49 4.
Lembar Kerja Siswa LKS Lembar Kerja Siswa LKS menurut Daryanto 2011: 186 digunakan untuk
membantu proses pengumpulan data hasil proses belajar mengajar. LKS yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu petunjuk kerja
selama mengikuti pembelajaran IPA dengan penerapan metode inkuiri terbimbing.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari data penelitian yang telah dilakukan pada setiap pertemuan. Penelitian ini
menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengamatan yang berasal dari
lembar observasi dan skala aktivitas siswa. Deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data dari hasil LKS. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa
lembar observasi aktivitas siswa, skala aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Analisis Data Aktivitas Siswa
a. Analisis Data Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
Data hasil observasi dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil skor pada lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Persentase perolehan
skor pada lembar observasi diakumulasi untuk menentukan seberapa besar aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA selama mengikuti proses pembelajaran
untuk setiap siklus. Persentase diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas siswa pada setiap pertemuan. Selain itu, persentase diperoleh dari rata-rata persentase
aktivitas siswa pada setiap aspeknya pada setiap pertemuan.
50 b.
Analisis Skala Aktivitas Siswa Skala yang digunakan berbentuk skala likert yang berisi pernyataan dengan
pilihan jawaban selalu SL, sering SR, jarang JR, dan tidak pernah TP. Skala aktivitas siswa terdiri dari 25 butir pernyataan dengan rincian 13 butir pernyataan
positif + dan 12 butir pernyataan negatif -. Skala aktivitas siswa digunakan untuk mengamati kesesuaian antara hasil
observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan pendapat dari responden itu sendiri. Hasil data skala aktivitas siswa dianalisis dengan pedoman berikut.
Tabel 6. Skor Alternatif Jawaban Skala Aktivitas Siswa Pernyataan Positif
Pernyataan Negatif Alternatif Jawaban
Skor Alternatif Jawaban
Skor Selalu SL
4 Selalu SL
1 Sering SR
3 Sering SR
2 Kadang-kadang KD
2 Kadang-kadang KD
3 Tidak Pernah TP
1 Tidak Pernah TP
4 Hasil data observasi dan skala aktivitas siswa ini dianalisis dengan kategori
tingkat aktivitas siswa sebagai berikut. Tabel 7. Kategori Tingkat Aktivitas Siswa
Rumus Rerata Skor
Kriteria
X X
1,8 sb
3,4 Sangat tinggi
X 0,6
sb X
X 1,8
sb 2,8
3,4 Tinggi
X 0,6
sb X
X 0,6
sb 2,2
2,8 Sedang
X 0,6
sb X
X 0,6
sb 1,6
2,2 Rendah
X X
1,8 sb
1,6 Sangat rendah
Adaptasi dari Eko Putro Widoyoko, 2010: 238 Keterangan:
X Rerata ideal 1
2 skor maksimum ideal skor minimum ideal
Simpangan baku ideal 1
6 skor maksimum ideal – skor minimum ideal X
skor empiris
51 Data observasi aktivitas siswa yang diperoleh dihitung kemudian dipersentase.
Cara menghitung persentase skor aktivitas siswa adalah sebagai berikut. NP =
× 100 Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari atau diharapkan
R = skor mentah yang diperoleh siswa
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 = bilangan tetap Ngalim Purwanto, 2006: 102
Persentase skor aktivitas siswa yang diperoleh ditafsirkan dengan kategori interpretasi sebagai berikut.
Tabel 8. Kategori Persentase Aktivitas Siswa
Persentase Aktivitas Siswa Kriteria
86 100
Sangat tinggi 71 85
Tinggi 56
70 Sedang
41 55
Rendah 40
Sangat rendah 2.
Analisis Hasil Belajar Siswa Data yang diperoleh dari hasil belajar dihitung jumlah skor masing-masing
dan didistribusikan ke dalam rentang nilai, yaitu: Tabel 9. Pedoman Penilaian
Interval Nilai Kriteria
86 – 100 Sangat baik
76 – 85 Baik
60 – 75 Cukup
55 – 59 Kurang
54 Sangat kurang
Ngalim Purwanto, 2006: 103
52 Nilai yang diperoleh dikelompokkan ke dalam dua kategori berdasarkan
kriteria ketuntasan minimal KKM siswa SD Negeri Terbahsari dengan kriteria sebagai berikut.
Tabel 10. Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Kriteria
75 Tuntas
75 Tidak Tuntas
H. Kriteria Keberhasilan Penelitian