Tabel 3.1 Pengambilan Keputusan ada tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Ditolak 0 d dL
Tidak ada autokorelasi positif
Tidak ada keputusan dL
≤ d ≤ dU Tidak ada autokorelasi
negatif Ditolak
4-dL d 4 Tidak ada autokorelasi
negatif Tidak ada keputusan
4-dU ≤ d ≤ 4-
dL Tidak ada autokorelasi
positif atau negatif Tidak ditolak
dU d 4-dU
Sumber: Imam Ghozali 2006
3.8.3 Uji Beda t
Uji beda t-test adalah adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup
tersebut memiliki rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan. Pengambilan keputusan, yaitu Ghozali, 2006:
1. Jika probabilitas 0.05, maka variance sama. 2. Jika probabilitas 0.05, maka variance beda.
3.8.4 Uji Hipotesis
Ghozali 2006 menyatakan bahwa, ketepatan fungsi regresi sampai dalam menaksir nilai actual dapat diukur dari goodness of fit.
Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik F, dan koefisien determinasinya.
1. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menevariasi variabel dependen. Nilai koefisien
Universitas Sumatera Utara
determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection relative rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai
nilai koefisien determinasi yang tinggi. 2. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2006, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 3. Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat Ghozali, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
4.1 Gambaran Subjek Penelitian
Responden adalah 120 mahasiswa akuntansi S-1 Universitas Sumatera Utara stambuk 2008, 2009, dan 2010. Hal ini dipilih karena para responden yang
diteliti telah menempuh mata kuliah Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, Akuntansi Keuangan 1, Akuntansi keuangan 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan
1, Teori Akuntansi, Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen, Praktek Akuntansi Keuangan, Akuntansi Perpajakan, Akuntansi Sektor Publik. Mata kuliah tersebut
dipilih sebagai indikator penilaian karena mata kuliah tersebut dipandang sulit bagi mahasiswa. Sampel penelitian tersebut juga dipilih berdasarkan IPK 2,5
guna meneliti intelligent quotient.. Pada setiap individu, tentunya memiliki pandangan berbeda terhadap pengaruh intelligent quotient, emotional quotient,
dan spiritual quotient terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Intelligent quotient di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah
terwujud dengan baik. Sebagai contoh, banyak mahasiswa yang menerima berbagai beasiswa karena memiliki IPK yang memuaskan. Sedangkan peran
emosional quotient juga telah di implementasi pada setiap metode pembelajaran mata kuliah yang ada. Dengan mengedepankan kriteria penilaian berdasarkan
hardskill. Indikator emotional quotient yang di terapkan pada setiap silabus kontrak pembelajaran terdiri dari percaya diri, disiplin, dan teamwork. Hal
tersebut menambah nilai bagi individu yang bersangkutan apabila ketiga indicator emotional quotient tersebut dilaksanakan dengan baik. Umumnya, mata kuliah
Universitas Sumatera Utara