Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

terpaku pada bacaan 3 Kegiatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Individual, tak perhatian pada guru dan materi, guru dominan, masih terpaku buku paket Individual, dominasi guru berku- rang, peng- gunaan sumber diluar buku paket, masih terbimbing oleh guru Berpasangan, kerja mulai optimal, sumber materi bervariasi, siswa mulai perhatian Berkelompok, terjadi diskusi, siswa lebih dominan,siswa perhatian pada pelajaran 4 Suasana Kelas Membosankan, ramai tidak terkendali, siswa tidak serius belajar Siswa mulai agak tenang tetapi masih belum serius belajar Kelas mulai tenang terkendali, kondusif di awal tetapi lama-lama membosankan Kelas terkendali kondusif, siswa belajar dengan serius dan senang Secara khusus temuan atas kemampuan membaca siswa berdasarkan analisis hasil pengukuran tes terdapat dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Hasil nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman dari siklus pertama sampai akhir. Nilai Siklus ke-1 Siklus ke-2 Siklus ke-3 Tertinggi 70 80 90 Terendah 30 50 50 Rata-rata 55,4 62,4 75-6

D. Pembahasan

Pembahasan yang akan disampaikan berikut ini diulas berdasarkan hasil nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman dari siklus pertama sampai akhir pada tabel 4.2. Kemampuan membaca siswa tampak dari adanya peningkatan kualitas jawaban soal esei. Dari analisis, ditemukan hasil bahwa setelah guru menerapkan pendekatan pro S es dalam pembelajaran membaca ternyata siswa menjadi lebih baik dalam hal olah pikir pendapat individual siswa atas suatu fenomena tertentu yang terkait dengan bacaan, memperluas wawasan dari bacaan, mengeksplorasi pengalaman pribadi dan pengalaman membaca sebelumnya, dan mengekspresikan gagasannya sebagai langkah ke depan dari tema yang ada. Peningkatan yang paling menonjol adalah dalam masalah memperluas wawasan dari bacaan. Dari kualitas jawaban esai dalam penilaian siklus ke-1, siswa kurang mampu menjawab dengan baik, dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata hanya mencapai 55,4. Pada penilaian siklus kedua siswa semakin mampu menjawab dengan lebih baik daripada siklus sehingga rata-rata nilai mencapai 62,4 bahkan siklus ketiga siswa yang memperoleh nilai minimal 75 sejumlah 20 siswa dari 25 siswa seluruhnya hingga rata-ratanya mencapai 75,6.

1. Penerapan Model Membaca dengan Pendekatan Proses oleh Guru

Sebelum adanya penelitian tindakan ini di sekolah, guru yang menjadi pengajar di kelas belum memahami teori tentang pendekatan proses dalam membaca. Guru hanya menggunakan cara yang biasanya digunakan dalam mengajar membaca seperti model tradisional. Dalam penelitian ini guru harus menerapkan model pendekatan proses, sehingga perlu upaya untuk memaharni teorinya lebih dulu. Diskusi dan komunikasi dengan guru observer sangat membantu dalam memahami pendekatan proses. Dalam tindakan siklus pertama, guru sudah menerapkan model pendekatan proses. Awalnya siswa mulai tertarik dengan model ini, karena lain dari yang biasa mereka lakukan. Namun, beberapa langkah terlupakan oleh guru sehingga penerapannya tidak optimal. Beberapa tahap prabaca dan teknik dalam membaca tidak tersampaikan. Berikut potongan catatan lapangan oleh pengamat. Lalu guru mulai dengan menyuruh siswa menentukan bacaan yang akan dibacanya. Pilihan yang ditawarkan adalah bacaan buku paket, LKS, dan sebuah potongan berita koran. Semua bertemakan transportasi. Akhirnya siswa menentukan yang potongan berita Koran. Kelas yang semula agak gaduh mulai menjadi tenang ketika guru membagikan lembar bacaan tersebut. Tidak lama kemudian. Guru pengajar menuliskan tugas di papan tulis untuk siswa. Siswa ditugasi untuk membaca bacaan tersebut lalu mencari ide pokok tiap paragraf, menemukan kata sukar, dan menentukan jenis paragraf yang ada. Akhirnya, kelas hening ketika semua siswa membaca. Dari potongan itu, tampak bahwa guru telah mulai menerapkan pendekatan proses, tetapi langkah menghubungkan dengan pengalaman dan langkah memprediksi isi teks telah terlewatkan. Dalam siklus kedua, hal- hal yang terlewatkan dalam siklus sebelumnya telah dilengkapi. Tahap prabaca lengkap terlampaui tetapi variasi membaca belum optimal, hal ini menjadikan siswa cepat bosan dan melemah interest-nya. Pada saat refleksi kedua, pengamat mengingatkan yang intinya guru lupa menyuruh siswa untuk membaca nyaring, alangkah baiknya kalau pada pertemuan berikutnya siswa disuruh membaca nyaring supaya siswa lebih tertarik. Barulah di tahap siklus ketiga, semua langkah dapat dilakukan secara sempurna. Guru tidak melewatkan langkah dalam proses membaca dan semua langkah dapat dioptimalkan. Berikut ringkasan hasil pengamatan terhadap penerapan model pendekatan proses yang melingkupi tahapan-tahapan proses membaca. Tabel 4.3. Hasil Pengamatan Tahap-tahap Membaca Pemahaman No Aspek Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3 1 Tahap Prabaca Tidak semua tahap dilakukan Lengkap Lengkap 2 Tahap Membaca Tidak semua siswa, siswa tidak serius membaca, siswa merasa kurang senang membaca, siswa membaca dalam hati, siswa kerja individual dan terbimbing Hampir semua siswa membaca, siswa cukup serius membaca, siswa menjadi bosan, siswa membaca dalam hati, siswa kerja berpasangan Semua siswa terlibat membaca, siswa serius membaca, ada tahap membaca nyaring, siswa diskusi kelompok. 3 Tahap Merespons Sedikit yang merespon, siswa tidak begitu Respon siswa meningkat, siswa mulai minat dan Sebagian siswa responsif, siswa senang dan

Dokumen yang terkait

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Peningkatan ketrampilan membaca pemahaman cerpen dengan metode sq3r pada siswa kelas IX A Madrasah Stanawiyah (MTs) Mathla'ul anwar 2 Kota Bogor

0 7 102

Peningkatan pemahaman bacaan cerita anak terjemahan melalui teknik peta pikiran (mind map) pada siswa kelas VII tahun pelajaran 2011-2012 (PTK di MTs Annajah Petukangan)

0 11 188

Peningkatan motivasi belajar siswa kelas X melalui media audio visual pada mata pelajaran PAI di SMK Karya Ekopin

0 5 96

Hubungan antara persepsi siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam dengan prestasi belajar (studi penelitian di kelas X Akuntansi SMK Lebak Bulus Jakarta)

1 5 79

Peningkatan keterampilan membaca melalui penerapan metode SQ3R pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan Tahun pelajaran 2013-2014

0 18 111

Meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa inggris melalui teknik membaca survey,question, read, recite, review (sq3r)

0 7 0

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111