membedakan engagement dari konstruk-konstruk yang berhubungan dimana mereka mengatakan bahwa engagement merupakan keadaan pikiran dan perasaan
yang lebih persisten dan menyeluruh, tidak hanya fokus pada objek, kejadian, individu atau perilaku tertentu Schaufeli et al, 2002.
Kekuatan mengacu pada tingkat energi dan resiliensi mental yang tinggi ketika sedang bekerja, kemauan berusaha sunguh-sunguh dalam pekerjaan dan
gigih dalam menghadapi kesulitan. Dedikasi mengacu pada perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan. Absorpsi dikarakteristikkan
dengan konsentrasi penuh, minat yang mendalam terhadap pekerjaan dimana waktu terasa berlalu begitu cepat dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas maka definisi engagement adalah keadaan motivasional yang postitif dan memunculkan pemenuhan diri yang
dikarakteristikkan dengan kekuatan , dedikasi dan absorpsi.
2. Aspek-Aspek Engagement
Aspek-aspek yang membangun dimensi engagement menurut Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, dan Bakker 2002 adalah:
a. Kekuatan
Dikarakteristikkan dengan energi dan resiliensi mental yang tinggi ketika sedang bekerja, kemauan berusaha sunguh-sunguh dalam pekerjaan dan
gigih dalam menghadapi kesulitan. Individu yang memiliki skor tinggi pada aspek kekuatan biasanya memiliki energi dan stamina tinggi,
semangat yang bergelora ketika bekerja sedangkan yang memiliki skor
Universitas Sumatera Utara
rendah pada aspek kekuatan memiliki tingkat energi, semangat dan stamina yang rendah saat bekerja Schaufeli dan Bakker, 2003.
b. Dedikasi
Mengacu pada perasaan yang penuh makna, antusias, inspirasi, kebanggaan dan tantangan. Individu yang memiliki skor tinggi pada aspek
dedikasi secara kuat mengidentifikasikan diri dengan pekerjaan karena adanya pengalaman bermakna, menginspirasi dan menantang. Selain itu
mereka selalu antusias dan bangga dengan pekerjaan mereka sedangkan individu dengan skor rendah tidak mengidentifikasikan diri dengan
pekerjaan mereka karena mereka tidak memiliki pengalaman yang bermakna, menginspirasi dan menantang. Selain itu mereka tidak antusias
dan bangga dengan pekerjaan mereka Schaufeli dan Bakker, 2003. c.
Absorpsi Dikarakteristikkan dengan konsentrasi penuh, minat yang mendalam
terhadap pekerjaan dimana waktu terasa berlalu begitu cepat dan sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Individu yang memiliki skor tinggi pada
aspek absorpsi biasanya merasa tertarik dengan pekerjaannya, tenggelam dalam pekerjaannya dan sulit untuk melepaskan diri dari pekerjaannya.
Akibatnya, lupa akan sekelilingnya dan waktu berlalu begitu cepat sedangkan individu dengan skor rendah pada aspek absorpsi tidak tertarik
dan tidak tenggelam dalam pekerjaannya, mereka tidak punya kesulitan untuk melepaskan diri dari pekerjaan ataupun lupa akan sekeliling dan
waktu Schaufeli dan Bakker, 2003.
Universitas Sumatera Utara
3. Teori yang Mendasari Engagement