94
c. Observasi Siklus II
Observasi dilakukan peneliti dengan mengamati aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran IPS siklus II melalui model Quantum
Teachingberlangsung yang berdasarkan pedoman observasi. Peneliti melakukan observasi terhadap guru selama proses pembelajaran apakah sudah
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam Quantum Teaching, begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa serta hasil belajar setelah
dilakukannya proses pembelajaran Quantum Teaching.
Data yang diperoleh peneliti adalah sebagai berikut:
1 Hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran IPS dengan Model
Quantum Teaching Pada siklus II aktivitas guru sudah mengalami peningkatan yang sangat
baik, hal ini dapat diketahui melalui data yang peneliti amati pada pertemuan I dan II. Data yang diperoleh berdasarkan kerangkan rancangan pembelajaran
Quantum Teaching
yaitu TANDUR
Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. Guru menumbuhkan minat siswa dengan
menunjukkan gambar-gambar pahlawan. Siswa diminta untuk menyebutkan siapa dia dan terlibat dalam peristiwa apa. Pada siklus II, guru dalam
menumbuhkan minat siswa sudah cukup baik. Hal itu terlihat ketika guru bertanya, banyak siswa yang berebut untuk menjawabnya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkaji, menginvestigasi dan mengumpulkan informasi secara individu maupun
kelompok dalam setiap kegiatan pembelajaran. Sudah banyak siswa yang
95 terlibat aktif.Pada tahap berikutnya ini guru membimbing siswa untuk
menemukan konsep-konsep IPS, menamai, memberikan kesimpulan, memberi identitas atas pengalaman yang telah didapatkan. Guru menyediakan kata kunci
“masalah, pembahasan, hasil” dan melakukan tanya jawab. Siswa mulai mampu menyebutkan peristiwa serta usaha-usaha diplomasi yang dilakukan
dalam mempertahankan kemerdekaan. Pada siklus II, guru sudah membimbing siswa dalam berdiskusi. Sesekali
guru mendatangi masing-masing kelompok untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas atau belum dipahami. Selain itu guru juga mengikuti proses jalanya
diskusi. Selanjutnya, setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugas, guru memberikan
kesempatan kepada
masing-masing kelompok
untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.Guru juga
membimbing siswa untuk mengulangi materi yang telah dipelajari dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada siswa. Guru memberikan
pertanyaan lisan secara acak. Ketika guru mengajukan pertanyaan sudah bamyak siswa yang mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
Setelah pembelajaran berakhir, guru memberikan reward kepada siswa atas keberhasilan mereka serta atas partisipasi dan keaktifan siswa dalam
pembelajarn IPS dengan memberikan bintang prestasi Dengan demikian kinerja guru dalam mengelola pembelajaran sesuai
dengan prosedur perencanaan, guru sudah cukup baik dalam menerapkan model Quantum Teaching.Hal ini terlihat dari kegiatan guru yang sudah
melaksanakan langkah-langkah model Quantum Teaching.
96 2
Hasil pengamatan terhadap partisipasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPS melalui Model Quantum Teaching
Seperti pada siklus I, peneliti melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran IPS berlangsung dari awal hingga akhir pembelajaran.
Pengamatan ini dilakukan untuk mengamati partisipasi belajar setiap siswa selama kegiatan pembelajaran. Dari hasil observasi pada siklus II terhadap
partisipasi belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat dirangkum sebagai berikut:
a. Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
Pada pertemuan pertama sebesar 83 dengan kategori partisipasi belajar baik. Sedangkan pada pertemuan kedua meningkat sebesar 94 dengan
kategori partisipasi belajar sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Suasana kelas sudah terlihat kondusif
ketika pembelajaran. b.
Siswa yang aktif secara fisik, mental dan sosial dalam proses pembelajaran Pada pertemuan pertama sebesar 75 dengan kategori partisipasi belajar
cukup. Siswa akan bertanya tentang materi yang dianggap belum jelas atau belum mereka pahami. Pada pertemuan kedua, diperoleh persentase sebesar
83 dengan kategori belajarbaik. Ketika guru mengajukan pertanyaan, siswa secara aktif berlomba-lomba untuk menjawab. Selain itu ketika
berdiskusi, siswa sudah mulai mengerti apa yang mereka kerjakan dan tidak mengandalkan teman-temannya saja.
97 c.
Siswa mampu menamai dan terlibat dalam kerjasama kelompok. Pada pertemuan pertama sebesar 85 dengan kategori baik. Pembagian
kelompok dilakukan oleh guru dengan berhitung dari 1 sampai 5. Siswa sudah dapat bekerja kelompok dengan baik, meskipun ada beberapa siswa
yang masih tidak mau ikut bekerja dalam kelompok diskusi. Dalam menamai informasi yang diperoleh, masing-masing siswa sudah mampu
menamai. Hanya saja masih terdapat beberapa siswa yang masih kesulitan dalam menamai. Pada pertemuan kedua kelompok masih seperti pertemuan
sebelumnya. Siswa sudah terbiasa dengan anggota kelompoknya dan hampir seluruh siswa ikut serta dalam kelompok diskusi. Dalam tahap menamai,
siswa sudah mengalami kemajuan, yang awalnya hanya ikut-ikutan teman kelompoknya. Sekarang sudah paham dan mampu menamai baik dalam
kelompok maupun secara mandiri. Persentase untuk kerjasama dalam kelompok pada pertemuan kedua meningkat menjadi 92 dengan kategori
sangat baik. d.
Siswa mampu menghargai pendapat teman. Sebesar 76 dengan kategori baik siswa mampu menghargai pendapat
teman. Hampir sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, masih ada siswa yang asik sendiri ketika temannya menyampaikan pendapat atau
menjelaskan sesuatu, itu terjadi baik ketika berdiskusi maupun dalam pembelajaran. Pada pertemuan kedua meningkat menjadi 83 dengan
kategori partisipasi belajar baik. Sudah banyak siswa dapat menghargai
98 pendapat teman. Misalnya ketika temannya melakukan prensentasi di depan
kelas, sudah banyak siswa memperhatikan apa yang temannya sampaikan. e.
Siswa mampu menjelaskan materi yang telah dipelajari. Setelah melakukan diskusi pada pertemuan pertama sebesar 80, dengan
kategori partisipasi belajar baik. Pada pertemuan pertama ini, hanya terdapat beberapa siswa saja yang tidak dapat menyampaikan kembali materi yang
telah dipelajari secara mandiri. Pada pertemuan kedua, partisipasi belajar siswa meningkat menjadi 89 dengan kategori partisipasi belajar sangat
baik. Siswa sudah mampu mengulang materi yang telah disampaikan dan menjelaskannya baik secara bersama-sama maupun secara mandiri.
f. Siswa merayakan keberhasilan
Pada pertemuan pertama sebesar 89 dengan kategori partisipasi belajar sangat baik. Beberapa siswa senang mendapat reward yang diberikan oleh
guru. Kemudian ada pertemuan kedua siswa berlomba-lomba untuk mendapatkan reward dari guru berupa bintang prestasi berbentuk stiker.
Sehingga persentase meningkat daripada pertemuan sebelumnya yaitu 95 dengan kategori sangat baik. Hal itu dikarenakan siswa yang merayakan
keberhasilannya dalam proses pembelajaran mereka terlihat bersemangat. Data hasil observasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 3.
Berikut ini adalah tabel analisis dari hasil observasi siswa tentang partisipasi siswa terhadap pembelajaran IPS menggunakan model Quantum Teaching.
99
Tabel 12. Hasil Analisis Observasi Terhadap Partisipasi Siswa menggunakan model
Quantum Teachingpada Siklus II No.
Sub Aspek Pertemuan
I Pertemuan
II
1. Semangat mengikuti pembelajaran 83
94 2.
Keaktifan dalam pembelajaran 75
83 3.
Menamai informasi yang diperoleh 85
92 4.
Menghargai pendapat teman 76
83 5.
Kemampuan menjelaskan materi 80
89 6.
Merayakan keberhasilan 89
95 Jumlah
488 534
Rata-rata 81
89
e. Refleksi Siklus II