F. Data Yang Dicari
Dalam penelitian yng dilaksanakan ada dua data yang dicari, yaitu: 1. data motivasi berprestasi;
2. data prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II; 3. jumlah mahasiswa yang mengikuti PPL II angkatan 2002-2003.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode.
1. Metode angket atau kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal- hal yang ia ketahui Arikunto, 1998:140. Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel bebas, yaitu motivasi belajar dan prestasi belajar
a. Kuesioner variabel motivasi berprestasi Variabel motivasi berprestasi yang dikembangkan menjadi instrument
penelitian meliputi kemampuan belajar, hasrat untuk berprestasi tinggi, usaha untuk menigkatkan prestasi, dan kesediaan mengerjakan tugas.
Tabel III.1 Kisi-kisi kuesioner motivasi berprestasi
No. Indikator
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
1. Kemauan belajar
1,2,3,4,5,6 -
2. 3.
4. Hasrat untuk berprestasi
Usaha untuk meningkatkan prestasi Kesediaan mengerjakan tugas
7,8,9 13,14,15
16,17,19,20,21,22 10
12 18
2. Metode dokumentasi Menurut Arikunto 1998:149, metode dokumentasi adalah metode
pengumpulan data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan
sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II sebagai
ukurannya menggunakan nilai indeks prestasi mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II yang dicapai oleh masing- masing mahasiswa serta
kemampuan mengajar mahasiswa dan sebagai ukurannya berpedoman pada nilai PPL II yang berasal dari guru pamong.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Validitas instrument adalah sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat ukur tersebut Arikunto, 1998:160. Tujuan pengujian validitas ini adalah untuk menilai
apakah butir-butir pertanyaan cukup mewakili item- item yang mempunyai tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan kemampuan mengajar
mahasiswa. Untuk mengetahui kesejajaran ini digunakan teknik korelasi product moment .
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
} }{
{
2 2
2 2
1 t
t t
t t
t
y y
n x
x n
y x
y x
n r
Keterangan : r = Korelasi skor item dengan skor total
Σ X = Jumlah skor yang diperoleh responden untuk setiap item
Σ Y = Total skor yang diperoleh responden untuk semua item
n = Jumlah subjek yang diselidiki. Untuk mengetahui validitas instrument maka koefisien korelasi
yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika r
hitung
r
tabel
, maka instrument tersebut valid.
Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5. Koefisien
validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor butir atau item dengan skor total. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30
dengan dk = n – 2 dk = 30 – 2 = 28 sehingga r tabel = 0,374 Dalam penelitian ini, hasil pengukuran validitas setiap item
dalam kuesioner fasilitas kerja memperlihatkan bahwa ada satu instrumen yang tidak valid r hitung r tabel. Butir Instrumen yang
tidak valid untuk variabel motivasi berprestasi adalah nomor 14. Nilai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r hitung untuk item nomor 14 tersebut adalah 0,245. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini
disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang perhitungan lihat lampiran II hal 95.
Tabel III.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Berprestasi
No. Item Nilai r hitung
Nilai r tabel Keterangan
1. 0,571
0,374 Valid
2. 0,602
0,374 Valid
3. 0,711
0,374 Valid
4. 0,396
0,374 Valid
5. 0,486
0,374 Valid
6. 0,442
0,374 Valid
7. 0,400
0,374 Valid
8. 0,583
0,374 Valid
9. 0,642
0,374 Valid
10. 0,586
0,374 Valid
11. 0,426
0,374 Valid
12. 0,408
0,374 Valid
13 0,385
0,374 Valid
15 0,548
0,374 Valid
16 0,392
0,374 Valid
17 0,712
0,374 Valid
18 0,411
0,374 Valid
19 0,577
0,374 Valid
20 0,490
0,374 Valid
21 0,467
0,374 Valid
22 0,381
0,374 Valid
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan
keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus
alpha Arikunto, 1998:193 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
} 1
}{ 1
{
2 2
11
t b
k k
r σ
σ
∑
− −
=
Keterangan :
11
r = Reliabilitas
K = Banyaknya butir pertanyaan
∑
2
b σ
= Jumlah varian butir
2
t σ
= Varian total Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil
perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi Hadi, 2004:303 dalam tabel berikut.
Tabel III.3 Indeks Korelasi dan Interpretasi Reliabilitas
Indeks Korelasi Interprestasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5 . Adapun sampel yang
digunakan berukuran n = 30. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa untuk variabel motivasi berprestasi r hitung = 0,890
perhitungan lihat lampiran II halaman 94. Menurut Nunnally Ghozali, 2001:133, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel
jika memberikan nilai Cronbach Alpa 0,60. Dalam penelitian ini, variabel motivasi berprestasi mempunyai r hitung yang lebih besar
dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau reliabel.
Tabel. III.4 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel r hitung
Indeks Korelasi Keterangan
Motivasi Berprestasi
0,890 Antara 0,800 sampai dengan 1,000
Tinggi
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat
instrumen yang baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen motivasi berprestasi dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.
I. Teknik Analisis Data
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis Korelasi Product Moment
dan Regresi Ganda. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis korelasi
yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.
1. Uji Prasyarat Regresi a. Uji Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila
data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka
digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Santoso, 2005:389 sebagai berikut.
D=FoX-SnX Keterangan :
D = DevisiPenyimpangan
FoX = Distribusi kumulatif teoritis
Sn = Distribusi frekuensi yang di observasi
Bila Probabilitas
ρ
yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5 berarti sebaran data variabel tidak normal,
begitu terjadi sebaliknya. b. Uji Linieritas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel
terikatnya. R
2
koefisien determinan digunakan untuk mengetahui pengaruh varibel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F Sudjana, 1996:355.
F
reg
= 1
− −
K n
JK JK
res reg
Keterangan: F
reg
: Harga bilangan F untuk garis regresi
JK
reg
: Rerata kuadrat garis regresi JK
res :
Rata-rata kuadrat teresidu N-K-I
: Derajat Kebebasan Hipotesis akan diterima apabila F
hitung
F
tabel
dan sebaliknya, hipotesis akan ditolak apabila F
hitung
F
tabel
Hadi, 2000: 39. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Pengujian Asumsi klasik Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah regresi tersebut
mengalami penyimpangan atau tidak. Ada 2 macam asumsi yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut. Pengujian ini akan menggunakan
alat bantu SPSS. a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya tidak ada korelasi antar variabel independen dalam suatu model regresi. Dalam hal ini dis ebut variabel-
variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal adalah variabel bebas yang
korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mengidentifikasi masalah multikolinieritas digunakan rumus korelasi.
Adapun rumusnya adalah: R
xy
=
}
{
}
{
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
XY n
Untuk menguji multikolinieritas digunakan nilai Variance Inflating Factor
VIF, Condition Index CI dan matriks korelasi. Untuk mendekteksi adanya gejala multikolinieritas dalam model
regresi adalah: •
Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel independen banyak yang
tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Nilai koefisien korelasi antar variabel- variabel independen matriks
korelasi yang tinggimelebihi 0,9. •
Nilai variance inflation factor VIF yang melebihi 10 •
Nilai condition index CI yang tidak melebihi 30. b. Uji Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas Supranto,
2001:273. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan Uji Glejser Glejser test.
Setelah memperoleh residual untuk kesalahan pengganggu ?
i
dari regresi GLS, Glejser mengusulkan regresi harga mutlak absolute
value dari ?
i
, yaitu ¦ ?
i
¦ terhadap variabel bebas x yang dianggap
mempunyai hubungan yang kuat dengan s
i
. Dalam eksperimen yang
dia lakukan, glejser menggunakan tiga fungsi sebagai berikut
¦ ?
i
¦ = B X
i
+ V
i
¦ ?
i
¦ = B X
i
+ V
i
¦ ?
i
¦ = B
Xi 1
+ V
i
¦ ?
i
¦ = B
i X
1 + V
i
¦ ?
i
¦ = A + B X
i
+ V
i
¦ ?
i
¦ =vA + B X
i
+ V
i
¦ ?
i
¦ =vA + BX
2 i
+ V
i
Dimana :
V
i :
Kesalahan pengganggu residual Selanjutnya untuk menentukan terjadi tidaknya masalah
heterokedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut: -
Jika probabilitas P 0,050, maka terjadi heterokedastisitas. -
Jika probabilitas P 0,050, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Penguj ian Hipotesis Penelitian
a. Untuk menjawab permasalahan no 1 dan 2 digunakan teknik analisis korelasi product moment Arikunto, 1991:20
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan : r =
Koefisien korelasi Σ
X = Jumlah nilai X
Σ Y =
Jumlah nilai Y n =
Jumlah subjek yang diselidiki Bila koefisien korelasi hitung
xy
r
Koefisien korelasi tabel dari taraf signifikansi 5 , maka terdapat hubungan yang positif dan
signifikan. b. Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu motivasi dan prestasi belajar mata
kuliah prasyarat PPl II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan langkah- langkah.
1 Mencari persamaan regresi berganda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Regresi ganda merupakan regresi yang menggunakan lebih dari 1 variabel independen guna menduga variabel dependen.
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Keterangan: Y : variabel dependen
a : konstanta
X
1
: motivasi berprestasi X
2
: prestasi belajar b
1
: koefisien regresi variabel X
1
b
2
: koefisien regresi variabel X
2
2 Menentukan koefisien korelasi ganda Sugiyono, 2001:190
Ry.1,2 =
∑ ∑
∑
+
2 2
2 1
1
y y
x a
y x
a
Keterangan: Ry.1,2
: koefisien korelasi antar veriabel x
1
, x
2
dan y a
1
, a
2
: koefisien regresi variabel x
1
dan x
2
? x
1
y : korelasi antara x
1
dengan y ? x
2
y : korelasi antara x
2
dengan y
Tabel III.5 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap
Koefisien Korelasi
No Koefisien Korelasi Interprestasi
1 2
3 4
5 0,08 – 1,000
0,60 – 0,799 0,40 – 0,599
0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Sangat Kuat Kuat
Sedang Lemah
Sangat Lemah
Sugiyono, 2006: 216
Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 sd + 1,00, dengan interpretasi:
• “- “ berarti korelasinya negatif
• “+” berarti korelasinya positif
• r = 0 berarti tidak ada korelasi
• r = -1 atau +1 berarti ada korelasi negatif atau positif
3Statistik = Uji F Freg =
1 1
2 2
R m
m n
R −
− −
Keterangan: F
reg
: harga F regresi
n :
banyaknya responden m
: jumlah variabel bebas
R :
determinasi korelasi ganda Jika F
hitung
dari F
tabel
dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien Ry.1,2 tersebut signifikan, dan sebaliknya jika F
hitung
F
tabel
maka koefisien korelasi Ry1,2 tidak signifikan. Derajat keabsahan
untuk menguji signifikansi harga F regresi adalah melawan n – m – 1 dengan tarif signifikansi 5.
43
BAB IV GAMBARAN UMUM