1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber Daya Manusia merupakan kebutuhan yang penting dalam pelaksanaan pembangunan suatu negara. Sumber Daya Manusia yang baik
dapat diperoleh dari hasil pendidikan. Melalui pendidikan setiap warga masyarakat memperoleh kesempatan mengembangkan pengetahuan dan
keahliannya. Pendidikan penting untuk menciptakan Sumber Daya manusia yang
cerdas, terampil dan mempunyai akhlak mulia, sehingga dengan pendidikan yang baik pelaksanaan pembangunan suatu negara akan berjalan dengan baik
pula. Hal ini dijelaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 yang mengatakan bahwa: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan undang- undang. Peningkatan Sumber Daya Manusia dapat diperoleh dari peningkatan
kualitas pendidikan yang dapat diawali dari pendidikan di sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Menurut Idris 1984 ; 10 pendidikan adalah
serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam
rangka memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya, dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
arti supaya dapat mengembangkan potensinya semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab. Dampak pendidikan untuk
peningkatan Sumber Daya Manusia lebih kuat dibandingkan dengan usaha- usaha lainnya.
Meningkatkan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pendidikan yang tinggi. Berkaitan dengan pendidikan tersebut, banyak faktor yang
mempengaruhi minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Perguruan Tinggi yaitu prestasi belajar siswa, status sosial ekonomi orang tua, tingkat
pendidikan orang tua, konsep diri, bakat atau kemampuan siswa, lingkungan pergaulan, harapan memperoleh pekerjaan, penghasilan yang tinggi, harapan
kepuasan, harapan mengembangkan karir, harapan mengembangkan intelektual, dan potensi pribadi. Dari banyak faktor tersebut diduga terdapat
dua faktor yang kuat mempengaruhi minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Perguruan Tinggi yaitu prestasi belajar siswa dan status sosial
ekonomi orang tua. Pendidikan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia untuk
memperbaiki kehidupan menjadi lebih baik dan layak, sehingga berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Tingginya
tingkat pendidikan menjadi tolak ukur untuk memperoleh kesempatan yang lebih luas mendapatkan pekerjaan yang baik, meskipun ada faktor lain yang
dapat mempengaruhi kesempatan memperoleh pekerjaan tersebut. Demikian halnya dengan keinginan orang tua untuk menyekolahkan
anaknya di Perguruan Tinggi. Orang Tua yang menyekolahkan anaknya di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Perguruan Tinggi mengharapkan anaknya kelak akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi, anak diharapkan
dapat meningkatkan stasus sosial ekonomi keluarga. Melalui tingkat pendidikan yang tinggi pula, orang tua menginginkan anaknya mendapatkan
pekerjaan yang mapan sehingga dalam kehidupan sehari- harinya tidak mengalami kesusahan ekonomi seperti yang dialami orang tuanya. Misalnya
saja orang tua mengharapkan anaknya menjadi guru, dokter, ataupun sarjana lainnya.
Pada umumnya orang tua yang mampu atau berasal dari golongan ekonomi yang baik cenderung akan menyekolahkan anaknya ke Perguruan
Tinggi dibandingkan orang tua yang mempunyai ekonomi yang rendah. Perihal mahalnya biaya pendidikan di Indonesia menjadi momok masyarakat
ekonomi kurang mampu, terutama bagi para orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Akibatnya, orang tua tidak punya mimpi untuk hari depan anak-
anaknya. Meskipun, sesungguhnya anak-anak dari keluarga miskin berpotensi dan bisa meraih sarjana http:www.supersemar.or.idviewnews.php?id=63 .
Orang tua yang mempunyai keinginan untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hendaknya juga harus
mempertimbangkan faktor kemampuan anak dan kemampuan finansial keluarga.
Pada tahun 2005 jumlah calon mahasiswa baru mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena mahalnya biaya pendidikan di Perguruan Tinggi dan
hasil prestasi belajar siswa. Tingginya biaya pendidikan di Perguruan Tinggi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang Perguruan Tinggi. Adanya kenaikan harga
BBM menyebabkan biaya kebutuhan keluarga termasuk pendidikan menjadi meningkat. Beban hidup yang berat harus ditanggung keluarga semakin tinggi,
sehingga minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Perguruan tinggi menurun. Orang tua mengharapkan anaknya bekerja agar dapat membantu
mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Di samping kondisi ekonomi orang tua prestasi siswa juga diduga berpengaruh terhadap minat orang tua
menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat diketahui bahwa ada berbagai
faktor yang mempengaruhi minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke Perguruan Tinggi. Faktor tersebut adalah prestasi belajar dan status sosial
ekonomi orang tua. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti
“Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Orang Tua Untuk Menyekolahkan Anaknya Ke
Perguruan Tinggi”.
B. Perumusan Masalah