1
a = koefisien prediktor
1
X
2
a = koefisien prediktor
2
X
∑
Y X
1
= korelasi antara Prestasi Belajar dengan Minat Orang Tua
∑
Y X
2
= korelasi antara Status Sosial Ekonomi dengan Minat Orang Tua
4 Melakukan uji F, dengan membandingkan F tabel pada taraf signifikansi
05 ,
= α
dengan db pembilang = k dan db penyebut = n-k-1. Hal ini digunakan untuk mengetahui apakah koefisien
korelasi tersebut signifikan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
F hitung = k
R k
n R
2 2
1 1
− −
−
Keterangan : F hitung = harga F garis regresi yang dicari
n = banyaknya responden R = koefisien determinasi korelasi ganda
k = jumlah variabel bebas
5 Menarik kesimpulan yaitu jika F hitung F tabel maka hipotesis diterima, dan jika F hitung F tabel maka hipotesis ditolak.
E. Sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat
1. Sumbangan relatif SR Sumbangan relatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan suatu variabel bebas terhadap nilai variabel terikat bila dibandingkan dengan sumbangan semua variabel bebas yang diteliti.
Besarnya sumbangan relatif masing – masing variabel dinyatakan dalam persentase dengan rumus sebagai berikut Sutrisno,1985:43 :
100
1 1
1
x JKreg
y x
a X
SR
∑
=
Keterangan : SR = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
a = Koefisien variabel bebas
∑
xy = Jumlah antara variabel bebas x dengan variabel terikat y
JKreg
= Jumlah kuadrat regresi
2. Sumbangan Efektif SE Sumbangan efektif ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
sumbangan masing – masing variabel bebas atau prediktor dalam menunjang efektivitas garis regresi untuk keperluan pengadaan predik si.
Besarnya sumbangan efektif masing–masing variabel diwujudkan dalam bentuk persentase dangan rumus sebagai berikut Sutrisno,1985:45 :
SE
1
X : SR
2 1
xR X
Keterangan : SE = Sumbangan efektif suatu variabel bebas
SR = Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
2
R = Koefisien determinan
44
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan SMA alih fungsi dari SPG
Pangudi Luhur Sedayu sejak tahun 1989 bersama-sama dengan SPG yang lain, sesuai dengan SK Mendikbud RI No. 031113HKpts1989 tanggal
25 Februari 1989. Oleh karena itu, visi SMA Pangudi Luhur Sedayu sama dengan visi SPG Pangudi luhur dengan penyesuaian, karena SMA bukan
lembaga terminal system seperti SPG. Visi yang melandasi berdirinya sekolah adalah ingin mengentaskan kemiskinan masyarakat sekitar yang
tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di kota Jogyakarta berhubung kurang mampu dalam hal biaya.
Melihat kenyataan bahwa banyak lulusan SMP yang tidak dapat melanjutkan sekolah, maka pada tahun 1967 Pastor Paroki Sedayu
mendirikan SPG St. Paulus yang mulai tahun 1968 dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur bersama SLTP Pangudi Luhur Sedayu dan SLTP Pangudi
Luhur Kaliduren Moyudan. Sejak berdirinya, SMA Pangudi Luhur Sedayu merupakan salah satu
SMA yang masih dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Terbukti sampai sekarang minat siswa masuk ke SMA Pangudi Luhur Sedayu masih tinggi.