 3364 5929 2025 5329 4225 4225 3600 4225 3481 5476 6400 4900 7225 4900 4225 6400 4900 5625 4225 3969 2809 1600 4225 4225 2809 4900 6400 7056 4900 3364 4225 2500 5329 4489 5625 3721 7225 2809 4225 5625 3600 4624 3025 5329 4624 4900 45 5329 3481 3600 6241 2809 1600 5329 5329 7225 6889 4225 6400 7225 3481 5625 6084 4225 3025 7225 3481 5625 6400 6084 65 65 61 87 58 65 65 60 60 75 50 65 70 70 65 55 60 75 75 65 85 95 45 80 73 65 65 60 65 60 40 85 80 75 55 75 80 75 65 75 85 65 85 75 80 75 65 65 No 734966 X 40 70.58 40 65.78 40 68.90 65.73 40 n 202943 33 10839 2823 2631 2756 2629 X 751353 40 2500 70 64 75 50 4900 4096 5625 39 38 63 74 53 65 40 50 55 50 80 58 73 53 32 31 73 63 67 58 75 70 55 60 3969 3364 4900 3025 30 29 80 58 84 65 70 50 65 65 4225 4225 28 27 88 65 65 53 75 70 65 60 7744 4225 5625 3600 26 25 73 85 68 60 70 65 70 75 7225 3600 4225 24 23 53 60 65 68 75 55 65 80 22 21 59 65 65 61 75 85 85 70 3481 4225 5625 4225 20 19 65 65 83 77 60 70 4225 6889 4225 4225 5929 3600 18 17 68 73 75 63 4624 5625 5625 5329 3969 4225 9025 2025 16 15 69 83 65 73 4761 4225 5625 6889 5329 6400 4225 7225 14 13 75 65 68 59 5625 4624 4225 4225 3481 7225 5625 5625 12 11 67 80 58 80 4489 3364 5625 6400 6400 7225 3025 3600 10 9 73 70 67 63 5329 4489 5625 4900 3969 4225 4900 4225 8 7 85 80 59 78 6400 4225 4900 6 5 85 78 59 65 5625 2500 4 3 73 83 73 65 3600 3600 2 1 73 79 59 53 4225 4225 Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi Uji Anava No X 1 X 2 Nilai Kelas X 3 X 1 X 2 IC Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho Pengujian Hipotesis Jumlah Kuadrat

1. Jumlah Kuadrat rata-rata RY

2756 2629 2 40 40 2 =

2. Jumlah kuadrat antar kelompok AY

2 2 2 2 = = - =

3. Jumlah kuadrat Total JK tot

= 2 + 2 + 2 + . . .+ 2 =

4. Jumlah kuadrat dalam DY

= JK tot - RY - AY = - - = Tabel Ringkasan Anava dk JK 1 RY k-1 AY n i - 1 DY ni X 2 JK Kesimpulan Karena F F 0,053:94, maka Ho diterima 2.2106 2.66 Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata ulangan harian dari keempat kelas anggota populasi. Total 161 751353.00 Antar Kelompok 3 692.17 230.72 2.211 2.66 Dalam Kelompok 157 16386.32 104.37 Rata-rata 1 734274.51 734274.51 Total Sumber Variasi dk KT F F tabel Antar Kelompok A = AY : k-1 A Dalam Kelompok D = DY: n i -1 D 16386.32 Sumber Variasi KT F Rata-rata k = RY : 1 70 751353.00 DY 751353.00 734274.51 692.17 734966.6750 734274.5063 692.1688 JK tot 73 79 73 734966.68 AY = X i 2 - RY n i 2629 2756 n i 40 40 40 40 = 10839 160 734274.51 X i 2 = 2823 2631 = 2823 2631 40 40 RY = X 2 n Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho + + + + + + + + + + 81 SILABUS EKSPERIMEN Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester : Genap 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. Alokasi Waktu : 56 jam 6 jam untuk UH Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber BahanAlat 4.6 memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan  Kelarutan dan hasil kali kelarutan  Mendeskripsikan konsep-konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan di lingkungan sekitar  Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar  Menyebutkan beberapa contoh konsep kelarutan dan hasil kali kelarutan dalam kehidupan sehari- hari.  Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan Jenis tagihan  Tugas individu  Tugas kelompok  Ulangan Bentuk instrumen  Performans 10 jam 2 jam postes Sumber  Buku kimia  Buku saku Ksp Bahan  Lembar kerja,  Bahanalat untuk L ampi ran 6 84 larut melalui diskusi kelas.  Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut melalui diskusi kelas  Merancang dan melakukan percobaan kelarutan  Menghitung kelarutan suatu garam dan membandingkann ya dengan hasil kali kelarutan  Menyimpulkan kelarutan suatu garam. garam yang sukar larut  Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya  Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data Ksp atau sebaliknya  Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air  Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya  Menjelaskan kinerja dan sikap,  laporan tertulis  Tes tertulis  lembar kerja siswa percobaan 85 pengaruh penambahan ion senama dalam larutan  Menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya  Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp 86 SILABUS KONTROL Sekolah : SMA Mata Pelajaran : Kimia Kelas : XI Semester : Genap 2 Standar Kompetensi : 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya. Alokasi Waktu : 56 jam 6 jam untuk UH Kompetensi Dasar Materi pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu Sumber BahanAlat 4.6 memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan  Kelarutan dan hasil kali kelarutan  Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut melalui diskusi kelas.  Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang  Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut  Menghubungkan tetapan hasilkali kelarutan dengan tingkat kelarutan Jenis tagihan  Tugas individu  Tugas kelompok  Ulangan Bentuk instrumen 10 jam 2 jam postes Sumber  Buku kimia Bahan  Lembar kerja,  Bahanalat untuk percobaan 87 sukar larut melalui diskusi kelas  Merancang dan melakukan percobaan untuk menentukan kelarutan garam dan membandingkann ya dengan hasil kali kelarutan  Menyimpulkan kelarutan suatu garam. atau pengendapannya  Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air  Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau sebaliknya  Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan  Menentukan pH larutan dari harga Ksp-nya  Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga Ksp  Performans kinerja dan sikap  laporan tertulis  Tes tertulis  Lembar kerja siswa 88 Lampiran 7 RPP Eksperimen RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1 Satuan Pendidikan : SMAN 1 Ambarawa Mata Pelajaran : Kimia Kelas Semester : XI IPA 2 Tahun Pelajaran : 20132014 Alokasi waktu : 2 jam pelajaran 2 X 45 menit

I. STANDAR KOMPETENSI

4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya.

II. KOMPETENSI DASAR

4.6 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatau reaksi berdasarkan prinsip kelarutan dan hasil kali kelarutan.

III. INDIKATOR

Kognitif 1 Produk: a. Mendefinisikan kelarutan suatu zat dalam air. b. Mendefinisikan tetapan hasil kali kelarutan suatu zat. c. Menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan suatu zat 2 Proses: a. Mengolah informasi melalui kerja kelompok dan contoh soal mengenai konsep kelarutan maupun tetapan hasil kali kelarutan dari suatu zat. b. Menganalisis materi kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan melalui buku saku. c. Menyimpulkan materi tentang apa itu kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan. Psikomotorik a. Keterampilan mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok secara komunikatif dan cermat. b. Keaktifan siswa bertanya, menjawab, dan mengeluarkan pendapat. Afektif 1 Karakter a. Berpikir kreatif, kritis, dan logis b. Rasa ingin tahu c. Percaya diri d. Teliti e. Komunikatif f. Cermat 2 Keterampilan Sosial a. Memperhatikan penjelasan orang lain. b. Menyampaikan ide atau pendapat c. Berdiskusi, mengemukakan pendapat. d. Berkomunikasi dengan baik. e. Bertanya dan menanggapi pertanyaan atau pendapat orang lain.

IV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Kognitif 1 Produk : a. Siswa dapat Mendefinisikan kelarutan suatu zat dalam air. b. Siswa dapat Mendefinisikan tetapan hasil kali kelarutan suatu zat. c. Siswa dapat Menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan suatu zat 2 Proses : a. Mengolah informasi melalui kerja kelompok dan contoh soal mengenai konsep kelarutan maupun tetapan hasil kali kelarutan dari suatu zat. b. Menganalisis materi kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan melalui buku saku. c. Menyimpulkan materi tentang apa itu kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan. Psikomotorik 1. Siswa dapat terampil dalam mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok secara komunikatif dan cermat. 2. Siswa dapat aktif dalam bertanya, menjawab, dan mengeluarkan pendapat. Afektif 1. Siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter rasa ingin tahu, cermat, berpikir kreatif, kritis dan logis. 2. Siswa dapat bekerja sama dalam diskusi kelompok dan aktif menyampaikan pendapat, pendengar yang baik maupun menanggapi pendapat orang lain.

V. MATERI AJAR

1. Pengertian Kelarutan Solubility

Istilah kelarutan solubility digunakan untuk menyatakan jumlah maksimal zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut. Kelarutan khususnya untuk zat yang sukar larut dinyatakan dalam satuan gram L –1 atau mol.L –1 . Apabila suatu zat yang sukar larut misalnya AgCl dimasukkan ke dalam air ada sebagian AgCl larut dan sebagian tetap mengendap. Bagian zat yang larut terurai menjadi ion-ionnya AgCl s + H 2 O l AgCl aq Ag + aq + Cl - aq Karena semua bentuk molekul yang terlarut aq terurai menjadi ion- ionnya, di dalam larutan hanya terdapat keseimbangan antara bentuk padat s dan ion-ionnya,yang dituliskan sebagai berikut : AgCl s Ag + aq + Cl - aq Atau secara umum dapat dituliskan : AxBy s xA y+ aq + yB x- aq

2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan K

sp Dalam suatu larutan jenuh dari suatu elektrolit yang sukar larut, terdapat kesetimbangan antara zat padat yang tidak larut dan ion-ion zat itu yang larut. A x B y s xA y+ aq + yB x – aq Karena zat padat tidak mempunyai molaritas, maka tetapan kesetimbangan reaksi di atas hanya melibatkan ion-ionnya saja, dan tetapan kesetimbangannya disebut tetapan hasil kali kelarutan K sp James E. Brady, 1990. K sp AxBy = [A y+ ] x [B x – ] y Contoh Soal Tetapan Hasil Kali Kelarutan K sp 1. Tuliskan rumus tetapan hasil kali kelarutan untuk senyawa MgOH 2 Jawaban : MgOH 2 dalam larutan akan terurai menjadi ion-ionnya, MgOH 2 s Mg 2+ aq + 2OH – aq maka dari rumus umum K sp diperoleh K sp = [Mg 2+ ][OH – ] 2

VI. METODE PENDEKATAN PEMBELAJARAN

a. Model

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYATAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT DAN NEGASI

0 10 41

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PEMALANG MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 33 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

(ABSTRAK) Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Berbasis ChemoEntre Preneurship terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMAN 1 Demak.

0 0 2

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

0 0 13