Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

yakni pelatihan keselamatan kerja, publisitas, pengontrolan kerja, inspeksi dan disiplin dan program kesehatan. Semakin tinggi skor subjek maka karyawan memiliki persepsi positif terhadap program K3 dan sebaliknya semakin rendah skor subjek maka karyawan memiliki persepsi negatif terhadap porgram K3.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian merupakan individu yang menjadi sumber data penelitian. Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian Hadi, 2000. Sugiyono 2008 mengatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat-sifat serta ciri-ciri yang dikendalikan populasi Hadi, 2000. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bagian dari populasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Karyawan tetap b. Lama bekerja minimal satu tahun dengan asumsi bahwa masa satu tahun karyawan telah memahami nilai, tujuan dan peraturan-peraturan perusahaan McShane Glinow, 2000. c. Tingkat pendidikan minimal SMU atau sederajat dengan asumsi bahwa dengan tingkat pendidikan tersebut karyawan memiliki pemikiran yang lebih kompleks dan mampu merespon skala dengan baik. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah purposive sampling , yaitu pengambilan sampel yang karakteristik sampelnya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya Hadi, 2000. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 204 orang dan ada 180 eksemplar skala yang disebar oleh peneliti. Berdasarkan skala yang telah disebar, ada 144 eksemplar skala yang terkumpul. Skala yang digunakan untuk menjadi data penelitian adalah skala yang memenuhi karakteristik sampel yang telah ditetapkan sebelumnya, memenuhi kelengkapan identitas dan pengisian aitem skala secara lengkap sehingga subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 90 orang.

D. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Pemahaman Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Manajer Konstruksi Terhadap Keberhasilan Pelaksanaan suatu Proyek Dilihat dari Sisi Peningkatan Kinerja Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek di PT. Waskita Karya (Persero) Medan

7 42 200

Analisis Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Pendekatan SMK3 dan Risk Assessment Di PT. Kreasi Kotak Megah.

11 166 139

Hubungan Persepsi terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Produktivitas.

14 71 130

Pelaksanaan Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) Dan Sistem Manajemen K3 (Smk3) Dalam Memberikan Perlindungan Dan Meningkatkan Produktivitas Pekerja (Studi Pada Pt.Telkom Divre I Sumatra Dan Pt.Coca-Cola Bottling Indonesia)

18 134 183

Analisis Tingkat Penerapan Program Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pengendalian Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment pada PKS Torgamba PT. Perkebunan Nusantara III

5 84 153

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN STRES KERJA.

0 0 47

Hubungan antara persepsi terhadap dukungan organisasi dan employee engagement.

0 0 134

Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

1 1 7

BAB II LANDASAN TEORI A. Employee Engagement 1. Definisi Employee Engagement - Hubungan antara Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dengan Employee Engagement

0 1 20

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT

0 0 12