BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Berbagai program pembangunan
yang diselenggarakan oleh pemerintah, baik yang fisik maupun yang bersifat mental pada hakikatnya adalah upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat
Indonesia. Begitu pula halnya dengan pembangunan dibidang pendidikan sebagai salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea keempat, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah membangun berbagai sarana pendukung
pendidikan, dan salah satunya adalah perpustakaan. Sebagaimana diatur dalam UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan bahwa perpustakaan berfungsi
sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, sumber informasi dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Perpustakaan juga
bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa http:digilib.uns.ac.idpengguna.php?mn=detaild_id=4856. Di era globalisasi penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi
merupakan tuntutan kebutuhan yang harus terpenuhi. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi merupakan kunci dalam memenangkan
tantangan globalisasi. Sedangkan minimnya penguasaan sumber ilmu
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan, teknologi dan informasi akan berujung pada sebuah kemunduran dan kegagalan dalam persaingan di era globalisasi. Sumber daya manusia yang
unggul dan kompetitif mensyaratkan dirinya untuk terus belajar sepanjang hayat. Sarana yang penting untuk mendemokratisasikan kesempatan belajar bagi tiap
warga masyarakat itu adalah perpustakaan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Blasius bahwa perpustakaan amat penting bagi kehidupan kultural dan kecerdasan
bangsa karena perpustakaan umum merupakan gerbang menuju pengetahuan, mendukung perorangan, dan kelompok untuk melakukan kegiatan belajar seumur
hidup, pengambilan keputusan mandiri dan pembangunan budaya Suharmini, Sri dan Purwono, 2006:8.
Perpustakaan umum merupakan salah satu perangkat pemerintah daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala daerah bupati atau
walikota. Perpustakaan umum tersebut milik pemerintah daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Penyediaan dana perpustakaan umum
berasal dari masyarakat melalui APBD yang berasal dari pajak dan retribusi yang harus dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk layanan umum.
Perpustakaan umum didirikan untuk kepentingan masyarakat. Hal ini sesuai dengan visi dari Pemerintah Kabupaten Asahan 2010-2015, yaitu “Terwujudnya
Asahan yang Religius, Sehat, Cerdas, dan Mandiri” http:pemkab- asahan.go.idaindex.php-menu=profilepro=245iduser=5.htm.
Perpustakaan merupakan public service yang bergerak dibidang layanan dan jasa informasi. Dan sebagai public service perpustakaan dituntut untuk
menyedikan informasi yang aktual, tepat waktu, berkelanjutan, mudah diakses
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perpustakaan dinyatakan berhasil jika pengguna jasa perpustakaan merasa puas karena kebutuhannya terpenuhi dan jika
perpustakaan itu sudah dimanfaatkan secara optimal oleh pengguna. Perpustakaan
dinyatakan baik jika perpustakaan mempunyai persyaratan antara lain koleksi relevan, aktual dan akurat, sumber daya manusia yang profesional, serta sistem
layanan yang cepat, didukung oleh sarana prasarana yang memadai. Dipilihnya Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten
Asahan sebagai lokasi penelitian dikarenakan perpustakaan umum ini memiliki peranan penting bagi masyarakat sekitarnya dalam memberikan layanan informasi
yang diperlukan, serta dapat mewujudkan masyarakat dan bangsa yang cerdas. Dengan adanya perpustakaan mampu menjembatani antara mahalnya buku dan
kebutuhan informasi masyarakat yang terus meningkat. Perpustakaan dapat berperan sebagai fasilitator untuk menyediakan buku-buku koleksi serta informasi
yang berkualitas kepada masyarakat dengan biaya relatif lebih murah. Hal tersebut dengan tegas dinyatakan dalam visi perpustakaan ini yaitu mewujudkan
perpustakaan umum sebagai pusat sumber belajar, informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan pengembangan nilai-nilai budaya bangsa.
Di dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 disebutkan bahwa perpustakaan umum merupakan salah satu urusan wajib
pemerintah daerah. Sebagai urusan wajib, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan mempunyai tugas pokok dan fungsi utamanaya
yaitu menghimpun, memelihara, melestarikan, mengolah dan menyajikan informasi, serta memberdayakannya kepada seluruh lapisan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Perpustakaan umum menjalankan perannya sebagai suatu lembaga yang netral di dalam masyrakat, yaitu dengan menyediakan isi-isu terbaru sehingga sering
dijadikan tempat bahan rujukan dalam mencari informasi, dan masyarakat dapat memberdayakan diri mereka sendiri melalui perpustakaan dengan mendapatkan
berbagai informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesi dan bidang tugas masing-masing. Pada akhirnya bermuara pada tumbuhnya masyarakat yang
berinformasi dengan baik, berkualitas dan demokratis. Supriyanto mengemukakan bahwa kondisi perpustakaan sekarang pada
umumnya ditandai oleh kurang dimanfaatkannya koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan, pelayanan tidak mencapai sasaran secara efektif, persepsi
masyarakat yang kurang baik terhadap perpustakaan dan profesi pustakawan, kualitas dan jumlah pustakawan yang masih lemah dan terbatas, minat baca
masyarakat yang masih rendah dan diperburuk dengan produksi buku nasional yang masih rendah http:digilib.uns.ac.idpengguna.php?mn=detaild_id=4856.
Demikian pula yang terjadi di Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan sebagai salah satu perpustakaan umum yang
bergerak di bidang pelayanan informasi. Perpustakaan daerah dituntut untuk dapat mencermati, tanggap terhadap kebutuhan serta memberikan pelayanan yang
terbaik kepada masyarakat penggunanya. Tapi hal tersebut sepertinya belum dilakukan secara optimal, mengingat adanya keluhan-keluhan dari masyarakat
mengenai kemampuan petugas dalam proses pelayanan, terbatasnya koleksi buku dan sarana prasarana lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Proses pengolahan data yang dilakukan pada sistem pelayanan peminjaman dan pengembalian buku pelayanan sirkulasi di Kantor
Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan pada umumnya masih bersifat manual, seperti pencatatan pada data anggota, data buku, data
peminjaman dan pengembalian juga masih manual yaitu berupa arsip dokumen. Hal ini membuat proses pelayanan peminjaman dan pengembalian buku berjalan
lamban, apalagi saat pengunjung datang secara bersamaan mengakibatkan antrian dalam proses peminjaman dan pengembalian buku karena hanya dilayani oleh
satu petugas. Para pengunjung perpustakaan baik mahasiswa, pelajar atau para pengunjung lainnya juga masih mengisi buku tamu dengan cara yang manual.
Waktu tenggang peminjaman buku juga masih dirasa belum cukup memadai. Peminjam hanya diberi waktu tiga hari untuk meminjam kemudian
mengembalikan buku tersebut pada waktu yang telah ditentukan Sumber: wawancara prapenelitian pada 21 Februari 2013.
Ketersediaan katalog tidak membantu pengunjung dalam mencari buku- buku yang diinginkan, ketika mereka mencari pada rak-rak buku yang ada, buku
yang dicari tidak ditemukan pada tempat yang seharusnya. Hal ini seringkali membuat para pengguna jasa perpustakaan menjadi kebingungan dan kesulitan
dalam menemukan buku yang mereka perlukan. Dan akhirnya harus mencari langsung pada rak-rak buku tersebut. Katalog berbentuk buku telah lama
digunakan di perpustakaan. Katalog ini sering disebut katalog tercetak printed catalog. Kelemahannya ialah setiap kali perpustakaan memperoleh buku baru
maka katalog buku sudah ketinggalan zaman karena setiap kali perpustakaan
Universitas Sumatera Utara
menambah buku baru, berarti katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali. Pengunjung kesulitan mencari informasi buku karena katalog masih dalam bentuk
buku besar. Dengan demikian katalog berbentuk buku kurang fleksibel. Cara ini dapat diatasi dengan menerbitkan katalog tambahan suplemen, namun cara ini
tetap tidak efektif. Biaya pembuatan katalog berbentuk buku cenderung mahal, karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah
http:sungadi.staff.uii.ac.id20111228katalog-kartu. Secara umum pelayanan merupakan salah satu kegiatan perpustakaan yang
penting dan harus dilakukan secara baik. Pelayanan dilakukan pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan tugas pokok organisasi. Keberhasilan perpustakaan
umum dalam menjalankan tugas dan fungsinya tidak terlepas dari masyarakat dan pelayanan yang diberikan secara efektif dan efisien. Kebutuhan masyarakat akan
informasi menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. Pelayanan peminjaman dan pengembalian buku merupakan salah satu
aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peranan yang sangat besar dalam memperlancar layanan maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan.
Pelayanan yang baik membuat para pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan yang diharapkan dapat meningkatkan minat pengguna untuk
mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Pelaksanaan pelayanan ini adalah tugas yang berat, karena menyangkut
setiap aspek kehidupan masyarakat. Menyadari tugas yang berat ini, maka perlu diadakan perbaikan pelayanan dan keseriusan kerja dari setiap pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
bertugas, karena pelayanan dan kepuasan adalah kunci keberhasilan kegiatan yang dilakukan oleh setiap organisasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Efektifitas Pelayanan Peminjaman dan Pengembalian
Buku Bagi Masyarakat pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Asahan”.
1.2 Perumusan Masalah