BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian menurut Erlina 2007:62 adalah “suatu rencana dan struktur penelitian yang dibuat sedemikian rupa agar diperoleh jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan penelitian”. Penelitian yang digunakan menggunakan menggunakan penelitian assosiatif kausal. Menurut Sugiyono 2006 : 11
penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain”. Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh antara Intelligent Quotient, Emotional Quotient, dan Spiritual Quotient terhadap
pemahaman akuntansi.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian yang bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner kepada mahasiswa akuntansi S-1 stambuk 2008, 2009, dan 2010 yang dianggap sesuai dengan kriteria penelitian.
3.2.2 Waktu Penelitian
Peneliti menggunakan sekali penelitian dengan memilih responden yang dianggap layak atau sesuai dengan batasan operasional. Penelitian
dilakukan untuk mahasiswa akuntansi S-1 stambuk 2008, 2009dan 2010 mulai tanggal 22 November 2012 hingga 21 Desember 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Batasan Operasional
Atas pertimbangan minat, keterbatasan tersedianya waktu, pengetahuan peneliti dan efisiensi, maka peneliti memberikan batasan konsep terhadap
penelitian yang akan diteliti, yang diantaranya: 1. Penelitian dilakukan terbatas hanya pada mahasiswa akuntansi S-1 di
Universitas Sumatera Utara 2. Penelitian dibatasi hanya mahasiswa akuntansi S-1 di Universitas
Sumatera Utara stambuk 2008, 2009, dan 2010
3.4 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel 3.4.1
Variabel Dependen Y
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pemahaman akuntansi. Pemahaman akuntansi yaitu merupakan tingkat kemampuan
seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Untuk mengukur tingkat pemahaman akuntansi menggunakan rata-rata nilai mata
kuliah yang berkaitan dengan akuntansi yaitu: Pengantar Akuntansi I, Pengantar Akuntansi II, Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi
Keuangan Menengah II, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, Akuntansi Keuangan Lanjutan II, Teori Akuntansi, Praktek Akuntansi Keuangan,
Akuntansi Biaya, Akuntansi Perpajakan, Akuntansi Manajemen, dan Akuntansi Sektor Publik. Satuan pengukuran yang digunakan adalah skla
likert.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Variabel Independen X a.
Intelligent Quotient X1
Intelligent Quotient adalah kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam
menghadapi sebuah masalah. Terdapat 3 dimensi dalam mengembangkan intelligent quotient,
yaitu: 1 Intelegensi verbal
Instrumen yang digunakan dalam intelegensi verbal berupa kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak tiga pernyataan, yang
meliputi tentang keingintahuan secara intelektual. Instrumen ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai
dengan sangat sesuai point 5. 2 Intelegensi praktis
Instrumen yang digunakan dalam intelegensi praktis berupa kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak tiga pernyataan, yang
meliputi tentang kesadaran terhadap dunia luar. Instrumen ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai
dengan sangat sesuai point 5. 3 Kemampuan memecahkan masalah
Instrumen yang digunakan dalam kemampuan memecahkan masalah berupa kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak
empat pernyataan, yang meliputi tentang kemampuan mengambil
Universitas Sumatera Utara
keputusan secara tepat. Instrumen ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai dengan sangat sesuai point 5.
b. Emotional Quotient X2
Emotional quotient adalah kemampuan seseorang untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain empati dan kemampuan untuk membina hubungan kerjasama dengan orang lain. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
variabel emotional quotient adalah dengan menggunakan kuesioner yang diadopsi dari Melandy dan Aziza 2006, yang dikembangkan menjadi 5
dimensi yaitu: 1 Pengenalan Diri
Instrumen yang digunakan dalam pengenalan diri berupa kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak lima pernyataan, yang meliputi
tentang bagaimana responden mengenal dirinya sendiri. Instrument ini menggunakan lima skala likert dan sangat tidak sesuai point 1 sampai
dengan sangat sesuai point 5. 2 Pengendalian Diri
Instrumen yang digunakan dalam pengendalian diri berupa kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak enam pernyataan,
yang meliputi tentang sikap hati-hati dan cerdas dalam mengatur emosi diri sendiri. Instrumen ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak
sesuai point 1 sampai dengan sangat sesuai point 5.
Universitas Sumatera Utara
3 Motivasi Instrumen yang digunakan dalam motivasi berupa kuesioner yang
diajukan kepada responden sebanyak lima pernyataan, yang meliputi sikap yang menjadi pendorong timbulnya suatu perilaku. Instrumen ini
menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai dengan sangat sesuai point 5.
4 Empati Instrumen yang digunakan dalam empati berupa kuesioner yang
diajukan kepada responden sebanyak tujuh pernyataan, yang meliputi kemampuan untuk mengetahui bagaimana perasaan orang lain. Instrumen
ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai dengan sangat sesuai point 5.
5 Ketrampilan Sosial Instrumen yang digunakan dalam ketrampilan sosial berupa
kuesioner yang diajukan kepada responden sebanyak enam pernyataan, yang meliputi kemampuan menangani emosi ketika berhubungan dengan
orang lain. Instrumen ini menggunakan lima skala likert dari sangat tidak sesuai point 1 sampai dengan sangat sesuai point 5.
c. Spiritual Quotient SQ