Tempat Penelitian Subjek dan Objek Penelitian
materi dan media. serta hal lain yang dibutuhkan dalam tindakan dan pengamatan. Kegiatan perencanaan kadang bersamaan dengan kegiatan refleksi
yang dilakukan secara informal. Pelaksanaan
waktu tindakan menyesuaikan dengan jadwal akademik sekolah. Penelitian ini rencananya menggunakan tiga siklus. Masing-masing
siklus memuat tindakan yang sama, yakni membelajarkan membaca menggunakan model pendekatan proses. Hanya saja nanti tiap siklus mengalami
perubahan tindakan dengan mempertimbangkan beberapa pencapaian hasil yang diharapkan.
Guru mengharapkan siswanya terampil membaca sekaligus terlibat aktif dalam proses belajar, sehingga mereka memiliki keterampilan membaca secara
proses dan produk. Kegiatan tindakan bersamaan dengan observasi atau pengamatan.
Selama tindakan dilakukan, guru lain menjadi observer di samping guru kelas juga melakukan observasi. Hal yang diamati dalam penelitian ini
mencakup aspek penerapan model oleh guru, sikap — interaksi — antusias — aktivitas siswa dalam proses belajar, dan kemampuan siswa secara proses.
Dalam kegiatan observasi, observer menggunakan lembar observasi dan catatan lapangan untuk menulis data yang ada. Semua data yang diambil berorientasi
pada upaya peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca yang menggunakan model pendekatan proses yang dilihat dari proses belajar di kelas.
Selanjutnya hasil observasi dijadikan bahan refleksi yang dilakukan oleh peneliti. Hasil pengamatan dan data lainnya menjadi bahan refleksi. Kegiatan
refleksi mengungkap data yang berupa keberhasilan dan kekurangan dalam tindakan yang telah ada. Hasil refleksi digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan siklus yang selanjutnya. Siklus yang berikutnya merupakan perbaikan dari siklus yang sebelumnya dalam hal tindakan ataupun yang lain
berdasarkan efek yang ditimbulkan atau hal lain yang terjadi pada siswa. Tindakan dalam tiap siklus mengalami perubahan sesuai kebutuhan dan hasil
refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan adanya musyawarah dengan guru lain
sebagai observer. Validitas penelitian tindakan yang diacu sesuai dengan yang dikemukakan oleh Burns 1999: 161-162 yaitu 1 validitas demokrasi
democratic validity, 2 validitas proses proses validity, dan 3 validitas
dialogis dialogic validity. Peneliti, observer, dan siswa, terlibat dalam penelitian dan diberi kebebasan untuk menyatakan pendapatnya. Validitas
proses dicapai dengan cara peneliti secara intensif dalam semua kegiatan yang terkait dengan proses penelitian. Validitas dialogis terlihat pada kegiatan
klarifikasi, dan analisis data untuk memperoleh kesepakatan. Dialog juga dilakukan dengan siswa untuk mendapat refleksi hasil kegiatan.
Setelah usai siklus ketiga, peneliti merasa bahwa telah mencapai sasaran dan puas akan tindakan yang diberikan. Peneliti merasa penelitian ini
cukup sampai pada tindakan di siklus ketiga. Selanjutnva kemampuan membaca pemahaman siswa diukur dengan pemberian tes akhir setelah
tindakan sehingga memperoleh nilai sesuai dengan KKM. Tes dibuat dalam dua bentuk yang terpadu, yaitu bentuk pilihan ganda dan esei. Tes disusun