Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik pengertian bahwa kesehatan dan keselamatan kerja adalah program yang penerapannya berguna untuk
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan fisik.
4. Persepsi terhadap Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3
Lahey 2007 mendefinisikan persepsi sebagai pemberian arti stimulus yang berbeda dan mempunyai arti yang menimbulkan kesadaran, arti yang
diberikan individu terhadap suatu stimulus berdasarkan cara orang tersebut mempolakannya. Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai proses organisasi dan
interpretasi informasi yang diterima dari dunia luar. Persepsi terhadap program Kesehatan dan Keselamatan Kerja K3 adalah
pandangan karyawan terhadap apa yang diberikan perusahaan yang bertujuan supaya karyawan terjaga dan terjamin keselamatan dan kesehatan kerjanya
sebagai bentuk komitmen organisasi terhadap kesejahteraan karyawan. Persepsi disini tidak lepas dari respon kognitif yang mana suatu bentuk usaha untuk
memahami pertama apa yang dipikirkan orang sewaktu mereka dihadapkan pada stimulus persuasif, dan kedua bagaimana pikiran serta proses kognitif yang
berkaitan menentukan apakah mereka mengalami perubahan sikap dan sejauh mana perubahan itu terjadi .
5. Aspek – Aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Miner 1992 mengemukakan beberapa aspek kesehatan dan keselamatan kerja, yaitu:
a.
Pelatihan Keselamatan Kerja
Salah satu pendekatan yang paling penting untuk pencegahan kecelakaan kerja adalah melalui pelatihan. Program pelatihan untuk karyawan baru
dan tidak terbiasa melakukan hal-hal yang termasuk dalam isi program keselamatan yang dipertimbangkan. Teknik yang dapat digunakan untuk
pelatihan keselamatan misalnya ceramah, peragaan, film dan simulasi kecelakaan.
b. Kontes, Insentif dan Publisitas Keselamatan Publisitas keselamatan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bentuk
yang paling umum digunakan adalah poster, buklet, nota khusus, dan artikel terbitan perusahaan. Mathis dan Jackson 2006 mengatakan bahwa
untuk mendukung pelatihan K3 dibutuhkan komunikasi yang terus menerus untuk mengembangkan kesadaran keselamatan. Selain itu, juga
dapat dilakukan kontes untuk membantu perkembangan keselamatan. Misalnya dengan melakukan pertandingan antar departemen yang
memiliki potensi kecelakaan yang sama. Mathis dan Jackson 2003 mengatakan selain dengan kontes, untuk dapat memotivasi karyawan agar
menunujukkan perilaku kerja yang aman, dapat dengan memberikan insentif bagi karyawan yang menununjukkan perilaku kerja yang aman.
c. Pengontrolan Lingkungan Kerja
Universitas Sumatera Utara
Perancangan tempat kerja dan peralatan yang digunakan merupakan pendekatan utama untuk mencegah kecelakaan dan yang paling efektif.
Peralatanperlengkapan perlindungan diri atau Personal Protective Equipment
PPE yang wajib disediakan oleh perusahaan kontraktor untuk semua karyawan : pakaian kerja, sepatu kerja, kacamata kerja, penutup
telinga, sarung tangan, helm, masker, jas hujan, sabuk pengaman, tangga, dan P3K. Selain itu, hal lainyang perlu diperhatikan dalam pekerjaan
konstruksi, yaitu lokasi pekerjaan dan merokok saat bekerja. Kebersihan tempat bekerja di kantor maupun di lokasi pekerjaan ikut menentukan hasil
kerja bagi pekerja konstruksi. Perilaku merokok di lokasi pekerjaan beresiko mengakibatkan terjadinya kebakaran dan juga merugikan
kesehatan. d. Inspeksi dan Disiplin
Inspeksi dapat dilakukan oleh komite keselamatan atau oleh seseorang koordinator keselamatan, Inspeksi harus dilakukan secara teratur. Mathis
dan Jackson 2003 mengatakan tahap-tahap investigasi tempat kecelakaan kerja antara lain, meninjau lokasi kecelakaan, mewawancarai pekerja dan
saksi-saksi kejadian, membuat laporan dan membuat rekomendasi mengenai perubahan dan pencegahan yang dapat dilakukan untuk
menghindai kecelakaan serupa. e. Program Kesehatan
Usaha-usaha peningkatan kesehatan dapat dimulai dengan pemberian informasi dan peningkatan kesadaran karyawan mengenai persoalan
Universitas Sumatera Utara
kesehatan. Usaha peningkatan kesehatan ini biasanya juga dibarengi dengan program promosi kesehatan dan program kesejahteraan karyawan
yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan karyawan sebelum muncul masalah, misalnya pemeriksaan kesehatan berkala. Program kesehatan
juga dilakukan dengan pemberian jaminan terhadap pengobatan karyawan khususnya akibat kecelakaan kerja.
Aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan tempat pengambilan data penelitian ini adalah:
a. Identifikasi sumber bahaya pengendalian resiko b. Pemantauan lingkungan kerja dan pengendalian ceceran air dan debu di
tempat kerja c. Indentifikasi pemeriksaaan kesehatan karyawan
d. Inspeksi lingkungan kerja umum, khusus, dan tidak teratur e. Pelatihansimulasi tanggap darurat, peledakan, dan bencana
f. Pemeriksaan peralatan tanggap darurat g. penyuluhanceramah K3 dan sosialisasi kebijakan K3
h. Pembuatanpembersihan rambu-rambu K3 i. Alat perlindungan diri APD
6. Tujuan Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja