lapangan. Selama ini pembelajaran membaca dilakukan secara tradisional yaitu hanya difasilitasi dengan teks kemudian siswa disuruh membaca. Dalam
pembelajaran membaca adalah siswa membaca nyaring atau dalam hati, guru menjelaskan kata sulit, siswa menjawab pertanyaan, dan menceritakan isi
bacaan. Kegiatan tersebut mengakibatkan para siswa merasa jenuh dengan
pelajaran membaca, khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan umumnya pada mata pelajaran lainnya. Oleh karena itu, wajarlah jika
keterampilan membaca para siswa kurang tertarik. Sehubungan dengan itu, perlu dilakukan suatu inovasi dalam pembelajaran membaca. Apalagi dengan
berlakunya KTSP yang dengan jelas menuntut agar dalam pembelajaran lebih
ditekankan pada pengembangan keterampilan berbahasa, termasuk membaca. Supaya pembelajaran membaca semakin efektif, maka siswa perlu diberi model
pembelajara baru. Model baru ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memahami bacaan dan agar siswa menyukai aktivitas membaca. Model yang
akan dikembangkan adalah pendekatan proses. Dengan model belajar menggunakan pendekatan proses, para siswa diharapkan mampu membaca secara
lebih komprehensif. Meningkatnya keterampilan membaca akan membuat kemampuan siswa meningkat secara umum sehingga kualitas siswa juga semakin
baik. Dengan demikian kualitas sekolah juga mengalami kemajuan. Hal ini tentu akan berperan penting bagi sekolah, khususnya SMK M 2 Salam.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil pembicaraan kolega di sekolah pada bulan Oktober 2011 menemukan beberapa faktor permasalahan yang menyebabkan rendahnya
kemampuan membaca pemahaman siswa. Faktor penyebab tersebut dapat digolongkan dalam faktor internal dan eksternal. Faktor internal berawal dari diri
siswa misal, siswa tidak punya kesadaran diri akan pentingnya membaca dan kurang motivasi. Faktor eksternal lebih pada lingkungan, model belajar, peran guru,
strategi ajar, materi, dan media yang ada. Misal, lingkungan terlalu dekat dengan tempat pratik otomotif, pembelajaran selalu menggunakan buku paket, guru
kurang memberi fasilitas merata terhadap siswa, strategi ajar kurang sesuai dengan kondisi siswa, materi tidak aktual, dan medianya menarik.
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang berupaya untuk menemukan suatu model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Adapun masalah yang akan diteliti dan dicari pemecahannya melalui penelitian ini dibatasi pada upaya
peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa yang dapat dilaksanakan secara proses dan hasil. Tindakan yang dipilih adalah model pembelajaran
membaca dengan pendekatan proses. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian di tempat mengajar. Dengan demikian, rumusan masalah penelitian ini
adalah, apakah kemampuan membaca pemahaman siswa SMK di kelas X dapat ditingkatkan dengan pendekatan proses dalam pembelajaran membaca?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian tindakan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Peningkatan tersebut dapat dilihat
melalui proses dan produk. Dari segi proses, penelitian ini dapat dilihat dari indikator keberhasilannya melalui kegiatan, interaksi, dan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran membaca. Kemampuan siswa yang meningkat dalam membaca akan tampak dalam interaksi siswa terhadap guru yang terkait dengan
bahan bacaan. Motivasi siswa yang baik dalam membaca akan membuat siswa lebih mudah memahami suatu bacaan. Dari segi produk, indikator penelitian ini
adalah peningkatan nilai tes membaca pemahaman siswa.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman secara lebih baik
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan proses.
D. Manfaat Penelitian
Penelitain ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak. 1.
Bagi siswa, hasil penelitian ini akan dapat meningkatkan kemampuannya dalam membaca pemahaman dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan
nilai tes, di samping menumbuhkan budaya ‘gemar baca’ pada diri siswa. 2.
Bagi guru pengampu bahasa Indonesia di sekolah, penelitian ini adalah suatu usaha untuk meningkatkan dan memperbaiki kondisi pembelajaran yang ada.
3. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan bagian dari penyelesaian skripsi yang
dapat dijadikan refleksi untuk terus mencari dan mengembangkan inovasi dalam hal pembelajaran menuju hasil yang lebih baik.
4. Bagi pihak sekolah, kontribusi hasil penelitian ini adalah secara konkrit
untuk meningkatkan kualitas proses belajar.