56 pelaksanaan praktik pendidikan karakter. Hal ini sesuai dengan apa yang di
sampaikan oleh kepala sekolah YS: “Semua guru, karyawan, dan masyarakat sekolah mendukung sekolah
dalam praktik pendidikan karakter.” YS592014
Jadi secara keseluruhan dari sumber daya pendidik SDIT LHI memiliki kualifikasi baik dalam mendidik karena hampir sebagian besar pendidik
bergelar pendidikan strata satu. Hal ini pun secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan dampak yang baik dalam pelaksanaan program
pendidikan karakter di sekolah.
4. Sarana dan Prasarana
Saat ini fasilitas penunjang pembelajaran di SDIT LHI antara lain: a.
Ruang Kelas berjumlah 12 dengan kondisi baik b.
Ruang Perpustakaan berjumlah 1 dengan kondisi baik c.
Laboratorium IPA berjumlah 1 dengan kondisi baik d.
Ruang Pimpinan berjumlah 1 dengan kondisi baik e.
Ruang Guru berjumlah 1 dengan kondisi baik f.
Tempat Ibadah Masjid berjumlah 1 dengan kondisi baik g.
Ruang UKS berjumlah 1 dengan kondisi baik h.
Jamban berjumlah 12 dengan kondisi baik i.
Ruang Sirkulasi berjumlah 10 dengan kondisi baik j.
Tempat bermainOlahraga berjumlah 5 dengan kondisi baik k.
Ruang Makan berjumlah 1 dengan kondisi baik
57 l.
Tempat Parkir berjumlah 2 dengan kondisi baik m.
Lapangan Olahraga 1 dengan kondisi baik
Berdasarkan pengamatan peneliti, SDIT LHI Yogyakarta memiliki sarana dan prasarana yang ccukup lengkap seperti yang telah tercantum di atas. Tentu
saja sarana dan prasarana tersebut dapat dijadikan wahana untuk pengembangan sekolah maupun pengembangan pendidikan khususnya program pendidikan
karakter dengan menanamkan rasa tanggung jawab untuk ikut memelihara fasilitas sekolah dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
5. Kurikulum SDIT LHI
SDIT LHI memiliki konsep baru dalam mendidik generasi islam yang kaffah hal ini terlihat dari kurikulum yang dibuat oleh sekolah. Kurikulum SDIT
LHI memiliki tujuh tahapan standar kurikulum yang disebut dengan “Seven Strands Of The Curriculum”. SDIT LHI memadukan National Curriculum of UK
dan Kurikulum Nasional Kemendiknas yakni kurikulum 2013 serta konsep pendidikan integral-holistik yang dikembangkan oleh praktisi pendidikan asal
USA DR. Dawud Tauhidi. “Seven Strands Of The Curriculum” terdiri dari : a.
Spritual Literacy Kesadaran seorang anak akan Allah pada alam di setiap perasaan, pikiran,
perilaku, maupun pengalamannya. Kecerdasan ini berakar dari konsep tauhid yaitu ke-Esa-an Allah dan keterkaitan antar setiap unsur yang ada di dunia dan
akhirat.
58 b.
Moral Literacy Kekuatan prinsip dalam penalaran moral yang disertai dengan komitmen
untuk mengamalkan suatu nilai moral dengan penekanan pada integritas, kejujuran, kebaikan dankeadilan.
c. Intellectual Literacy
Fokus pada pengembangan aspek intelektual anak untuk menghasilkan pengetahuan yang dapat mendekatkan pada Allah dan memberikan manfaat
bagi lingkungan sekitarnya. d.
Physical Leteracy Kemampuan untuk memahami ruang lingkup dan pentingnya
keseimbangan dan kesejahteraan dalam kehidupan pribadi dan kolektif, serta secara aktif berusaha mewujudkannya.
e. Interpersonal Literacy
Kemampuan untuk memahami pentingnya komunikasi yang baik, kerja sama, keterbukaan, dan persahabatan untuk mewujudkan hubungan yang
bermakna antar individu maupun kelompok serta menerapkannya untuk menyelesaikan problematika yang dihadapi.
f. Cultural Literacy
Komitmen terhadap gaya hidup yang menerapkan prinsip dan nilai-nilai Islam, khususnnya yang tercermin pada kehidupan sehari-hari dengan orang
lain
59 g.
Social Literacy Kepedulian sosial, pelayanan, kepemimpinan, dan keaktifan social serta
bertekad untuk menjadikan hidupnya sebagai bagian dari perbaikan lingkungan. Prinsip pendidikan yang dianut oleh SDIT Luqman Al Hakim Internasional ada 7
macam, yakni : a.
Values Education Berorientasi pada pengembangan kepribadian dan karakter
b. Powerful Ideas
Kurikulum yang berisi ide- ide inspiratif dan membangun karakter siswa atas kesadaran akan hubungan Tuhan, dunia dan dirinya.
c. Effective Teaching and Learning
Guru sebagai fasilitator yang menekankan pembelajaran berpusat pada siswa Student center learning.
d. Authentic Instruction
Pembelajaran yang relevan dengan kehidupan yang nyata menggabungkan antara teori dan praktek, ilmu dan amal.
e. Paradigma of Discovery
Discovery learning adalah pendekatan instruksional yang kuat yang memandu dan memotivasi peserta didik untuk mengeksplorasi informasi dan konsep
untuk membangun ide-ide baru, mengidentifikasi hubungan dan menciptakan model-model baru dari pemikiran dan perilaku.
60 f.
Authentic Assessment Sebuah bentuk penilaian dimana siswa diminta untuk melakukan tugas-tugas
kehidupan yang sesungguhnya yang menunjukan aplikasi bermakna dari pengetahuan penting dan ketrampilan.
g. Pembelajaran tematik-integratif
Pembelajaran menyeluruh dan terintegrasi berbasis project dengan setiap tema pembelajaran siswa mengalami tahapan dalam pembelajaran 7M, yaitu:
Mengagumi, Menghayati, Meneliti, Mendalami, Mengkolaborasi, Mengaktualisasi dan Memberi. Dokumentasi SDIT LHI
B. Hasil Penelitian