Analisis Model Regresi HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada gambar 4.3 pada grafik Scatterplot diatas dapat terlihat bahwa titik data menyebar secara acak dan tidak terlihat suatu pola tertentu, dan pada grafik scatterplot diatas juga dapat terlihat bahwa titik tersebar diatas maupun dibawah sumbu y dan angka 0. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas di dalam penelitian ini, dan model regresi ini layak dipakai dalam penelitian.

4.5.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antar penganggu error-term. Tabel 4.16 Model Summary b Model Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change Durbin-Watson 1 .287 15.394 3 115 .000 1.926 a. Predictors: Constant, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spiritual Quotient b. Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi Dari tabel 4.16 diketahui bahwa nilai Durbin-Watson diperoleh sebesar 1,926. Karena nilai Durbin-Watson 5. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi.

4.6 Analisis Model Regresi

Hasil analisis mengenai koefisien model regresi adalah seperti yang tercantum dalam tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t. Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 15.696 4.245 3.698 .000 INTELLIGENT QUETIONT .265 .089 .293 2.968 .004 EMOTIONAL QUETIONT .116 .069 .178 1.667 .098 SPIRITUAL QUETIONT .099 .068 .159 1.456 .148 Dependent Variable: Pemahaman Akuntansi Berdasarkan tabel di atas, maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = 15,696 + 0,265 X1 + 0,116 X2 + 0,99 X3 Konstanta sebesar 15,696 memberi pengertian jika intelligent quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient pada mahasiswai konstan atau sama dengan nol 0, maka besarnya tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswai sebesar 15,696 satuan. Sedangkan X1 yang merupakan koefisien regresi dari variabel intelligent quotient sebesar 0,265 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan intelligent quotient pada mahasiswai akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara atau bila terjadi penambahan tingkat intelligent quotient 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pemahaman akuntansi sebesar 0,265 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Kemudian X2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel emotional quotient sebesar 0,116 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan emotional quotient pada mahasiswai akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara atau bila terjadi penambahan tingkat emotional quotient 1 satuan, maka akan terjadi Universitas Sumatera Utara peningkatan pemahaman akuntansi sebesar 0,116 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Kemudian X3 yang merupakan koefisien regresi dari variabel spiritual quotient sebesar 0,99 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan spiritual quotient pada mahasiswai akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara atau bila terjadi penambahan tingkat spiritual quotient 1 satuan, maka akan terjadi peningkatan pemahaman akuntansi sebesar 0,99 satuan dengan asumsi variabel lainnya konstan atau tetap. Dengan demikian maka dapat diketahui bahwa jika intelligent quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient semakin baik atau mengalami peningkatan, maka pemahaman akuntansi mahasiswai akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara akan mengalami peningkatan pula. Begitu juga sebaliknya jika intelligent quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient semakin buruk atau mengalami penurunan, maka pemahaman akuntansi mahasiswai akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara akan mengalami penurunan.

4.7 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Motivasi, Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Spritual Quotient, dan Pengetahuan Tentang Profesi Akuntan Publik Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Universitas Sumatera Utara Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi

0 8 99

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 2 100

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 6

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Intelligent Quotient (IQ), Emotional Quotient (Eq), dan Spritual Quotient (Sq) Terhadap Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi S-1 di Universitas Sumatera Utara

0 0 18

PENGARUH INTELEGENCE QUOTIENT (IQ), EMOTIONAL QUOTIENT (EQ), DAN SPIRITUAL QUOTIENT (SQ) TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SISWA DI SMK SUMPAH PEMUDA 2

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Intelligent Quotient 2.1.1.1 Pengertian Intelligent Quotient - Pengaruh Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Dan Spiritual Quotient terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi S-1 Di Univer

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - Pengaruh Intelligent Quotient, Emotional Quotient, Dan Spiritual Quotient terhadap Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi S-1 Di Universitas Sumatera Utara

0 0 7