12 pada agama-agama tertentu ketaatan, berpuasa, dan memperingati hari besar
keagamaan yang secara individu menjadi sebuah tuntutan yang cukup penting. Namun, hal tersebut belum tentu dirasakan sama dengan individu lain.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa moral tidak selamanya berwujud sikap ataupun perilaku namun keputusan-keputusan dalam
pikiran seseorang yang dipengaruhi oleh nilai-nilai agama, budaya, sosial dan ekonomi. Hal ini merupakan hasil dari pertimbangan moral di dalam pribadi
manusia. Sehingga dimanapun seseorang bersikap dan bertindak jika ia telah memiliki pijakan moral yang telah diyakininya maka yang muncul adalah perilaku
yang bijaksana tanpa merugikan hak-hak orang lain.
2. Tingkatan Moral Masyarakat
Sudarwan Danim 2003:68-69 berpendapat bahwa secara konseptual, moral manusia itu sendiri memiliki beberapa tingkatan moral. Tingkatan moral
terdiri dari tiga macam, yaitu standar moral, aturan moral, dan pertimbangan moral. Standar moral merupakan basis pijakan atau asumsi untuk menentukan
apakah secara moral sebuah tindakan itu diperkenankan atau tidak, baik atau tidak, diterima masyarakat atau tidak, bermaslahat bagi umat atau tidak. Makna lain dari
standar moral adalah prinsip-prinsip moral dasar atau kriteria yang paling fundamental untuk menentukan benaratau salahnya suatu tindakan manusia di
dalam menjalani proses hidupnya. Aturan moral merupakan tindakan yang dianggap benar atau salah dengan
berdasarkan pada kriteria diformulasikanoleh standar moral. Misalnya, tindakan
13 poligami banyak dibenci kaum perempuan. Namun demikian, tindakan itu dapat
dibenarkan sepanjang berbasis pada niat untuk menghindari perbuatan zina. Karenanya awalilah pekerjaan dengan niat baik, sehingga dapat diperoleh
kemaslahatan ganda, yaitu manfaat langsung dan manfaat kelak. Pertimbangan moral menurut Sudawan Danim 2003:68-69 merupakan
evaluasi moral terhadap dimensi kepribadian sekaligus tindakan-tindakan seseorang baik yang bersifat umum maupun spesifik. Ada tiga tipe pertimbangan
moral. Pertama, pertimbangan yang menunjuk kepada tindakan yang merupakan kewajiban moral atau tindakan-tindakan yang benar kalau diwujudkan dan salah
jika tidak diwujudkan. Kedua, pertimbangan yang merujuk kepada tindakan- tindakan yang merupakan larangan moral, yaitu tindakan yang salah kalau
diwujudkan dan benar jika tidak diwujudkan.Ketiga, Pertimbangan-pertimbangan yang merujuk pada keadaan dapat dibenarkan secara moral, sebuah fenomena
yang netral.
3. Aspek-aspek Moral
Lickona 1991:84 menekankan pentingnya tiga komponen karakter yang baik components of good character, yaitu, moral knowing atau pengetahuan
moral, moral feeling atau perasaan tentang moral dan moral action atau tindakan moral.
14 Gambar. 1 Komponen Karakter yang baik
Anak panah yang menghubungkan masing-masing domain karakter dan kedua domain karakter lainnya dimaksudkan untuk menekankan sifat saling
berhubungan masing-masing domain tersebut. Pengetahuan moral, perasaan moral, dan tindakan moral, tidak berfungsi sebagai bagian yang terpisah namun saling
melakukan penetrasi dan saling memengaruhi satu sama lain dalam cara apa pun.
4. Macam-macam Nilai-Nilai Moral