43
LKS Lembar Kegiatan Siswa merupakan materi ajar yang dikemas
sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari materi tersebut secara mandiri Sutanto, 2009:1.Pengertian LKS yang dikemukakan oleh Badjo 1993:8 yaitu
LKS ialah lembar kerja yang berisi informasi dan perintahinstruksi dari guru kepada siswa untuk mengerjakan suatu kegiatan belajar dalam bentuk kerja,
praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah Kompetensi Inti KI 3 yaitu mencakup
pengetahuan. 5.
Rubrik Penilaian Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang
diinginkan dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa.Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan disertai panduan
untuk mengevaluasi masing-masing karakteristik.
2.2 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti berikut dapat menjadi kajian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. Hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan terhadap penelitian yang dilaksanakan.
Cathlin 2013 meneliti tentang pengaruh kurikulum 2013 terhadap tingkat pemahaman siswa di salah satu SD yang berisi bahwa Kurikulum 2013 yang
diterapkan mulai tahun 2013 adalah kurikulum yang bagus serta telah terbukti mencetak Sumber Daya Manusia SDM yang bermoral dan berintelektual tinggi.
44
Sebagaimana yang terjadi di negara-negara maju.Namun, dalam kenyataan, pengimplementasian kurikulum 2013 di Indonesia tidaklah berjalan dengan
lancar.Dikarenakan keterbatasan pengetahuan mengenai kurikulum 2013 oleh peseta didik maupun pakar pendidik. Selain itu, karena kebiasaan diskusi, yang
merupakan metode dasar kurikulum 2013 belum menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia, maka pelaksanaan kurikulum 2013 menjadi semakin terkendala.
Yusuf 2014 meneliti tentang pengembangan perangkat pembelajaran dengan
mengimplementasikan model-model
pembelajaran menggunakan
pendekatan saintifik di salah satu SD, ditemukan hasil bahwa para penentu kebijakan untuk melatihkan kepada guru-guru tentang model-model pembelajaran
yang menggunakan pendekatan saintifik, menekankan manfaat penggunaan model-model pembelajaran yang bervariatif seperti hasil temuan dalam penelitian
ini. Guru hendaknya lebih memperhatikan karakter materi dan siswa dalam memilih model-model pembelajaran ini dalam proses pembelajaran.
Didik 2012 melakukan penilian tentang Penerapaan model pembelajaran CTL dalam peningkatan pembelajaran PKn di SD Negeri Madyogondo. Dalam
penelitiannya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Langkah-langkah penggunaan pendekatan kontekstual terdiri dari 7 langkah, yang setiap langkah terdiri dari
beberapa kegiatan guru. Langkah-langkah tersebut adalah 1 konstruktivisme constructivism, 2 menemukan Inquiry , 3 bertanya Questioning, 4
masyarakat belajar Learning Community, 5 pemodelan modeling, 6 refleksi reflection, dan 7 penilaian yang sebenarnya Authentic. Penerapan model
pembelajaran CTL yang sesuai dengan 7 komponen pembelajaran CTL yang
45
dapat meningkatanmotivasi dan hasil belajar siswa adalah dengan melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah dengan skenario yang telah dibuat untuk
menciptakan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa menjadi tertarik terhadap pembelajaran yang nantinya berimbas pada motivasi
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila siswa sudah termotivasi maka secara tidak langsung berpengaruh pada hasil belajar yang diperoleh.Hal ini
terlihat pada ketuntasan nilai siswa yang lebih dari 90 setelah diadakan tindakan siklus II. Berdasarkan simpulan tersebut, ada beberapa saran yang dapat
dikemukakan oleh peneliti yaitu untuk guru, siswa, dan lembaga pendidikan, yaitu: 1 guru dalam melaksanakan KBM sebaiknya menggunakan berbagai
macam model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajarannya, agar siswa mampu mencapai ketuntasan belajar yang diharapakan, 2 siswa
hendaknya dapat mengikuti pembelajaran secara aktif dan kreatif agar hasil yang dicapai sesuai dengan kemampuannya, 3 dalam proses pembelajaran, guru harus
dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, 4 penelitian tindakan kelas ini perlu dilakukan pada subjek dan tempat penelitian yang berbeda
untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penerapan model pembelajaran CTL
dalam pembelajaran PPKn di kelas I-IV Sekolah Dasar, 5 peneliti hendaknya lebih mengoptimalkan pelaksanaan model pembelajaran CTL yang lain
dalam pelaksanaan pembelajaran PKKn agar tercipta pembelajaran yang lebih efektif.
Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti, karena mencakup aspek-aspek Kurikulum 2013.Dengan demikian dapat
46
disimpulkan bahwa penelitian ini memiliki kesamaan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013.Penelitian
pengembangan yang dilakukan peneliti tidak hanya menggunakan pendekatan tematik integratif dan penilaiannya yang autentik saja, tetapi peneliti juga
memasukkan konsep pendekatan saintifik yang di kaitkan dengan pendidikan karakter, sesuai Kurikulum 2013. Tidak hanya itu saja, peneliti juga
mengkolaborasikan pendekatan kontekstual dengan cara memasukkan unsur- unsurnya dalam kegiatan pembelajarannya. Oleh sebab itu, peneliti mengacu 3
penelitian diatas sebagai pedoman dalam membuat penelitian dengan judul “Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Sub Tema
Kegiatan Ekstrakurikukerku Untuk Siswa Kelas II Dengan Pendekatan Kontekstual”. Berikut literatur map dari ketiga penelitian tersebut :
47
4eeeeeeeeeeeerI
Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir