19
Menurut Narwanti 2011:14 pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut.Mendukung pernyataan diatas, Khan dalam Asmani 2012: 86
menyatakan bahwa pendidikan karakter ini mengajarkan kebiasaan cara berpikir dan berperilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja sama sebagai
keluarga, masyarakat, dan bangsa. Tujuannya adalah untuk membentuk kepribadian anak supaya menjadi manusia yang baik.Oleh karena itu, hakikat dari
pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang tujuannya untuk membina kepribadian generasi muda
bangsa. Berdasarkan uraian di atas, nampak jelas jika Kurikulum 2013 berupaya
mendidik karakter siswa.Aktivitas 5M mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan dalam Kurikulum 2013 sesuai dengan pengertian
pendidikan karakter yang bertujuan mengasah sikap atau afektif KI-1 dan KI-2, olah pikir atau kognitif KI-3, dan keterampilan atau psikomotorik KI-4 siswa.
Itu semua dapat dilihat dari proses pembelajaran di kelas yang berbasis tematik integratif.
2.1.3 Tematik Integratif
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema. Pengintegrasian terwujud dalam dua hal, yakni: 1 integrasi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran; dan 2 integrasi
20
berbagai konsep dasar yang terkait. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga siswa tidak belajar konsep dasar secara parsial.Dengan demikian
pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada siswa seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
Dalam pembelajaran tematik terpadu integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III
keduanya alam dan kehidupan manusia merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, serta
Seni Budaya dan Prakarya.
Kurikulum SDMI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut
dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembela jaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga siswa tidak belajar konsep dasar secara satu per satu.Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna
yang utuh kepada siswa seperti tercermin pada berbagai tema.Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan
kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Seni-Budaya dan
21
Prakarya.. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran
penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, siswa belum mampu berpikir abstrak
untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak.Pandangan psikologi perkembangan dan
Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik.
Sejalan dengan pendekatan yang dianutnya, isi kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar SD menggunakan tema sebagai perekat berbagai bidang studi
Sudayana, 2014: 26. Pembelajaran tematik merupakan bagian dari pembelajaran terpadu.Keduanya menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema
tertentu.Membenarkan hal tersebut, Trianto 2010: 154 mendefinisikan pembelajaran terpadu sebagai suatu model pembelajaran yang memadukan
beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Pembelajaran terpadu tidak
menyajikan mata pelajaran secara terpisah, melainkan mengemas beberapa pelajaran ke dalam satu topik atau tema tertentu yang berkaitan dengan
pengalaman siswa.
Majid 2014: 119 menjelaskan pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep, atau pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang studi,
sehingga memberikan
pengalaman langsung
bagi siswa
secara
22
bermakna.Pengalaman tersebut dikatakan bermakna karena siswa dapat menghubungkan pembelajarandengan pengalaman siswa sehari-hari.
Berdasarkan uraian di atas,dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik itegratif adalah suatu pendekatan belajar yang memadukan mengaitkan
antar bidang studi dalam satu tema tertentu tanpa memperlihatkan adanya penggabungan antar mata pelajaran, serta mengaitkan pembelajaran dengan
kehidupan sehari-hari siswa, sehingga memberikan kebermaknaan dalam diri siswa setelah melakukan kegiatan pembelajaran.
2.1.3.1 Saintifik Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Kurikulum 2013
adalah untuk penguatan sikap tahu mengapa, keterampilan tahu bagaimana, dan pengetahuan tahu apa yang terintegrasi, yaitu dengan pendekatan saintifik.
Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan saintifik meliputi: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengasosiasikan untuk semua mata
pelajaran Sudarwan, 2013. Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan pendekatan
scientific Mc Collum: 2009, yaitu:
a Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan
foster a sense of wonder, b
Meningkatkan keterampilan mengamati encourage observation, c
Melakukan analisis push for analysis dan d
Berkomunikasi require communication.
23
2.1.3.2 Model Pembelajaran Tematik yang Digunakan pada Kurikulum 2013
a Model Hubunganterkait Connected model
Pada model pembelajaran ini ciri utamanya adalah adanya upaya untuk menghubungkan beberapa materi bahan kajian ke dalam satu disiplin ilmu.
Sebuah model penyajian yang menghubungkan materi satu dengan materi yang lain. Menghubungkan tugasketerampilan yang satu dengan tugasketrampilan
yang lain. Keunggulan model ini, siswa memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang sebuah konsep, sehingga transfer pengetahuan lebih mudah dilakukan
karena konsep pokok dikembangkan secara terus menerus. b
Model Jaring laba-laba Webbed model Model pembelajaran ini diawali dengan pemilihan tema. Setelah tema
ditentukan dilanjutkan dengan pemilihan sub-sub tema dengan memperhatikan keterkaitannya antar mata pelajaran. Aktivitas belajar siswa direncanakan
berdasarkan sub-sub tema yang sudah ditentukan. Keuntungan model pembelajaran ini bagi siswa adalah diperolehnya pandangan secara utuh tentang
kegiatan dari ilmu yang berbeda-beda. c
Model Terpadu Integrated model Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran
yang dipadukan.Beberapa mata pelajaran dicari konsep, sikap, dan ketrampilan
24
yang tumpang tindih dipadukan menjadi satu. Kegiatan guru pertama menyeleksi konsep, nilai-nilai dan ketrampilan yang memiliki keterkaitan erat satu sama lain
dari berbagai mata pelajaran. Keuntungan model pembelajaran ini bagi siswaadalah lebih mudah mengaitkan materi pembelajaran dari berbagai mata
pelajaran.Model inilah yang dikembangkan sebagai pembelajaran tematik terpadu di Kurikulum 2013.
2.1.3.2 Prinsip-prinsip Dalam Tematik Integratif Prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif adalah :
a Guru tidak bersikap otoriter dan berperan sebagai single actor yang
mendominasi proses pembelajaran. b
Pemberian tanggungjawab terhadap individu dan kelompok harus jelas dan mempertimbangkan kerja sama kelompok.
c Guru bersikap akomodatif terhadap ide-ide yang muncul saat proses
pembelajaran yang di luar perencanaan. d
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri disamping penilaian lain. Penilaian yang digunakan adalah penilaian
autentik yang meliputi lima domain yaitu: konsep, proses, aplikasi, kreativitas, dan sikap.
25
2.1.4 Pendekatan Kontekstual