Reliabilitas Daya Pembeda Soal

q p S M M r t t p pbis   Keterangan : p M = rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal t M = rata-rata skor total t S = standar deviasi skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar pada tiap butir soal q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal rpbis yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus t. 2 1 2 pbis pbis r n r t    Kriteria : jika t hit t tab , maka butir soal valid, dengan dk = n-2 dan n adalah jumlah siswa Sudjana, 1996: 377. Berdasarkan uji coba soal yang dilakukan terhadap 40 siswa kelas XII IPA 2 SMA N 1 Ambarawa diperoleh hasil analisis validitas soal yang diujicobakan. Perhitungan validitas keseluruhan terdapat 33 soal valid. Hasil analisis uji coba menunjukkan soal uji yang valid adalah soal nomor 4, 5, 6, 8, 10, 13, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 26, 27, 28, 29, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,, 41, 44, 46, 48, 49, 50.

3.6.1.2 Reliabilitas

Seperangkat tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut dapat memberikan hasil tes yang tetap, artinya apabila tes tersebut dikenakan pada sejumlah obyek yang sama pada waktu lain, maka hasilnya akan tetap sama atau relatif sama. Reliabilitas dalam rencana penelitian ini menggunakan rumus : Arikunto, 2006:189 keterangan : 11 r = reliabilitas tes keseluruhan k = banyaknya butir soal st 2 = varians skor total X t = n Y  = rata-rata skor total Harga r 11 yang dihasilkan dikonsultasikan dengan aturan penetapan reliabel yang disajikan pada Tabel 3.3 Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas Nilai r 11 Keterangan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Cukup 0,60 – 0,799 Tinggi 0,80 – 1,000 Sangat tinggi Hasil perhitungan diperoleh r11 = 0,975. Berdasarkan Tabel klasifikasi reliabilitas, soal-soal tersebut mempunyai reliabilitas sangat tinggi.

3.6.1.3 Daya Pembeda Soal

Daya pembeda soal dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testee yang mengetahui jawabannya dengan benar dengan testee yang tidak mampu menjawab                 2 11 1 1 kst t X k t X k k r soal. Daya pembeda sebuah butir soal adalah kemampuan butir soal untuk membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang berkemampuan rendah. Langkah-langkah yang digunakan untuk menghitung daya pembeda soal adalah sebagai berikut : 1. Merangking skor hasil tes uji coba, yaitu mengurutkan skor hasil tes siswa mulai dari skor tertinggi hingga skor terendah. 2. Mengelompokkan seluruh peserta tes menjadi dua kelompok yaitu kelompok atas dan kelompok bawah. Daya pembeda soal dihitung menggunakan rumus : D = Sudijono, 2006 : 389 Keterangan: D = daya pembeda BA = banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar BB = banyaknya siswa kelas bawah yang menjawab benar JA = banyaknya siswa pada kelas atas JB = banyaknya siswa pada kelas bawah Menurut Arikunto 2009:218, hasil perhitungan dikonsultasikan atau disesuaikan dengan klasifikasi daya pembeda tersaji pada Tabel 3.4 Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Inteval Kriteria DP  0,00 0,00 DP  0,20 0,20 DP  0,40 0,40 DP  0,70 0,70 DP  1,00 Jelek sekali jelek cukup baik baik sekali Hasil perhitungan diperoleh daya pembeda soal terlihat pada Tabel 3.5 Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal No. Kriteria Nomor soal 1 Baik Sekali 32 1 soal 2 Baik 4, 5, 8, 10, 28, 29, 30, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 48, 49 16 soal 3 Cukup 6, 13, 15, 16, 17, 20, 21, 23, 26, 27, 31, 33, 35, 44, 46, 50 16 soal 4 Jelek 1, 2, 3, 7, 9, 11, 12, 14, 18, 19, 22, 24, 25, 42, 43, 45, 47 17 soal 5 Sangat Jelek - 0 soal

3.6.1.4 Taraf Kesukaran

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBERIKAN ALASAN DAN MENGIDENTIFIKASI KESIMPULAN

0 12 45

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYATAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT DAN NEGASI

0 10 41

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMAN 1 PEMALANG MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

1 33 208

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 2 22

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN MATEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 32

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

1 2 28

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JOYFUL LEARNING BERBANTUAN MODUL SMART-INTERAKTIF PADA HASIL BELAJAR MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 0 2

(ABSTRAK) Efektivitas Pembelajaran Inkuiri Berbasis ChemoEntre Preneurship terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan SMAN 1 Demak.

0 0 2

PENGARUH MODEL COOPERATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI KELARUTAN DAN HASILKALI KELARUTAN

0 0 13