BAB II METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Metode deskriptif memusatkan perhatian terhadap masalah-
masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta tentang masalah
yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi Nawawi, 1990:64.
Metode deskriptif bermaksud untuk menggambarkan, meringkaskan kondisi, situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi
objek penelitian tersebut. Kemudian menarik ke permukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi, atau variabel tertentu Burgin, 2001:48.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan yang beralamat di Jalan H.O.S. Cokroaminoto
No. 30A Kisaran, Asahan.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2008:80. Maka yang menjadi populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota yang menggunakan
jasa pelayanan Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Asahan yang berjumlah 1120 orang anggota.
2.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus benar-benar mewakili Sugiyono, 2008:81. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu
penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan
permasalahan penelitian. Pada pelaksanaan pengumpulan data, peneliti juga menggunakan teknik accidental sampling, yang menjadi sampel adalah mereka
yang kebetulan ditemukan atau mereka yang mudah ditemui atau dijangkau pada
Universitas Sumatera Utara
saat peneliti melakukan pengambilan data di lokasi penelitian. Semua anggota perpustakaan yang berkunjung ke Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Asahan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menjadi subjek penelitian, baik pengunjung yang melakukan peminjaman danatau
pengembalian buku atau pengunjung yang sudah pernah mendapatkan pelayanan sirkulasi tersebut sebelumnya.
Dalam penarikan sampel maka jumlahnya harus representative sehingga hasilnya bisa digeneralisasikan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut maka
dalam penentuan jumlah sampel penulis menggunakan rumus perhitungan Taro Yamane Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, 2005:30 sebagai
berikut: N
n = −−−−−−
Nd
2
+ 1 Keterangan: n = jumlah sampel, N = jumlah populasi, d = jumlah presisi yang
ditetapkan 10. 1120
n = −−−−−−−−−
1120.0,1
2
+ 1 1120
n = −−−−−−−−− = 91,80
12,2 Dari perhitungan tersebut di dapatkan hasil 91,80 yang dibulatkan menjadi 92.
Maka jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 92 orang.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Oleh
karena itu penilitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan
langsung pada lokasi penelitian. Dengan kata lain, data yang diperoleh langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan
menggunakan instrumen sebagai berikut: a. Observasi atau pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan
pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diteliti.
b. Angket kuesioner, yaitu menyebarkan daftar pertanyaan tertulis kepada responden.
2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung
data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut:
a. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. b. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi dan memiliki relevansi terhadap masalah yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Instrumen Penelitian