Subjek Hukum Yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit

63 dan keputusan pailit. Konsep dasar tersebut kemudian secara jelas diatur dengan lebih rinci pada ketentuan kepailitan. 84 Pengaturan suatu kepailitan selain khusus diatur dengan Undang- Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, juga terdapat dalam beberapa Undang - Undang yaitu sebagai berikut:  KUH Perdata, misalnya Pasal 1139, 1149, 1134 dan lain-lain;  KUH Pidana, misalnya Pasal 396, 397, 398, 399, 400, 520 dan lain-lain;  Undang-Undang tentang Hak Tanggungan Nomor 4 Tahun 1996;  PerUndang-Undangan di bidang Pasar Modal , Perbankan, BUMN, dan lain- lain.

1. Subjek Hukum Yang Dapat Mengajukan Permohonan Pailit

Mengenai subjek pemohon pernyataan pailit diatur dalam Pasal 2 ayat 1 sampai dengan ayat 5 Undang-undang No. 37 Tahun 2004 sebagai berikut: a. Debitor sendiri, dengan syarat bahwa debitor tersebut mempunyai minimal 2 kreditor atau lebih dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan Pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih kreditornya. b. Kreditor yang mempunyai piutang kepada debitor yang sudah jatuh tempo dan dapat ditagih; 84 Sri Redjeki Hartono, Hukum Perdata Sebagai Dasar Hukum Kepailitan Modern, Jurnal Hukum Bisnis, Volume 7, Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis, Jakarta, 1999, hlm. 22. Universitas Sumatera Utara 64 c. Kejaksaan untuk kepentingan Umum; d. Dalam hal Debitor adalah Bank, permohonan pernyataan pailit dapat diajukan oleh Bank Indonesia sebelum tanggal 31 Desember tahun 2013 ini, dan setelah tanggal 31 Desember 2013 fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan atau OJK berdasarkan Pasal 55 ayat 2 dan Pasal 66 ayat 1 poin a Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan; e. Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga kliring dan Penjamin, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, serta Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai pengganti Badan Pengawas Pasar Modal BAPEPAM, berdasarkan berdasarkan Pasal 55 ayat 1 dan Pasal 67 ayat 2, serta Pasal 68 Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan; f. Dalam hal Debitor adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, atau Dana Pensiun yang bergerak di bidang kepentingan publik, permohonan pernyataan pailit hanya dapat diajukan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai pengganti dari Menteri Keuangan, berdasarkan Pasal 55 ayat 1 dan Pasal 67 ayat 2, serta Pasal 68 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan; Universitas Sumatera Utara 65 Sedikit membahas tentang Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang berdiri dan terbentuk berdasarkan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.

2. Pihak Yang Dapat Dinyatakan Pailit

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Perbuatan Melawan Hukum Dalam Pengalihan Saham Perseroan Melalui Perjanjian Jual Beli Saham (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 2678 K/Pdt/2011)

8 151 149

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Hak dan Kewajiban Kurator Pasca Putusan Pembatalan Pailit Pada Tingkat Kasasi Oleh Mahkamah Agung (Studi Kasus Kepailitan PT. Telkomsel vs PT. Prima Jaya Informatika)

1 38 128

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

PEMBATALAN PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT OLEH MAHKAMAH AGUNG (Studi Putusan No. 02/Pailit/2012/PN.Niaga.Smg dan No. 522 K/Pdt.Sus/2012)

0 6 80

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG MENGABULKAN PERMOHONAN KASASI PT TELEKOMUNIKASI SELULER ATAS PUTUSAN PAILIT PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT (Studi Putusan Mahkamah Agung No. 704 K/Pdt.Sus/2012).

0 2 16