Subjek Penelitian Desain Penelitian

39

B. Setting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Terbahsari pada tahun ajaran 20142015, semester 2 bulan Februari sampai April 2015. Peneliti memilih SD Negeri Terbahsari sebagai lokasi penelitian karena lokasinya terletak di daerah pedesaan menjadikan kurangnya dukungan terhadap fasilitas pembelajaran baik sarana dan prasarana. Hal tersebut berdampak pada rendahnya kualitas mutu pembelajaran. Dengan demikian, untuk menghasilkan mutu pembelajaran yang berkualitas perlu didukung dengan adanya keterampilan guru dalam mengelola proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing.

C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Terbahsari yang berjumlah 19 orang yaitu 15 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Karakteristik siswa kelas V yang menjadi subjek penelitian pada umumnya siswa cenderung mempunyai aktivitas belajar yang rendah. Hanya beberapa siswa yang terlihat aktif sedangkan siswa yang lain terlihat kurang memperhatikan pelajaran. Ketika guru memberikan kesempatan bertanya, semua siswa cenderung pasif. Namun, ketika diberi pertanyaan beberapa siswa terlihat kurang menguasi materi yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA cenderung rendah. Guru cenderung memberikan materikonsep pelajaran secara verbal menggunakan metode konvensional sehingga siswa hanya menerima materi yang disampaikan tanpa mencoba membuktikannya sendiri. 40

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah desain yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart 1988: 11 yang menggambarkan bahwa penelitian tindakan itu dilaksanakan melalui tahap sebagai berikut. 1. Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan fokus penelitian. Selanjutnya guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya, mendata kelemahan-kelemahannya, diidentifikasi dan dianalisis kelayakannya untuk diatasi dengan PTK. Peneliti juga menentukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangkan rencana pembelajaran, LKS, lembar observasi aktivitas siswa, lembar observasi aktivitas guru, dan skala aktivitas siswa. Pengembangan rencana pembelajaran dibuat berdasarkan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 20142015. Instrumen pengamatan berupa lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengamati kesesuaian proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru sebagai pelaksana penelitian tindakan dengan menerapkan metode inkuiri. Lembar observasi dan skala aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA digunakan untuk mengetahui persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Sedangkan LKS digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA. 41 2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Act dan Observe Tahap pelaksanaan tindakan digunakan untuk mengatasi masalah yang telah terpilih. Penelitian tindakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui metode inkuiri terbimbing di kelas V SD Negeri Terbahsari. Guru sebagai kolaborator melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran. Kolaborator mengamati dan membuat catatan-catatan mengenai jalannya pembelajaran. Observasi dilakukan selama tindakan berlangsung dengan maksud untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah ditetapkan. Pengamatan dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pedoman observasi. Fokus pengamatan adalah aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing di kelas V SD Negeri Terbahsari. 3. Refleksi Reflection Pada tahap ini, peneliti bersama dengan kolaborator mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk mengkaji pelaksanaan tindakan dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA melalui metode inkuiri terbimbing di kelas V SD Negeri Terbahsari. Apabila hasil refleksi menunjukan telah tercapainya kriteria keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian dihentikan. Namun apabila hasil yang terjadi adalah sebaliknya, maka dilakukan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya. Kelemahan dan kekurangan yang telah ditemukan pada siklus sebelumnya digunakan sebagai dasar penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. 42 Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Mc. Taggart 1988: 11 yaitu model spiral yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Gambar 2. Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart Kemmis dan Mc. Taggart, 1988: 11 Prosedur penelitian tindakan kelas yang dirancang dengan penjabaran sebagai berikut. 1. Siklus 1

a. Perencanaan

1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP 2 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS 3 Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA 4 Menyusun lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 5 Menyusun skala aktivitas siswa 43 b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Selama proses pembelajaran yang berlangsung, guru mengajar sesuai RPP yang dibuat dengan menerapkan metode inkuiri. Penelitian dilakukan dengan pembentukan kelompok secara heterogen. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran berdasarkan indikator aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA. Observasi dilakukan oleh tim peneliti dengan menggunakan lembar observasi yaitu masing-masing kelompok terdapat 1 observer. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri Terbahsari selama pembelajaran berlangsung. Selain itu observasi juga dilakukan untuk mengamati aktivitas guru berdasarkan rencana yang telah dibuat dengan menerapkan metode inkuiri. Dalam pelaksanaan tindakan, siswa diberikan skala aktivitas siswa sebagai cross check hasil observasi untuk mengetahui persentase aktivitas siswa. Hasil belajar IPA dilihat dari nilai LKS. c. Refleksi Data yang diperoleh pada saat observasi dianalisis untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri Terbahsari. Selain itu, data skala aktivitas siswa juga dianalisis sebagai cross check untuk mengetahui persentase aktivitas siswa di kelas berdasarkan tanggapan dari responden sendiri. Kemudian dilaksanakan diskusi antara peneliti dan guru kelas untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran. Apabila hasil refleksi menunjukan telah tercapainya kriteria keberhasilan yang ditentukan, maka penelitian dihentikan. Namun hasil refleksi menunjukkan belum tercapainya kriteria keberhasilan, maka dilakukan perbaikan tindakan pada siklus selanjutnya. 44 2. Siklus II a. Perencanaan Persiapan yang dilakukan pada siklus II ini memperhatikan refleksi dari siklus I. Perencanaan pada siklus II adalah sebagai berikut. 1 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP disesuaikan dengan hasil refleksi siklus I 2 Menyusun Lembar Kerja Siswa LKS 3 Menyusun lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA 4 Menyusun lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 5 Menyusun skala aktivitas siswa b. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan pada siklus II pada intinya sama seperti siklus I, yaitu guru memberikan materi pelajaran sesuai RPP yang telah dibuat. Pada saat pembelajaran kelompok, kelompok siswa masih sama seperti pada siklus I. Observasi dilakukan oleh tim peneliti dengan menggunakan lembar observasi yaitu masing-masing kelompok terdapat 1 observer untuk mengamati aktivitas siswa. Lembar observasi yang digunakan sama dengan lembar observasi pada siklus I. Selain itu, peneliti juga membagikan skala aktivitas siswa. c. Refleksi Refleksi pada siklus II digunakan untuk membandingkan hasil dari siklus I dengan siklus II, apakah terdapat peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA atau tidak. Hasil refleksi siklus II menunjukan telah tercapainya kriteria keberhasilan yang ditentukan maka penelitian dihentikan. 45

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 CANDIMAS NATAR

0 20 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDANSARI SELATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

0 8 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 YOGYAKARTA KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN AJARAN 2012 / 2013

0 2 57

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 15

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui penerapan metode inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV A SD Negeri Gedongtengen Yogyakarta.

1 3 134

Peningkatan prestasi belajar IPA melalui metode Inkuiri Terbimbing pada siswa kelas V SD Negeri Sarikarya tahun pelajaran 2014/2015.

0 1 508

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Plaosan 1 melalui metode inkuiri terbimbing.

0 3 187

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI UMBULWIDODO NGEMPLAK SLEMAN.

1 9 223

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG GAYA MELALUI METODE PENEMUAN TERBIMBING KELAS IV SD NEGERI 02 PAGELARAN

0 0 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI PLAOSAN 1 MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING SKRIPSI

0 0 185