Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa motivasi berprestasi termasuk dalam kategori tinggi. Terciptanya motivasi berprestasi yang
baik tidak lepas dari usaha dari setiap individu itu sendiri untuk mewujudkan keinginannya. Seseorang dengan motivasi yang baik maka
akan memperoleh hasil yang jauh lebih baik dibandingkan dengan orang yang kurang termotivasi. Oleh karena itu motivasi berprestasi harus selalu
dipupuk dan dibina dalam diri setiap individu. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan pendapat dan temuan Yohana Rica 2003:53-55 yang
menegaskan bahwa motivasi belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kemampuan praktek mengajar
Koef korelasi
0,598; ? value = 0,000 0,01.
2. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat
PPL II Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa.
Dari hasil analisis diketahui bahwa koefisien korelasi antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II dengan kemampuan
mengajar mahasiswa pendidikan akuntansi sebesar 0,330 dan ? sebesar 0,011 a 0,050 lampiran VII, halaman 114. Dari hasil analisis
tersebut menunjukkan bahwa pengaruh prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa
sangat rendah dan signifikan. Hal ini sejalan dengan dugaan awal dari penelitian yang menduga bahwa prestasi belajar mata kuliah yang
menjadi prasyarat PPL II berpengaruh terhadap kemampuan mengajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswa, meskipun pengaruhnya sangat rendah. Pengaruh yang sangat rendah ini diperoleh dan ditentukan dari berapa persen variabel prestasi
belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II berpengaruh atau menentukan perubahan terhadap variabel kemampuan mengajar
mahasiswa dapat dilihat melalui koefisien determinasi R sebesar 0,109. Hal ini berarti variabel prestasi belajar mata kuliah yang menjadi
prasyarat PPL II akan mempengaruhi sebesar 0,109 atau sebesar 10,9 terhadap kemampuan mengajar mahasiswa dan sisanya 1 – 0,109 = 0,891
atau 89,1 dipengaruhi faktor lain. Berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi yang dicapai mahasiswa seperti: mahasiswa tidak
mampu memanfaatkan peluang yang ada untuk belajar, mahasiswa tidak memperoleh dukungan dari orang tua, mahasiswa kurang menguasai
materi, serta faktor sosial yang berpengaruh antara lain 1 kebutuhan pemenuhan diri bila menjadi guru sangat kurang misalnya gaji, gaji guru
yang rendah menyebabkan mahasiswa lebih memilih bekerja di perusahaan dari pada mengajar akuntansi di sekolah walaupun
kemampuan mengajar tinggi bahkan gaji guru kadangkala lebih rendah dari UMP meskipun guru S1 bahkan S2 tetapi gaji guru tetap kecil, 2
Kebutuhan memperoleh kekuasaan sangat kurang misalnya peluang kecil bagi peningkatan karir, peningkatan karir guru tidak secepat bila bekerja
di perusahaan, 3 Penghargaan terhadap guru sangat kurang, dahulu guru sangat dihormati namun terjadi pergeseran nilai dalam masyarakat
dimana segala amalan dinilai dari materi hal ini secara tidak langsung mengikis penghargaan terhadap guru http:mentawai.orgpot9.htm, dll.
Pengaruh yang positif antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II dengan kemampuan mengajar mahasiswa
menunjukkan bahwa, semakin tinggi prestasi skor yang diraih mahasiswa maka kemampuan mengajar dari masing- masing mahasiswa
tersebut akan semakin baik, demikian sebaliknya. Oleh karena itu diharapkan dapat menjadi pemicu bagi mahasiswa agar meningkatkan
prestasinya agar dapat memiliki kompetensi yang baik dalam mengajar, hal ini juga dipengaruhi oleh upaya belajar dengan mengikuti proses
belajar mengajar serta materi yang diperoleh dari mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II yang relevan dengan materi yang diajarkan
disekolah tempat mahasiswa PPL II sehingga ada kontribusi yang diberikan terhadap PPL II dan signifikan. Hal ini berarti bahwa prestasi
belajar dapat dipergunakan untuk menjelaskan kualitas kemampuan mengajar, sebagai salah satu indikator mutu pendidikan calon guru.
Deskripsi mengenai prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa berada
pada kepemilikan prestasi yang dikategorikan tinggi. Hal tersebut didukung oleh hasil perhitungan nilai mean prestasi belajar sebesar 2,881
dan nilai standar deviasi sebesar 6,244 lampiran V, halama n 110. Deskripsi mengenai kemampuan mengajar mahasiswa menunjukkan
bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki kemampuan mengajar yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikategorikan tinggi. Hal ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean kemampuan mengajar mahasiswa sebesar 7,937 dan nilai standar deviasi
sebesar 0,401 lampiran V, halaman 110. Hasil temuan ini sejala n dengan pendapat dan temuan Sukarno
1999:111 yang menegaskan bahwa prestasi belajar MKDU, MKDK, MKPBM, MKBS mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kemampuan mengajar. Sependapat pula dengan temuan Yohana Rica 2003: 53-55 yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan
antara prestasi belajar dengan kemampuan praktek mengajar
Koef korelasi
0,490; ? value = 0,000 0,01.
3. Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang