Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era industri modern saat ini peran sumber daya manusia menjadi semakin penting. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan elemen terpenting yang menentukan keberhasilan individu maupun organisasi. Usaha untuk meningkatkan kualitas SDM dapat dilakukan melalui pendidikan yang berkelanjutan atau dengan mengikuti berbagai program pelatihan. Pemerintah berusaha menciptakan SDM yang berkualitas melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu investasi yang hasilnya dapat dinikmati beberapa tahun kedepan dalam bentuk penambahan pengetahuan dan keterampilan kerja sehingga peserta didik siap menghadapi persaingan di pasar global. Seperti yang terjadi dikabupaten indramayau, Bupati indramayu Bapak M.S. Syaifudin gencar mengadakan revolusi pendidikan di daerahnya dengan cara mengirimkan putra putri daerahnya untuk melanjutkan studi di ITB, usaha ini dilakukannya sebagai wujud rasa kepeduliannya terhadap pendidikan dan kemajuan daerahnya. Beliau beranggapan jika kualitas SDM meningkat maka kemakmuran akan mengikuti Gatra, 2 juli 2004. Berbicara mengenai pendidikan, berarti tak lepas dari masalah guru dan siswa. Untuk menciptakan mutu pendidikanoutput yang berkualitas, disamping inputsiswa, guru merupakan faktor yang paling penting. Oleh karena itu setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perhatian besar kepada peningkatan guru baik dari segi jumlah maupun mutunya. Peningkatan kemampuan guru melalui penataran-penataran, pendidikan lanjutan, studi banding, serta secara kolektif guru ditawarkan pembuatan pendalaman materi, pengembangan bahan ajar, penelitian tindakan kelas, pengembangan model uji kompetensi dan proses sertifikasi bagi pendidik, serta penulisan karya ilmiah, sedangkan salah satu usaha untuk mendidik calon guru agar menjadi guru yang profesional yaitu dengan membekali seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi calon guru, melalui kegiatan PPL kependidikan. PPL kependidikan bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kependidikan secara aktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan sebagai sarana untuk menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran Slamet, 1995:2. Namun dalam kenyataannya masih terdengar keluhan-keluhan yang menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum mengajar secara efektif. Misalnya ada guru yang mengajar tanpa membuat persiapan, menyampaikan materi terlalu cepat serta kurang memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Contoh seperti ini kami temui ketika kami melaksanakan PPL II, saat sharing dengan beberapa guru sembari melaksanakan piket harian. Hal ini tidak hanya terjadi pada guru saja tetapi terjadi juga pada praktikan PPL. Oleh karena itu selama kita mengikuti kuliah harus benar-benar diperhatikan dan diresapi supaya ketika mengajar kita benar-benar menguasai materi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menguasai kelas atau mampu menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi, seperti salah satu yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan PPL II. Kemampuan competensi diartikan sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan dan keterampilan Houston dan Howson, 1972 yang dituntut jabatan guru, praktikan atau dosen. Untuk menguasai kemampuan tersebut diperlukan pendidikanpelatihan, sebagai seorang mahasiswa pendidikan tersebut kita tempuh di bangku kuliah yaitu dalam mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II. Untuk memperoleh kemampuan tersebut diperlukan usaha dan semangat dari masing- masing pribadi atau yang lebih lazim disebut dengan motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan perilaku manusia. Seseorang yang termotivasi dengan baik akan melakukan kegiatan yang lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan seseorang yang kurang termo tivasi. Dalam bidang akademik ataupun dibidang non akademik motivasi berkaitan erat dengan prestasi. Dalam bidang akademik prestasi ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh gurudosen sebagai indikator penguasaan pengetahuan dan keteramp ilan. Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dngan mengambil judul “Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyrat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa”.

B. Batasan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan locus of control, kemampuan matematika, jurusan dan asal sekolah menengah umum terhadap prestasi mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi (Studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi/S1 Jember)

0 16 61

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

7 23 89

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh motivasi akademik, gaya belajar dan penyesuaian diri di perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa Tahun pertama

16 97 164

Korelasi prestasi mata kuliah bahasa arab dan mata kuliah tafsir bagi mahasiswa jurusan KPI Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 61

Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar akuntansi mahasiswa jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 68

Kamampuan mahasiswa tarjamah dalam menerjemahkan nama diri : studi kasus mahasiswa tarjamah semester VI angkatan tahun 2005-2006

0 9 119

Hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi

3 11 125

Analisis kemampuan representasi matematis mahasiswa pada mata kuliah sistem geometri berdasarkan latar belakang prestasi belajar mata kuliah geometri transformasi

0 1 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian - Hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar mata kuliah asuhan Kebidanan II pada mahasiswa D IV Kebidanan FK UNS

0 0 12