Nilai moral dalam pendidikan karakter di SDIT Luqman hakim Internasional

136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan, serta rumusan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Nilai moral dalam pendidikan karakter di SDIT Luqman hakim Internasional

Yogyakarta dilatarbelakangi adanya keinginan untuk menaikkan standar sekolah dengan mengembangkan alat-alat sekolah untuk mengasah ketrampilan peserta didik dengan nilai moral yang ingin dicapai. Nilai moral dalam praktik pendidikan karakter terangkum dalam “Seven Strands Of The Curriculum” yakni tujuh potensi dasar karakter SDIT LHI. Nilai moral yang diinternalisasikan dari praktik pendidikan karakter di SDIT Luqman Hakim Internasional adalah spritual, jujur, mandiri, kerja keras, disiplin, tanggung jawab, cinta tanah air, kreatif, rasa ingin tahu, semangat, bekerjasamakomunikasi, menghargai prestasi, gemar membaca, peduli lingkungan dan peduli sosial. Nilai moral yang belum terdapat dalam program sekolah namun telah terintegrasi dalam mata pelajaran dinnul Islam dan PKN di dalam kelas antara lain toleransi, demokratis, dan cinta damai. 2. Praktik pendidikan karakter di SDIT LHI. Hasil pelaksanaan program pendidikan telah dilaksanakan dengan baik di sekolah. Hal ini ditandai dengan program-program sekolah yang berjalan baik sesuai target yang ditetapkan dan peserta didik mampu berperilaku sesuai nilai moral yang sekolah siapkan 137 sekolah. Faktor pendukung pendidikan karakter di sekolah yakni sarana dan prasarana sekolah yang cukup memadai untuk terlaksananya program dan dukungan penuh dari yayasan sekolah. Faktor penghambat adalah kurangnya dukungan orang tua terhadap program sekolah untuk itu upaya yang dilakukan adalah melakukan pertemuan rutin dengan para orang tua peserta didik melalui komite sekolah, komite kelas. Saran Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti serta berbagai informasi yang diperoleh, maka dari hasil kajian penelitian ini dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Adanya sosialisasi kecapaian target dari setiap program pendidikan karakter kepada wali peserta didik sehingga wali memahami tujuan dan kebermanfaat program tersebut bagi anak-anak mereka.Penambahan program karakter untuk memenuhi nilai moral yang belum terdapat program karakter di sekolah. Nilai moral tersebut adalah nilai moral toleransi, demokratis, cinta damai. Pada upaya untuk menyamakan visi dan misi dalam praktik pendidikan karakter sekolah dengan orang tua melalui komite sekolah, maka lebih baik jika intesitas pertemuan ditingkatkan yang semula sebulan sekali menjadi dua kali. Dalam penjelasan salah satu prinsip “Seven Strand Of The Currirulum” yakni physicalliteracy, pendidik sekolah menjelaskan semangat menjaga kesehatan 138 antara sehat badan dan bersihnya hati yang akan mengoptimalkan peserta didik untuk beramal sholih. Masukan terkait nilai semangat dalam hal keseimbangan yang dimaksud sekolah mengenai sehatnya badan selaras dengan optimalnya beramal sholih bukanlah termasuk nilai moral yang ada pada umumnya, karena sehatnya badan belum tentu menjadi ukuran seseorang akan berbuat baik, sehingga yang seharusnya dipahami sekolah adalah bahwa menjaga keseimbangan antara badan dan bersihnya hati termasuk nilai instrumental. 2. Bagi Guru Pada program BTHCQ ketika sesi menghafal bersama sebaiknya pendidik berusaha tidak memegang Al-Qur’an ketika mengarahkan untuk menghafal. Hal ini agar sisi keteladanan dapat terlihat oleh peserta didik. 139 DAFTAR PUSTAKA Arif Furchan. 2004. Pengantar penelitian dalam pendidikan. Yogyakarta. Pustaka pelajar. Arif Rohman. 2009. Politik Ideologi Pendidikan. Yogyakarta. LaksBang Mediatama. Darmiyati Zuchdi, Cd.D., dkk. 2009. Pendidikan Karakter Grand Design dan Nilai- nilai target. Yogyakarta. UNY Press Endah Tri Priyanti. 2013.“Internalisasi Karakter Percaya Diri Dengan Teknik Scaffolding.” Jurnal Pendidikan Karakter Tahun III Nomor 2, Juni 2013. Hlm. 165 Ganjar Eka Subakti. 2012. “Implementasi Pendidikan Agama Islam di SD Islam Terpadu.”Jurnal Tarbawi Vol.1 No. 1 Maret 1. Hlm. 24. Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press Ikhya Ulumudin. 2011. Pendidikan Berbasis Karakter Implementasinya Dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. No. 5 Tahun Ke-2. Hlm. 609 Lickona, Thomas. 2012. Educating For Character Mendidik Untuk Membentuk Karakter. Penerjemah: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara Muchlas Samani. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosda Karya Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Nondikotomik. Jurnal Pendidikan Karakter Nomor 2 Tahun 03. Hlm. 148. Mulyasa. 2011. Manajamen Pendidikan Karakter. Jakarta: Bumi Aksara Nurial Zuriah. 2008. Pendidikan moral dan budi pekerti dalam perspektif perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Republik Indonesia. 2006. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Sisdiknas. Bandung : Fokusmedia 140 Riyanto. 2009. Pendidikan Akhlak Mulia Siswa Di SD Muhammadiyah Sapen Kota Yogyakarta. Tesis. PPS-UNY Sarini. 2012. Kebijakan Pendidikan Karakter Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Interenasional di SMP N 1 Galur. Yogyakarta. Skripsi FIP UNY Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Melalui Peningkatan Pertimbangan Moral. Jakarta: Depdiknas. Sudarmawan Danim. 2003. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan. Pustaka Belajar. Yogyakarta Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2006. Prodedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Tuhana Taufik. A. 2011. Membangun Karakter Sukses Anak di Era Cyber. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Zubaedi, 2011. Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana Rochmat Wahab. Sekolah islam terpadu. Diakese dari Staff.uny.ac.id.14 April 2014. 7:42 WIB Palupi Annisa. 2014. Indonesia Darurat Kekerasan pada Anak. Diakses dari http:nasional.kompas.comread201405070527140Indonesia.Darurat.Keker asan.pada.Anak pada Senin, 19 Juni 2014 pukul 11:34 WIB Agus Wibowo. 2014. Kekerasan Anak Berwajah Pendidikan. Diakses http:sinarharapan.conewsread140421072Kekerasan-Anak-Berwajah- Pendidikan- pada Rabu, 6 Agustus 2014 pukul 10.00 WIB 141 LAMPIRAN 142 Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA NILAI MORAL DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT LUQMAN HAKIM INTERNASIONAL Sumber DataInforman: Kepala Sekolah atau Wakil Kepala Sekolah 1. Mengapa terdapat praktik pendidikan karakter di SDIT LHI Yogyakarta? 2. Sejak kapan praktik pendidikan karakter di SDIT LHI ada? 3. Apa saja nilai moral yang menjadi nilai utama dalam praktik pendidikan karakter SDIT LHI? 4. Kurikulum pendidikan karakter seperti apa yang digunakan oleh sekolah dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 5. Siapa saja yang terlibat dalam pembuatan kurikulum pendidikan karakter di SDIT LHI? 6. Apa saja program dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 7. Apa saja tujuan dari program pendidikan karakter yang ada di SDIT LHI? 8. Apakah terdapat kerjasama dengan orang tua siswa dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 9. Apa saja bentuk kerjasama sekolah dengan orang tua siswa dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 10. Apa saja kendala yang dihadapi dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 11. Bagaimana solusi dalam menghadapi kendala dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 12. Bagaimana hasil praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? 143 PEDOMAN WAWANCARA NILAI MORAL DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT LUKMAN HAKIM INTERNASIONAL Sumber DataInforman: PendidikGuru 1. Bagaimana pelaksanaan program dalam praktik pendidikan karakter di SDIT LHI? a. Apa saja nilai yang ditekankan pada setiap program dalam praktik pendidikan karakter? b. Siapa saja pendidik yang terlibat? c. Metode apa yang digunakan dalam prakti pendidikan karakter ? d. Apa hasil yang diharapkan dari program pendidikan karakterdi sekolah? 2. Apa saja faktor pendukung praktik pendidikan karakter di SDIT Lukman Hakim Internasional Yogyakarta? 3. Apa saja kendala dalam praktik pendidikan karakter di SDIT Lukman Hakim Internasional Yogyakarta? 4. Bagaimana upaya untuk mengatasi kendala dalam praktik pendidikan karakter di SDIT Lukman Hakim Internasional? 5. Bagaimana hasil pelaksanaan program praktik pendidikan karakter di SDIT Lukman Hakim Internasional? 144 PEDOMAN WAWANCARA NILAI MORAL DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT LUKMAN HAKIM INTERNASIONAL Sumber DataInforman: Peserta didikSiswa 1. Apakah kamu mengetahui kegiatanprogram praktik pedidikan karakter ini? 2. Menurut kamu kegiatan apa itu? 3. Apakah kamu suka dengan kegiatan itu? 4. Apa yang kamu dapatkan dengan mengikuti program praktik pendidikan karakter itu? 5. Apakah di rumah kamu juga melakukan kegiatan itu? 145 Lampiran 2 PEDOMAN OBSERVASI PROGRAM PENDIDIKAN KARAKTER SDIT LHI Hari Tgl Kegiatan Praktik Penidikan Karakter Materiisi Pendidik Metode Evaluasi Hasil 146 PEDOMAN OBSERVASI NILAI MORAL DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT LUKMAN HAKIM INTERNASIONAL No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI HASIL PENGAMATAN OBSERVASI FISIK a. Keadaan sekolahlokasi b. Saranaprasarana sekolah c. Fasilitas penunjang d. Personalia SDM e. Aspek lain 147 Lampiran 3 PEDOMAN PENCERMATAN DOKUMNETASI NILAI MORAL DALAM PRAKTIK PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT LUKMAN HAKIM INTERNASIONAL No ASPEK YANG DIAMATI DESKRIPSI HASIL ANALISIS Dokumen Arsip

1. Profil Sekolah