sebab  pendekatan adalah dasar dari keberlangsungan pembelajaran. Pembelajaran  akan berjalan sesuai alur  untuk mencapai tujuan yang
diharapkan jika menggunakan  pendekatan pembelajaran yang sesuai. Di dalam pembelajaran bahasa terdapat  banyak pendekatan, antara lain
pendekatan  komunikatif,  cooperative learning, whole language, pendekatan terpadu, dan pendekatan proses.
F. Pembelajaran Membaca dengan Pendekatan Proses
Pembelajaran membaca dengan pendekatan proses membaca meliputi tahap-tahap 1 persiapan untuk membaca, 2 membaca, 3 merespons, 4
mengeksplorasi teks, dan 5 memperluas interpretasi.
Proses membaca tidak  dimulai dengan membuka buku  dan langsung
membaca  tetapi melalui tahap persiapan. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam pendekatan proses adalah: 1 memilih teks, 2 menghubungkan teks dengan pengalaman pribadi dan pengalaman membaca
sebelumnya, 3 memprediksi isi teks, dan  4 mengadakan tinjauan pendahuluan terhadap teks.
Tahap  kedua  adalah proses membaca. Dalam proses membaca  siswa
membaca  teks secara keseluruhan. Ada lima macam model membaca Syamsi,dkk.2005, yakni  1 membaca nyaring re ading alo u d, 2
membaca bersama  s h a r e d   reading, membaca berpasangan buddy reading
, 4 membaca terbimbing guided  reading,  dan 5 membaca bebas independent reading.  Sudah barang tentu, dapat dipilih salah satu di antara
kelima model membaca tersebut secara bervariasi.
Pada  tahap  ketiga  adalah merespons. Pada tahap ini, siswa memberi
respons  terhadap kegiatan membaca mereka dan terus berusaha memahami isi. Ada dua langkah yang dapat dilakukan siswa untuk tahap ini Syamsi,
dkk.,  2005, yakni 1 menanggapi dalam format membaca, dan 2 berpartisipasi dalam percakapan klasikal. Pertanyaan singkat untuk
memancing pemahaman bacaan siswa juga dapat dilakukan.
Setelah memberi respons, tahap selanjutnya  para siswa kembali
mengeksplorasi teks untuk menggali isinya lebih dalam lagi. Para siswa dapat melakukan langkah-langkah: 1 membaca ulang bukubacaan, 2 menguji
keahlian khusus penulis the authors craft, 3 mempelajari kosakata baru, dan 4 berpartisipasi dalam diskusi yang dikoordinasi guru.
Tahap  terakhir  dalam proses membaca, yakni memperluas
interpretasi, dengan melakukan kegiatan-kegiatan: 1 memperluas interpretasi dan pemahaman, 2 merefleksikan pemahaman, dan 3 menilai pengalaman
membaca Syamsi, dkk.,  2005. Ketiga kegiatan itu dapat dilakukan dengan melibatkan keterampilan berbahasa yang lain, seperti berbicara dan menulis.
Kegiatan seperti bermain perandrama atau melakukan tugasproyek khusus juga dapat dilakukan. Jika dilihat kembali tahap-tahap membaca seperti di atas,
tampak bahwa  terdapat begitu banyak kegiatan. keterlibatan siswa dalam setiap kegiatan ini sangat berharga  dan berguna untuk perkembangan keterampilan
membaca. Pada pembelajaran  membaca dengan pendekatan  proses, siswa benar-
benar belajar bagaimana caranya membaca. Mereka tidak hanya belajar bagaimana membunyikan tulisan, tetapi mereka juga belajar bagaimana
memilih bacaan yang menarik. melakukan kegiatan membaca dengan berbagai bentuk, memberi respon, menggali bacaan secara lebih mendalam,
serta melakukan kegiatan lanjutan untuk lebih dapat memahami bacaan. Setiap kesulitan selalu  dipecahkan dengan bantuan orang-orang lain baik
teman sekelompok, sekelas, maupun guru. Dengan demikian, pemahaman siswa terhadap bacaan yang dibacanya
juga akan menjadi lebih baik. Siswa akan lebih menyerap dan mengerti isi bacaan. Antusias dan minat siswa pada kegiatan membaca pun akan tergerak.
Kebosanan dalam pelajaran membaca dapat teratasi dengan memunculkan banyak keterlibatan dan rasa ketertarikan siswa untuk membaca. Hal ini
menjadi suatu dukungan kuat bagi siswa dalam meningkatkan kemampuan membacanya.
G. Kerangka Berpikir
Dalam penelitan Sutrisno 2006, telah dibahas tentang kecepatan efektif membaca menggunakan metode klos dapat dipakai untuk mengukur tingkat
keterbatasan  sebuah wacana dan untuk melatih keterampilan dan kemampuan membaca, sehingga peneliti menyusun kerangka berpikir penelitian ini, yaitu
kemampuan membaca pemahaman di Sekolah Menengah Kejuruan dengan
pendekatan proses.
Kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas X  SMK