Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa : studi kasus pada mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II [periode Juli`06...

(1)

x

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II (Periode Juli’06 dan Februari’07), USD, Yogyakarta

Yiska Virina

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Tujuan dari penelitian ini adala h untuk mengetahui: (1) pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa; (2) pengaruh antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa; (3) pengaruh antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada bulan September-November 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II (periode Juli’06 dan Februari’07) yaitu 58 mahasiswa. Semua populasi dijadikan sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, dan dokumentasi. Untuk mengetahui masing- masing pengaruh antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan teknik korelasi product moment, sedangkan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan analisis regresi ganda.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh negatif dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= -0,026; p = 0,028 < α= 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= 0,464; p = 0,011 < α= 0,05), (3) ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= 0,001; ρ= 0,011 < α= 0,05).


(2)

xi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ACHIEVEMENT MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF PRE-REQUISITE LECTURE FOR THE SECOND

TEACHING PRACTICE TOWARDS TEACHING CAPABILITY OF UNIVERSITY STUDENTS

A Case Study on The Accounting Student of Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2002-2003 Academic Year

Yiska Virina

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The main purpose of this research is to find out: (1) the influence between motivation of achievement towards the teaching capability of students; (2) the influence between the learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students; (3) the influence between motivation of achievement and learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice, simultaneously, towards the teaching capability of students.

The research conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in September-November 2007. The populations of this research were 58 accounting students of 2002-2003 academic year Faculty of Education who had done the second teaching practice. The data were collected by using questionnaire and documentation methods. The Product Moment Correlation technique used for finding out each influence between motivation of achievement and learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students. Meanwhile, the multiple regression analysis used to find out the influence of the second practice, simultaneously, towards the teaching capability of students.

The result of the research shows that: (1) there is negative and significant influence between motivation of achievement towards the teaching capability of students (ρ= -0,026; p = 0,028 < α= 0,05); (2) there is positive and significant influence between learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students (ρ= 0,464; p = 0,011 < α= 0,05); (3) there is positive and significant influence between motivation of achievement and learning achievement of pre- requisite lecture for the second teaching practice, simultaneously, towards the teaching capability of students (ρ= 0,001; ρ= 0,011 < α= 0,05).


(3)

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI

DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI

PRASYARAT PPL II TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR

MAHASISWA

Studi Kasus : Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2002-2003 yang Telah Melaksanakan PPL II (Periode Juli’06 dan Februari’07) USD, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh : Yiska Virina NIM: 031334053

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008


(4)

(5)

(6)

iv MOTTO

Tak ut Ak an Tuhan Adalah Permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hik mat dan didik an

(Amsal 1:7 )

Masalah Adalah Kualitas yang Membedakan Antara

Keberhasilan dan Kegagalan

.”

(

M. Scott Peck

)

”Set iap Or ang Ber pikir Unt uk Mengubah Dunia, Namun Tak Seor ang pun Yang Ber pikir Unt uk Mengubah Dir inya .”

(Leo Tolst oy)

“J adikanlah dirimu dari bukan apa-apa menjadi sesuatu. D an setelah menjadi sesuatu sadarlah bahwa kamu bukan apa-apa lagi, agar kemudian kamu berusaha sungguh-sungguh untuk menjadi sesuatu lagi,

sesuatu yang besar bagi kemuliaan T uhan.

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

v

Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat sejati dan pembimbingku yang terus bekerja dalam hidupku.

v

K epada Ayah dan I buku tercinta yang dengan tulus dan doa rest unya aku bisa menjadi sepert i ini.

v

L ucas Prasetyo Pribadi, S.Th, dan Dik Eden yang t erkasih, yang selalu mendukung dan mendoakanku.

v

Yahuda Catur Rumpoko, S.Th. yang selalu menyayangi, mendukungku, dan memberi arti dalam hidupku.


(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Mei 2008 Penulis


(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Yiska Virina

Nomor Mahasiswa : 031334053

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP KEMAMPUAN MEGAJAR MAHASISWA

Studi kasus pada : Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2002-2003 Yang Telah Melaksanakan PPL II (Periode Juli’06 dan Februari’07) USD, Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 2 Juni 2008 Yang Menyatakan


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul : “PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan berupa dorongan, motivasi, bimbingan, sarana, materi. Oleh karena dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan ini, antara lain :

1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama SJ., M.Sc. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. T. Sarkim., M.Ed., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk penelitian.

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.


(10)

viii

5. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing I yang dengan sabar membimbing serta memberi masukan dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

6. Sege nap Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

7. Kedua orang Tuaku (Pak Gino dan Bu Yati) yang telah memberikan semangat, perhatian, doa yang diberikan kepadaku sampai saat ini akhirnya aku lulus. 8. Kakak-kakakku (Mas Yudha, Mas Lucas), terimakasih untuk doa, dan kasih

sayangmu, akhirnya kita bertiga bisa menjadi sarjana, tetap semangat sebab perjuangan Belum berakhir, untuk dik Eden semangatlah dalam belajar dan raihla h cita-citamu. GBU.

9. Mas Yudha yang telah memberi semangat, kasih sayang, nasehat kepadaku dan doanya sehingga skripsi ini bisa terselesaikan, terimakasih untuk kesabaranmu, dan semoga kebersamaan kita selama ini bisa langgeng sampai kita mencapai usia senja. Sungguh rencana Tuhan indah pada waktunya, Tuhan memberkati.

10.Pak dhe, Bu dhe Bantul terimakasih selama aku dijogja aku boleh tinggal bersama kalian dari SD sampai SMA, terimakasih buat didikan dan kasih sayang yang diberikan kepadaku. Keluarga West Prog terimakasih ketika aku liburan, aku juga boleh tinggal bersama kalian, sehingga aku yang jauh dirantau ini tetap bisa merasakan hangatnya rasa persaudaraan dan kekeluargaan.


(11)

ix

11.Teman-teman seperjuangan di PAK B ’03 Wawan, Santi, Siska, Nining, Tiara, Yeni, Mety, Dwi, Ari, Septi, Agus, Anes, Encep, Wulan, Lala, Ana, Dewi, Hana, aku belajar banyak dari kalian, terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, kalian adalah teman-teman terbaikku. Kapan kita bisa ngumpul-ngumpul lagi setelah pulau-pulau memisahkan kita?.

12.Semua pihak yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu terimakasih untuk semuannya ya.

Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, kekeliruan, dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kemajuan yang akan datang.

Yogyakarta, 2 Juni 2008 Penulis


(12)

x

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH YANG MENJADI PRASYARAT PPL II TERHADAP

KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA

Studi Kasus pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II (Periode Juli’06 dan Februari’07), USD, Yogyakarta

Yiska Virina

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Tujuan dari penelitian ini adala h untuk mengetahui: (1) pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa; (2) pengaruh antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa; (3) pengaruh antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta pada bulan September-November 2007. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II (periode Juli’06 dan Februari’07) yaitu 58 mahasiswa. Semua populasi dijadikan sebagai subjek penelitian. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, dan dokumentasi. Untuk mengetahui masing- masing pengaruh antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan teknik korelasi product moment, sedangkan untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan analisis regresi ganda.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh negatif dan signifikan antara motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= -0,026; p = 0,028 < α= 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= 0,464; p = 0,011 < α= 0,05), (3) ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa (ρ= 0,001; ρ= 0,011 < α= 0,05).


(13)

xi

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF ACHIEVEMENT MOTIVATION AND LEARNING ACHIEVEMENT OF PRE-REQUISITE LECTURE FOR THE SECOND

TEACHING PRACTICE TOWARDS TEACHING CAPABILITY OF UNIVERSITY STUDENTS

A Case Study on The Accounting Student of Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2002-2003 Academic Year

Yiska Virina

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The main purpose of this research is to find out: (1) the influence between motivation of achievement towards the teaching capability of students; (2) the influence between the learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students; (3) the influence between motivation of achievement and learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice, simultaneously, towards the teaching capability of students.

The research conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in September-November 2007. The populations of this research were 58 accounting students of 2002-2003 academic year Faculty of Education who had done the second teaching practice. The data were collected by using questionnaire and documentation methods. The Product Moment Correlation technique used for finding out each influence between motivation of achievement and learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students. Meanwhile, the multiple regression analysis used to find out the influence of the second practice, simultaneously, towards the teaching capability of students.

The result of the research shows that: (1) there is negative and significant influence between motivation of achievement towards the teaching capability of students (ρ= -0,026; p = 0,028 < α= 0,05); (2) there is positive and significant influence between learning achievement of pre-requisite lecture for the second teaching practice towards the teaching capability of students (ρ= 0,464; p = 0,011 < α= 0,05); (3) there is positive and significant influence between motivation of achievement and learning achievement of pre- requisite lecture for the second teaching practice, simultaneously, towards the teaching capability of students (ρ= 0,001; ρ= 0,011 < α= 0,05).


(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 4

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 5

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi ... 6

1. Jenis Motivasi... 7

2. Fungsi Motivasi... 10

3. Tujuan Motivasi ... 11

4. Unsur-Unsur Penggerak Motivasi... 11

5. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi... 12

B. Prestasi Belajar ... 13


(15)

xiii

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar……….. 16

3. Persyaratan Program Pengalaman Lapangan………. 18

C. Kemampuan Mengajar ... 19

1. Macam Kemampuan Keguruan... 20

D. Kerangka Teoritik ... 24

1. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa... 24

2. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II Terhadap Kemampuan Mengajar ... 24

3. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II Secara Bersama-sama Terhadap Kemampuan Mengajar... 25

E. Hipotesis Penelitian... 27

BAB III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28

B. Objek dan Subjek Penelitian... 28

1. Objek Penelitian... 28

2. Subjek Penelitian... 28

C. Tempat dan Waktu Penelitian... 29

1. Tempat Penelitian... 29

2. Waktu Penelitian... 29

D. Populasi... 29

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 29

1. Variabel Penelitian... 29

2. Pengukuran Variabel ... 30

F. Data yang Dicari... 31

G. Teknik Pengumpulan Data... 31

1. Kuesioner ... 31

2. Dokumentasi... 32


(16)

xiv

1. Pengujian Validitas ... 32

2. Pengujian Reliabilitas... 34

I. Teknik Analisis Data ... 36

1. Pengujian Prasyarat Regresi... 36

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 38

3. Pengujian Hipotesis Penelitian... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 43

1. PTPG Sanata Dharma (1955-1958) ... 43

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)... 44

3. FKIP Sanata Dharma (1965-1993)... 44

4. Universitas Sanata Dha rma (1993 sampai sekarang) ... 45

5. Nama-Nama Rektor Sanata Dharma ... 46

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD... 46

1. Visi………. 46

2. Misi……… 47

3. Tujuan Pendidikan USD……… 47

C. Yayasan... 48

D. Pejabat Struktur Organisasi USD... 48

1. Pimpinan Universitas... 48

2. Pimpinan Fakultas dan Program Study ... 48

E. Program Study Pendidikan Akuntansi (FKIP) ... 52

1. Status……….. 52

2. Deskripsi Program Study……… 52

3. Visi, Misi dan Sasaran………. 53

4. Prospek Lulusan……….. 55

5. Daftar Staf dosen Program Studi Akuntansi ... 55

6. Kegiatan-kegiatan Program Studi Akuntansi... 56


(17)

xv

F. Program dan Fasilitas Pendukung unt uk Kesejahteraan Mahasiswa ... 57

1. Beasiswa USD ... 57

2. Dana Kesehatan dan Sosial ... 58

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data... 59

1. Motivasi Berprestasi... 59

2. Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II ... 61

3. Kemampuan Mengajar ... 62

B. Analisis Data ... 63

1. Pengujian Prasyarat Penelitian... 63

2. Pengujian Hipotesis Penelitian... 66

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 72

1. Pengaruh Motivasi Berprestasi Terhadap Kemampuan Mengajar... 72

2. Pengaruh Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II Terhadap Kemampuan Mengajar ... 75

3. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II Terhadap Kemampuan Mengajar 78 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 81

B. Keterbatasan Penelitian... 82

C. Saran... 83


(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian Pengaruh Motivasi Berprestasi, Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II Terhadap Kemampuan Mengajar ... 26


(19)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Instrumen Motivasi Berprestasi ... 31

Tabel III.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Berprestasi... 34

Tabel III.3 Indeks Korelasi dan Interpretasi Reliabilitas ... 35

Tabel III.4 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 36

Tabel III.5 Interpretasi Koefisien Korelasi... 41

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Berprestasi... 60

Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II ... 61

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Mengajar... 62

Tabel V.4 Hasil Pengujian Normalitas Variabel Motivasi Berprestasi, Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi Prasyarat PPL II, Kemampuan Mengajar... 63


(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Instrumen Penelitian... 88

Lampiran II. Validitas dan Reliabilitas ... 93

Lampiran III. Data Induk Penelitian ... 96

Lampiran IV. Perhitungan PAP Tipe II ... 101

Lampiran V. Pengujian Normalitas ... 109

Lampiran VI. Pengujian Linearitas... 111

Lampiran VII. Uji Regresi Linier ... 113

Lampiran VIII. Uji Asumsi Klasik ... 117

Lampiran IX. Uji Regresi Ganda ... 120

Lampiran X. Tabel F... 123


(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era industri modern saat ini peran sumber daya manusia menjadi semakin penting. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan elemen terpenting yang menentukan keberhasilan individu maupun organisasi. Usaha untuk meningkatkan kualitas SDM dapat dilakukan melalui pendidikan yang berkelanjutan atau dengan mengikuti berbagai program pelatihan.

Pemerintah berusaha menciptakan SDM yang berkualitas melalui pendidikan. Pendidikan merupakan suatu investasi yang hasilnya dapat dinikmati beberapa tahun kedepan dalam bentuk penambahan pengetahuan dan keterampilan kerja sehingga peserta didik siap menghadapi persaingan di pasar global. Seperti yang terjadi dikabupaten indramayau, Bupati indramayu Bapak M.S. Syaifudin gencar mengadakan revolusi pendidikan di daerahnya dengan cara mengirimkan putra putri daerahnya untuk melanjutkan studi di ITB, usaha ini dilakukannya sebagai wujud rasa kepeduliannya terhadap pendidikan dan kemajuan daerahnya. Beliau beranggapan jika kualitas SDM meningkat maka kemakmuran akan mengikuti (Gatra, 2 juli 2004).

Berbicara mengenai pendidikan, berarti tak lepas dari masalah guru dan siswa. Untuk menciptakan mutu pendidikan/output yang berkualitas, disamping input/siswa, guru merupakan faktor yang paling penting. Oleh karena itu setiap usaha peningkatan mutu pendidikan perlu memberikan


(22)

2

perhatian besar kepada peningkatan guru baik dari segi jumlah maupun mutunya. Peningkatan kemampuan guru melalui penataran-penataran, pendidikan lanjutan, studi banding, serta secara kolektif guru ditawarkan pembuatan pendalaman materi, pengembangan bahan ajar, penelitian tindakan kelas, pengembangan model uji kompetensi dan proses sertifikasi bagi pendidik, serta penulisan karya ilmiah, sedangkan salah satu usaha untuk mendidik calon guru agar menjadi guru yang profesional yaitu dengan membekali seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi calon guru, melalui kegiatan PPL kependidikan. PPL kependidikan bertujuan agar mahasiswa mendapatkan pengalaman kependidikan secara aktual di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan yang memiliki seperangkat pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang diperlukan sebagai sarana untuk menerapkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran (Slamet, 1995:2).

Namun dalam kenyataannya masih terdengar keluhan-keluhan yang menunjukkan bahwa masih ada guru yang belum mengajar secara efektif. Misalnya ada guru yang mengajar tanpa membuat persiapan, menyampaikan materi terlalu cepat serta kurang memperhatikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa. Contoh seperti ini kami temui ketika kami melaksanakan PPL II, saat sharing dengan beberapa guru sembari melaksanakan piket harian. Hal ini tidak hanya terjadi pada guru saja tetapi terjadi juga pada praktikan PPL. Oleh karena itu selama kita mengikuti kuliah harus benar-benar diperhatikan dan diresapi supaya ketika mengajar kita benar-benar menguasai materi,


(23)

menguasai kelas atau mampu menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menyeluruh dan terintegrasi, seperti salah satu yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan PPL II. Kemampuan (competensi) diartikan sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan dan keterampilan (Houston dan Howson, 1972) yang dituntut jabatan guru, praktikan atau dosen. Untuk menguasai kemampuan tersebut diperlukan pendidikan/pelatihan, sebagai seorang mahasiswa pendidikan tersebut kita tempuh di bangku kuliah yaitu dalam mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II.

Untuk memperoleh kemampuan tersebut diperlukan usaha dan semangat dari masing- masing pribadi atau yang lebih lazim disebut dengan motivasi. Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan perilaku manusia. Seseorang yang termotivasi dengan baik akan melakukan kegiatan yang lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan dengan seseorang yang kurang termo tivasi. Dalam bidang akademik ataupun dibidang non akademik motivasi berkaitan erat dengan prestasi. Dalam bidang akademik prestasi ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru/dosen sebagai indikator penguasaan pengetahuan dan keteramp ilan. Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam dunia pendidikan dngan mengambil judul “Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyrat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa”.


(24)

4

B. Batasan Masalah

Ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Tiga kemampuan penting yang harus dimiliki oleh guru, atau calon guru adalah kompetensi profesional, kompetensi personal, kompetensi sosial. Titik beratnya karena berhubungan langsung dengan kegiatan belajar mengajar.

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah dengan hanya meneliti pada jurusan akuntansi karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana yang tersedia. Juga karena penelitian ini menyangkut profesionalisme guru/calon guru yang pembahasannya dipusatkan pada keahlian khusus.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengajar mahasiswa ?

2. Apakah prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengajar mahasiswa ?

3. Apakah motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mengajar mahasiswa ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara motivasi berprestasi dengan kemampuan mengajar mahasiswa


(25)

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II dengan kemampuan mengajar mahasiswa

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan antara motivasi berprestasi, prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II dengan kemampuan mengajar mahasiswa.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi praktikan

Memberikan gambaran konkrit mengenai kemampuan mengajar mahasiswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan yang berguna dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi peneliti selanjutnya serta dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya pendidikan.

3. Bagi penulis

Merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan merupakan latihan untuk menganalisis suatu masalah.


(26)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Motivasi

Menurut Mc. Donald, dalam buku interaksi motivasi belajar mengajar (Sardiman, 1986:73) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi juga dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar (Dimyati dan Mudjiono, 1990:80). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:593) motivasi berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar/tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi dapat juga berarti usaha- usaha yang dapat menyebabkan seseorang/kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dari perbuatannya. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai sebuah rangkaian usaha yang menyebabkan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang dari faktor luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dalam diri seseorang (Sardiman, 1986:75).

Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi adalah keseluruhan daya pendorong atau daya penggerak


(27)

dalam diri seseorang yang mengakibatkan orang tersebut rela mengerahkan kemampuan, tenaga dan waktunya untuk melakukan kegiatan tertentu (misalnya belajar) sehingga tujuan yang dikehendaki orang tersebut dapat tercapai yaitu kepuasan (nilai optimal).

1. Jenis Motivasi

Motivasi sebagai kekuatan mental individu memiliki tingkat-tingkat. Para ahli ilmu jiwa mempunyai pendapat yang berbeda tentang tingkat kekuatan tersebut.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:86), motivasi tersebut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan pada motif- motif dasar. Motif- motif tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia.

b. Motivasi sekunder, adalah motivasi yang dipelajari. Motivasi sekunder atau motivasi sosial memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Para ahli membagi motivasi sekunder tersebut menurut pandangan yang berbeda-beda (Dimyati dan Mudjiono, 1999:88): 1. Thomas & Znaniecki, menggolongkan motivasi sekunder menjadi

keinginan-keinginan:

a) Memperoleh pengalaman baru. b) Untuk mendapatkan respon. c) Memperoleh pengakuan.


(28)

8

d) Memperoleh rasa aman.

2. Mc. Cleland, menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan: a) Berprestasi.

b) Memperoleh kasih sayang. c) Memperoleh kekuasaan.

3. Maslow, menggolongkannya menjadi kebutuhan-kebutuhan: a) Memperoleh rasa aman.

b) Memperoleh kasih sayang dan kebersamaan. c) Memperoleh pemenuhan diri atau aktualisasi diri.

Menurut Sardiman (1986:85-90), terdapat beberapa macam motivasi yaitu:

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya menurut Arden N.Frandsen.

1) Motif- motif bawaan

Adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh misalnya dorongan untuk makan, minum, dan bekerja. Relevan dengan ini, maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.

2) Motif- motif yang dipelajari

Maksudnya motif- motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu didalam masyarakat. Motif- motif


(29)

ini seringkali disebut dengan mo tif yang diisyaratkan secara sosial sehingga Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs.

3) Cognitive motives

Motif ini menunjuk pada gejala intrinsik yakni menyangkut kepuasan individual. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar disekolah terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual.

4) Self expression

Penampilan diri adalah sebagian perilaku manusia. Untuk ini memang diperlukan kreativitas, penuh imajinasi. Jadi dalam hal ini seseorang itu mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan diri. 5) Self enhancement

Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi.

b. Motivasi jasmaniah dan rohaniah

Motivasi jasmaniah misalnya refleks, instink otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah yaitu kemauan.

c. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik 1) Motivasi intrinsik

Adalah motif- motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah


(30)

10

ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Kalau dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukannya (misal kegiatan belajar) maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ini adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung didalam perbuatan belajar itu sendiri. Seseorang belajar memang benar-benar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan karena ingin pujian atau ganjaran.

2) Motivasi ekstrinsik

Adalah motif- motif yang aktif dan berfungs inya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji.

2. Fungsi motivasi

Menurut Purwanto (1990:70) ada beberapa fungsi dari motivasi, yaitu: a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi atau kekuatan untuk melakukan suatu tugas.

b. Motif itu mene ntukan arah perbuatan. Yakni kearah perwujudan suatu tujuan. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, maka makin jelas pula jalan yang harus ditempuh.

c. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatan-perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai


(31)

tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.

3. Tujuan Motivasi

Purwanto (1990:73) mengatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi seorang mahasiswa tujuan motivai adalah untuk menggerakkan atau memacu keinginan untuk meningkatkan prestasinya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan yaitu memiliki kompetensi dibidangnya. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang dimotivasi.

4. Unsur-unsur Penggerak Motivasi

Menurut Soeharsono Sagir seperti yang dikutip oleh Siswnto (1987:245) unsur-unsur penggerak motivasi adalah.

a. Prestasi, seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat mendorongnya mencapai sasaran.

b. Penghargaan atau pengakuan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan merupakan motivator yang kuat. Pengakuan atas suatu prestasi, akan memberikan kepuasan batin yang lebih tinggi daripada


(32)

12

penghargaan dalam bentuk materi atau hadiah. Pengakuan atau penghargaan dalam bentuk piagam akan menjadikan motivator yang lebih kuat dibandingkan dengan penghargaan berupa uang atau hadiah. c. Tantangan, adanya tantangan yang dihadapi memberikan motivator

kuat bagi manusia untuk mengatasinya. Suatu sasaran yang tidak menantang biasanya tidak mampu menjadi motivator bahkan cenderung untuk menjadi kegiatan rutin.

d. Tanggung jawab, adanya rasa ikut serta memiliki (sense of belonging) akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab. e. Pengembangan kemajuan seseorang baik dari pengalaman kerja atau

kesempatan untuk maju dapat merupakan motivator kuat bagi tenaga kerja untuk bekerja lebih giat.

f. Keterlibatan. Rasa terlibat akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab, melalui peran serta berprestasi, untuk mengembangkan usaha ataupun pengembangan pribadi.

g. Kesempatan untuk maju merupakan motivator yang cukup kuat bagi tenaga kerja.

5. Ciri-ciri orang yang memiliki motivasi

Menurut Sardiman (1986:82) ciri-ciri orang yang memiliki motivasi dalam dirinya antara lain:

1) tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai);


(33)

2) ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa);

3) tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai);

4) menunjukkan minat terhadap bermacam- macam masalah; 5) lebih senang bekerja mandiri;

6) cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal- hal yang bersifat mekanis, berulang- ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif);

7) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu); 8) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu;

9) senang mencari dan memecahkan masalah/ soal-soal

B. Prestasi belajar

Prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan salah satu bukti yang menunjukkan keberhasilan belajar siswa di sekolah. Hal ini menyangkut seberapa jauh hasil yang telah dicapai atau dibuktikan oleh seseorang. Mengenai prestasi belajar, Winkel (1983:103) mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang telah dicapai. Sejalan dengan itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) mengatakan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Sedangkan belajar sendiri diartikan sebagai suatu aktivitas yang membawa perubahan dengan didapatkannya kecakapan baru yang dikarenakan usaha (Suryabrata, 1984:253). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa brhasil atau gagalnya


(34)

14

pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 1997:89).

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) adalah penguasaan pengetahua n atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Menurut Suyata seperti yang dikutip oleh Shalahudin (1993:5) menyatakan bahwa prestasi belajar dalam hal ini adalah output yang dapat dicapai melalui proses belajar mengajar, dimana proses tersebut akan bisa berjalan apabila mendapat dukungan atau sumbangan dari berbagai faktor, diantaranya siswa/mahasiswa (raw input), proses belajar mengajar (teaching learning process), sarana dan prasarana pendidikan (instrumental input), serta faktor lingkungan (environmental input). Prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1990:22). Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa arti dari prestasi belajar adalah hasil dari perubahan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik karena penguasaan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang bisa diukur dengan tes atau evaluasi hasil belajar

1. Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar dapat diukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung hasilnya. Menurut Sudjana (1990:3) kegiatan penilaian yaitu


(35)

suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil- hasil belajar yang diperhatikannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar.Proses belajar yang dialami siswa menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan atau pemahaman, dalam bidang keterampilan dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan ini tampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa terhadap tugas yang diberikan oleh guru (Winkel, 1996:102).

Menurut Tardif seperti yang dikutip oleh Syah (1997:141) evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai oleh seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Ada dua jenis penilaian atau evaluasi yaitu penilaian proses dan penilaian hasil belajar (Masidjo, 1995:30). Pertama, sasaran penialaian hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa. Sasaran dari penilaian proses adalah bagaimana kegiatan instruksional seharusnya berlangsung. Kedua, jenis penilaian tersebut mempunyai hubungan yang erat dan saling melengkapi. Penilaian hasil berusaha menemukan kekurangan-kekurangan dalam kegiatan instruksional, sementara penilaian proses berusaha mencari sebab-sebab dari kekurangan tersebut.

Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai objek tertentu berdasarkan suatu kriteria (Sudjana, 1989:3). Proses memberikan nilai berlangsung dalam bentuk interpretasi yang diakhiri dengan


(36)

16

judgement (penilaian). Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil belajar yang dicapai dengan kriteria tertentu.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa hal. Mahmud (1990:84-87) mengemukakan faktor- faktor yang mempengaruhi tingkat prestasi. a. Faktor internal

1. N. Ach (Need for Achievement) adalah dorongan atau motif untuk berprestasi. N. Ach adalah suatu motif intrinsik untuk mencapai prestasi dalam hal tertentu.

2. Takut gagal, seringkali berupa perasaan cemas seperti apabila menempuh ujian, mempelajari sesuatu yang baru atau memecahkan masalah yang sulit dan dapat mengganggu keberhasilan dalam berprestasi.

3. Takut sukses, mungkin lebih didominasi oleh wanita dari pada pria. Apabila cukup kuat, takut sukses itu dapat mendorang N. ach seseorang dan melahirkan perasaan-perasaan negatif terhadap prestasi yang baik, misalnya seorang siswa ingin menjadi pengacara handal tapi takut diteror oleh terdakwa yang dijebloskan ke penjara.

4. Persepsi seseorang terhadap prestasinya. Hal ini berkaitan dengan kombinasi empat faktor yaitu kemampuan, usaha, sukarnya tugas dan keberuntungan.


(37)

b. Faktor eksternal

Kemampuan dan usaha sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar remaja. Demikian juga halnya dengan kesempatan dan faktor- faktor situasional. Banyak perbedaan dalam prestasi akademik yang disebabkan oleh berbedanya lingkungan tempat belajar misalnya bervariasi gedungnya, peralatannya, perpustakaannya, kesempatan untuk memperluas dan memperkaya pengetahuan, kualitas dan penghasilan guru- gurunya. Tentunya bukan lingkungan sekolah saja tetapi juga lingkungan yang lain seperti lingkungan rumah tangga, sangat berkaitan dengan tingkat prestasi akademik para remaja.

Menurut Haditono, (1994:229) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut.

a. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari individu, yang meliputi: 1) faktor psikologis yaitu faktor yang berhubungan dengan kejiwaan

misalnya intelegensi, perhatian, minat, bakat, emisi, dan kesiapan maupun kelelahan;

2) faktor biologis yaitu hal- hal atau hambatan-hambatan yang secara langsung berhubungan dengan siswa yang meliputi keseha tan dan cacat tubuh.

b. Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar individu

Faktor ekstern ini meliputi keluarga, masyarakat, dan sekolah. Keluarga merupakan tempat pertama kali seorang anak belajar. Sekolah merupakan tempat seorang anak mendapatkan pendidikan


(38)

18

formal ditempat ini pula biasanya pengukuran prestasi belajar dilakukan, dan masyarakat merupakan lingkungan seorang anak belajar lebih banyak dibandingkan belajar di keluarga dan sekolah.

3. Prasyarat Program Pengalaman Lapangan

Mata kuliah prasyarat adalah matakuliah yang harus diikuti/ditempuh terlebih dahulu sebelum mengikuti atau mengambil mata kuliah tertentu. Mahasiswa yang diperkenankan PPL adalah mahasiswa yang mengikuti prasyarat-prasyarat yang ditentukan oleh program studi meliput i beberapa mata kuliah dari kelompok:

a. Telah mengikuti Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan, yang meliputi:

1) Pengantar Pendidikan 2) Psikologi Remaja

3) Psikologi Belajar dan Pembelajaran 4) Dasar – Dasar Bimbingan dan Konseling 5) Manajemen Sekolah

b. Telah mengikuti Matakuliah Perilaku Berkarya, yang meliputi: 1) Perencanaan Pengajaran

2) Srategi Belajar Mengajar 3) Evaluasi Pengajaran 4) Pengelolaan Kelas


(39)

c. Telah mengikuti mata kuliah- mata kuliah bidang studi :

1) Akuntansi Keuangan Dasar I 7) Manajemen Pemasaran 2) Akuntansi Keua ngan Dasar II 8) Pengantar Ekonomi Makro 3) Akuntansi Keuangan Menengah I 9) Pengantar Ekonomi Mikro 4) Akuntansi Keuangan Menengah II 10) Statistika

5) Pengantar Bisnis 11) Hukum Dagang / Perdata 6) Pengantar Manajemen 12) Hukum Pajak

C. Kemampuan Guru Mengajar

Kemampuan mengajar terdiri dari dua kata, yaitu kemampuan dan mengajar. Kemampuan (competency) diartikan sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan (Houston dan Howson, 1972) yang dituntut oleh jabatan guru, calon guru atau dosen. Istilah kompetensi memiliki banyak makna. Kompetensi menunjuk kepada kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan. Dalam hubungan dengan tenaga profesional kependidikan, kompetensi menunjuk kepada kinerja (performance) yang bersifat profesional dan memenuhi spesifikasi tetentu dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.

Sedangkan mengajar dapat diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak didik sehingga terjadi proses belajar. Dengan begitu kemampuan mengajar diartikan sebagai seperangkat kecakapan,


(40)

20

keahlian yang dimiliki guru yang diperlukan dalam melaksanakan pengajaran, proses pelaksanaan pengajaran sampai tahap menilai hasil belajar.

Kemampuan guru merupakan kemampuan profesional yang berhubungan dengan jabatan guru (Dekker, 1981). Karena kemampuan guru merupakan kemampuan profesional, maka untuk memperoleh kemampuan itu diperlukan pendidikan prajabatan (kuliah, seminar dan pelatihan). Mahasiswa sebagai calon guru atau dosen harus memiliki kemampuan dasar agar dapat memiliki kemampuan mengajar.

1. Macam Kemampuan Keguruan

Mengenai kemampuan guru, proyek pengembangan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (P2LPTK) Depdikbud telah mengembangkan 10 kemampuan atau kompetensi guru yang meliputi kemampuan menguasai landasan- landasan pendidikan, menguasai bahan pelajaran, mengelola proses belajar mengajar, mengelola kelas, mengelola interaksi belajar mengajar, menggunakan media/sumber belajar, menilai hasil belajar, mengenal fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan, memahami prinsip dan hasil penelitian untuk kepentingan pelajaran, serta kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan (Depdikbud, 1985).

Selain itu guru juga dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian, kompetensi bidang studi, serta kompetensi pembelajaran/pendidikan. Kompetensi kepribadian mencakup kepribadian yang utuh, berbudi luhur,


(41)

jujur, bermoral; kemampuan mengaktualisasikan diri seperti disiplin, bertanggung jawab, objektif, peka, berwawasan luas, dapat berkomunikasi dengan orang lain; kemampuan mengembangkan profesi seperti berfikir kreatif, kritis, reflektif, mau belajar sepanjang hayat, dan dapat mengambil keputusan (Depdiknas, 2001). Kemampuan dalam bidang studi memuat pemahaman akan karakteristik dan isi bahan ajar, menguasai konsep, mengenal metodologi, memahami konteks dan juga kaitannya dalam masyarakat, lingk ungan dan dengan ilmu yang lain. Oleh karena itu selain memahami ilmunya sendiri guru juga dituntut untuk memiliki wawasan luas. Kemampuan dalam pembelajaran/pendidikan memuat pemahaman akan sifat, ciri anak didik dan perkembangannya, mengerti beberapa konsep pendidikan yang berguna untuk membantu siswa, serta menguasai sistem evaluasi yang tepat dan baik yang pada gilirannya semakin meningkatkan kemampuan siswa. Oleh karena itu sebagai seorang guru, harus memperhatikan peran yang ada disekolah, diantaranya

a. Hakekat guru dan mengajar

Guru adalah pendidik yang membelajarkan siswa dengan melakukan pengorganisasian belajar, penyajian bahan belajar, dengan pendekatan pemb elajaran tertentu dan melakukan evaluasi belajar (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:238). Dengan demikian tugas seorang guru dalam mengajar sangat kompleks. Kekomplekkan ini menuntut penguasaan kemampuan oleh guru baik kemampuan personal, profesional dan sosial kultular secara terpadu dalam proses belajar


(42)

22

mengajar. Seorang guru mempunyai tanggung jawab sebagai pengajar sekaligus sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru mempunyai tugas mengajarkan siswa bidang studi tertentu yang sesuai dengan keahliannya. Sebagai pendidik tugas guru lebih dipusatkan pada kepribadian siswa, khususnya berkaitan dengan kebangkitan semangat belajar siswa dalam kegitan belajar mengajar.

b. Guru Sebagai Pengelola Pengajaran.

Pengelolaan pengajaran merupakan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan secara langsung komponen materi pelajaran, metode mengajar dan alat bantu mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan yang harus dikuasai guru sebagai pengajar (Hasibuan dan Moedjiono, 1986:73-75) adalah.

1. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran a. Keterampilan membuka pelajaran

b. Keterampilan menutup pelajaran 2. Keterampilan pengelolan kegiatan inti

a. Keterampilan menjelaskan

b. Keterampilan memberikan penguatan c. Keterampilan bertanya

3. Keterampilan menggunakan variasi (variasi gaya mengajar dan penggunaan media pembelajaran, keterampilan mengadakan evaluasi atau penilaian).


(43)

c. Guru Sebagai Pengelola Kelas

Mengelola kelas bagi guru merupakan keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal serta mengembalikannya ke kondisi yang normal apabila terdapat gangguan, baik kegiatan disiplin atau remedial (Hasibuan dan Moedjiono, 1989:82). Komponen keterampilan pengelolaan kelas meliputi .

1. keterampilan menciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang normal dengan cara menunjukkn sikap tanggap, membagi perhatian, memberi teguran dan peringatan.

2. keterampilan pengembalian kondisi belajar yang optimal d. Guru Sebagai Pembimbing Siswa

Selain mengajar, guru sebagai tenaga pendidik juga mempunyai tugas lain yang tidak kalah pentingnya yaitu memberikan bimbingan kepada siswa-siswanya. Bimbingan menurut (Winkel 1996 : 12) diartikan sebagai berikut :

“ Pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Bantuan itu bersifat psikologis, dan tidak berupa pertolongan finansial, medis dan lain sebagainya. Dengan adanya bantuan ini seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang akan dihadapinya kemudian, ini menjadi tujuan bimbingan. Jadi yang memberikan bantuan menganggap orang lain mampu menuntun dirinya sendiri, meskipun kemampuan itu harus digali dan dikembangkan melalui bimbingan”.


(44)

24

Guru dalam peranannya sebagai pembimbing dan sekaligus sebagai konselor bagi siswa mempunyai tanggung jawab untuk melayani siswa. Pelayanan tersebut antara lain dalam bimbingan belajar, bimbingan sosial, bimbingan pribadi, dan bimbingan karier.

D. Kerangka Teoritik

1. Pengaruh motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia yang mengandung adanya keinginan, harapan, kebutuha n, tujuan, sasaran dan insentif (Dimyati dan Mudjiono, 1994). Kemampuan mengajar adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan, dalam hubungannya dengan tenaga profesional kependidikan menunjuk kepada kinerja yang bersifat profesional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Karena kemampuan mengajar diperoleh melalui pendidikan atau latihan, untuk mencapainya diperlukan motivasi yang menggerakkan individu untuk mencapai perubahan kearah yang lebih baik/seorang profesional.

2. Pengaruh prestasi belajar mata kuliah prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

Prestasi belajar menunjuk kepada hasil optimal dari kegiatan belajar. Kemampuan mengajar adalah kemampuan melaksanakan sesuatu yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan, dalam hubungannya


(45)

dengan tenaga profesional kependidikan menunjuk kepada kinerja yang bersifat profesional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan. Untuk memperoleh kemampuan dilaksanakan melalui pendidikan/pelatihan, lazimnya indikator dari pencapaian hasil pendidikan dibidang akademik/prestasi belajar ditunjukkan dengan angka/nilai, dalam hal ini yang digunakan adalah nilai mata kuliah prasyarat PPL II. Jika prestasi seseorang baik, diharapkan ia juga memiliki kema mpuan yang baik untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kemampuan yang dimaksud disini adalah kemampuan mengajar.

3. Pengaruh motivasi berprestasi dan prestasi belajar secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

Seperti telah dikemukakan sebelumnya seseorang yang memiliki motivasi (ia memiliki keinginan, kebutuhan, tujuan), akan berusaha mencapai apa yang diinginkannya. Usaha tersebut dilaksanakan melalui pendidikan/pelatihan, sebagai indikator pencapaian hasilnya digunakan nilai atau angka yang diberikan guru/dosen. Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh dari hasil pengalaman belajar. Seseorang yang termotivasi dengan baik akan memacu prestasinya, mahasiswa yang berprestasi tinggi akan memiliki kesiapan yang lebih matang dibanding yang berprestasi rendah. Ketika seorang mahasiswa terjun langsung kelapangan, mahasiswa yang memiliki kesiapan lebih matang ia akan memperoleh hasil yang lebih optimal.


(46)

26

Penelitian sebelumnya juga pernah meneliti tentang variabel motivasi bela jar dan prestasi belajar terhadap kemampuan praktek mengajar (Yohana Richa 2003:53-55) dan hasil yang diperoleh bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan prestasi belajar terhadap kemampuan praktek mengajar. Pada umumnya, penelitian yang menggunakan cara pemecahan masalah yang sama akan menunjukkan hasil penelitian yang sama pula.

Seperti yang diungkapkan oleh B. Sukarno (1999:111) dengan judul Kontribusi Motivasi dan Prestasi Belajar terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa menyebutkan bahwa variabel motivasi dan prestasi belajar menunjukkan kesearahan. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi dan prestasi belajar dapat dipresentasikan dalam beberapa variabel dan ketika dilakukan penelitian masing- masing variabel itu menunjukkan ada atau tidaknya pengaruh atau hubungan dengan variabel satu dengan yang lainnya.

Keterkaitan antara variabel bebas dan variabel trikat digambarkan pada model penelitian berikut:

Gambar 2.1: Model Penelitian

Motivasi berprestasi

Prestasi belajar

Kemampuan mengajar


(47)

E. Hipotesis penelitian.

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

1. Ada pengaruh signifikan motivasi berprestasi terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

2. Ada Pengaruh signifikan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.

3. Ada pengaruh signifikan motivasi berprestasi dan prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa.


(48)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

1. Dilihat dari penelitian yang dilakukan secara terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subjek yang diteliti, maka penelitian ini dinamakan penelitian studi kasus (Sevilla 1993:73)

2. Dilihat dari metode pengumpulan data yang dilakukan setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung atau sifatnya tidak dapat dimanipulasi maka penelitian ini termasuk penelitian Expost Facto (Departemen P&K, 1985:4).

B. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini objek penelitiannya adalah motivasi berprestasi, prestasi belajar dan kemampuan mengajar mahasiswa

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah melaksanakan PPL II angkatan 2002-2003 periode juni 2006 dan februari 2007.


(49)

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Universitas Sanata Dharma FKIP, tahun 2006 / 2007. Sasarannya adalah mahasiswa pendidikan akuntansi yang telah melaksanakan PPL II (angkatan 2002-2003).

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan September-November 2007.

D. Populasi

1. Menurut Suharsimi Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003 yang telah melaksanakan PPL II periode juli’06 dan februari’07 sebanyak 58 mahasiswa.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya. 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002:96). Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut.

a. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel bebas adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain. Variabel Independen dalam


(50)

30

penelitian ini adalah sebagai berikut: motivasi berprestasi, prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II.

b. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel terikat adalah himpunan seluruh gejala yang memiliki sejumlah aspek atau unsur yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kemampuan mengajar mahasiswa.

2. Pengukuran Variabel

Pengukuran data dari variabel bebas motivasi berprestasi (X1) menggunakan skala Likert, yaitu cara yang lebih sitematis untuk memberi skor. Pengukuran yang dipakai sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Untuk pengukuran jawaban item yang positif diberi skor 5 untuk jawaban sangat setuju, 4 untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu, 2 untuk jawaban tidak setuju, 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Untuk pengukuran jawaban item yang bersifat negatif diberi skor 1 untuk jawaban sangat setuju, 2 untuk jawaban setuju, 3 untuk jawaban ragu-ragu 4 untuk jawaban tidak setuju, 5 untuk jawaban sangat tidak setuju. Untuk mengkur variabel bebas prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II (X2) mengunakan nilai indeks prestasi mata kuliah prasyarat PPL II, sedangkan pengukuran variabel terikat kemampuan mengajar mahasiswa (Y) ditentukan berdasarkan nilai yang diperoleh praktikan dari guru pamong.


(51)

F. Data Yang Dicari

Dalam penelitian yng dilaksanakan ada dua data yang dicari, yaitu: 1. data motivasi berprestasi;

2. data prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II; 3. jumlah mahasiswa yang mengikuti PPL II angkatan 2002-2003.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua metode.

1. Metode angket atau kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal- hal yang ia ketahui (Arikunto, 1998:140). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai variabel bebas, yaitu motivasi belajar dan prestasi belajar

a. Kuesioner variabel motivasi berprestasi

Variabel motivasi berprestasi yang dikembangkan menjadi instrument penelitian meliputi kemampuan belajar, hasrat untuk berprestasi tinggi, usaha untuk menigkatkan prestasi, dan kesediaan mengerjakan tugas.

Tabel III.1

Kisi-kisi kuesioner motivasi berprestasi

No. Indikator Pernyataan Positif Pernyataan Negatif


(52)

32

2. 3. 4.

Hasrat untuk berprestasi

Usaha untuk meningkatkan prestasi Kesediaan mengerjakan tugas

7,8,9 13,14,15 16,17,19,20,21,22

10 12 18

2. Metode dokumentasi

Menurut Arikunto (1998:149), metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya. Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II sebagai ukurannya menggunakan nilai indeks prestasi mata kuliah yang menjadi prasyarat PPL II yang dicapai oleh masing- masing mahasiswa serta kemampuan mengajar mahasiswa dan sebagai ukurannya berpedoman pada nilai PPL II yang berasal dari guru pamong.

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Validitas instrument adalah sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan tujuan pembuatan alat ukur tersebut (Arikunto, 1998:160). Tujuan pengujian validitas ini adalah untuk menilai apakah butir-butir pertanyaan cukup mewakili item- item yang mempunyai tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan kemampuan mengajar


(53)

mahasiswa. Untuk mengetahui kesejajaran ini digunakan teknik korelasi product moment .

− − = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2

1 t t t

t t t y y n x x n y x y x n r Keterangan :

r = Korelasi skor item dengan skor total

ΣX = Jumlah skor yang diperoleh responden untuk setiap item ΣY = Total skor yang diperoleh responden untuk semua item n = Jumlah subjek yang diselidiki.

Untuk mengetahui validitas instrument maka koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan harga r korelasi product moment pada tabel. Jika rhitung> rtabel, maka instrument tersebut valid.

Pengujian validitas instrumen dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5%. Koefisien validitas diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor butir atau item dengan skor total. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30 dengan dk = n – 2 (dk = 30 – 2 = 28) sehingga r tabel = 0,374

Dalam penelitian ini, hasil pengukuran validitas setiap item dalam kuesioner fasilitas kerja memperlihatkan bahwa ada satu instrumen yang tidak valid (r hitung < r tabel). Butir Instrumen yang tidak valid untuk variabel motivasi berprestasi adalah nomor 14. Nilai


(54)

34

r hitung untuk item nomor 14 tersebut adalah 0,245. Instrumen yang tidak valid ini dibuang dan dilakukan uji validitas ulang. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas ulang (perhitungan lihat lampiran II hal 95).

Tabel III.2

Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Berprestasi No. Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1. 0,571 0,374 Valid

2. 0,602 0,374 Valid

3. 0,711 0,374 Valid

4. 0,396 0,374 Valid

5. 0,486 0,374 Valid

6. 0,442 0,374 Valid

7. 0,400 0,374 Valid

8. 0,583 0,374 Valid

9. 0,642 0,374 Valid

10. 0,586 0,374 Valid

11. 0,426 0,374 Valid

12. 0,408 0,374 Valid

13 0,385 0,374 Valid

15 0,548 0,374 Valid

16 0,392 0,374 Valid

17 0,712 0,374 Valid

18 0,411 0,374 Valid

19 0,577 0,374 Valid

20 0,490 0,374 Valid

21 0,467 0,374 Valid

22 0,381 0,374 Valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus alpha (Arikunto, 1998:193)


(55)

} 1 }{ ) 1 ( { 2 2 11 t b k k r σ σ

− − = Keterangan : 11

r = Reliabilitas

K = Banyaknya butir pertanyaan

2

b

σ = Jumlah varian butir

2

t

σ = Varian total

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil perhitungan dibandingkan dengan indeks korelasi (Hadi, 2004:303) dalam tabel berikut.

Tabel III.3

Indeks Korelasi dan Interpretasi Reliabilitas

Indeks Korelasi Interprestasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0, 200 Sangat Rendah

Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan bantuan program komputer SPSS pada taraf signifikansi 5 %. Adapun sampel yang digunakan berukuran n = 30. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil bahwa untuk variabel motivasi berprestasi r hitung = 0,890 (perhitungan lihat lampiran II halaman 94). Menurut Nunnally (Ghozali, 2001:133), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpa > 0,60. Dalam penelitian ini, variabel motivasi berprestasi mempunyai r hitung yang lebih besar


(56)

36

dari 0,60 sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen dalam kuesioner ini dapat diandalkan atau reliabel.

Tabel. III.4

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel r hitung Indeks Korelasi Keterangan Motivasi

Berprestasi

0,890 Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen dalam kuesioner ini sudah dianggap memenuhi kedua prasyarat instrumen yang baik yaitu valid dan reliabel. Jadi instrumen motivasi berprestasi dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.

I. Teknik Analisis Data

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis Korelasi Product Moment dan Regresi Ganda. Agar kesimpulan tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis korelasi yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukannya analisis data.

1. Uji Prasyarat Regresi a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka


(57)

digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Santoso, 2005:389) sebagai berikut.

D=Fo(X)-Sn(X) Keterangan :

D = Devisi/Penyimpangan Fo(X) = Distribusi kumulatif teoritis

Sn = Distribusi frekuensi yang di observasi

Bila Probabilitas (ρ) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf signifikan 5% berarti sebaran data variabel tidak normal, begitu terjadi sebaliknya.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing- masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. R2(koefisien determinan) digunakan untuk mengetahui pengaruh varibel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan garis regresi dengan menguji signifikansi nilai F (Sudjana, 1996:355).

Freg =

) 1 (nKJK

JK res

reg

Keterangan:

Freg : Harga bilangan F untuk garis regresi

JKreg : Rerata kuadrat garis regresi

JKres : Rata-rata kuadrat teresidu

N-K-I : Derajat Kebebasan

Hipotesis akan diterima apabila F hitung > F tabel dan sebaliknya,


(58)

38

2. Pengujian Asumsi klasik

Asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah regresi tersebut mengalami penyimpangan atau tidak. Ada 2 macam asumsi yang harus dipenuhi diantaranya sebagai berikut. Pengujian ini akan menggunakan alat bantu SPSS.

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas artinya tidak ada korelasi antar variabel independen dalam suatu model regresi. Dalam hal ini dis ebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal adalah variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mengidentifikasi masalah multikolinieritas digunakan rumus korelasi.

Adapun rumusnya adalah:

Rxy =

( )( )

(

)

}

{

{

( )

}

− 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n

Untuk menguji multikolinieritas digunakan nilai Variance Inflating Factor (VIF), Condition Index (CI) dan matriks korelasi.

Untuk mendekteksi adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi adalah:

• Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi sangat tinggi, tetapi secara individual variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.


(59)

• Nilai koefisien korelasi antar variabel- variabel independen (matriks korelasi) yang tinggi/melebihi 0,9.

• Nilai variance inflation factor (VIF) yang melebihi 10 • Nilai condition index (CI) yang tidak melebihi 30. b. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas (Supranto, 2001:273). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan Uji Glejser (Glejser test). Setelah memperoleh residual untuk kesalahan pengganggu ?idari regresi GLS, Glejser mengusulkan regresi harga mutlak (absolute value) dari ?i, yaitu ¦ ?i¦ terhadap variabel bebas x yang dianggap mempunyai hubungan yang kuat dengan s i. Dalam eksperimen yang dia lakukan, glejser menggunakan tiga fungsi sebagai berikut

¦ ?i¦ = B Xi +Vi

¦ ?i¦ = B X i +Vi

¦ ?i¦ = B

Xi

1 + Vi

¦ ?i¦ = B i X

1 + Vi

¦ ?i¦ = A + B Xi +Vi

¦ ?i¦ =vA + B Xi +Vi

¦ ?i¦ =vA + BX2


(60)

40

Dimana :

Vi : Kesalahan pengganggu (residual)

Selanjutnya untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heterokedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut:

- Jika probabilitas (P) > 0,050, maka terjadi heterokedastisitas. - Jika probabilitas (P) < 0,050, maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3. Penguj ian Hipotesis Penelitian

a. Untuk menjawab permasalahan no 1 dan 2 digunakan teknik analisis korelasi product moment (Arikunto, 1991:20)

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan :

r = Koefisien korelasi ΣX = Jumlah nilai X ΣY = Jumlah nilai Y

n = Jumlah subjek yang diselidiki

Bila koefisien korelasi hitung (rxy) > Koefisien korelasi tabel dari taraf signifikansi 5 %, maka terdapat hubungan yang positif dan signifikan.

b. Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu motivasi dan prestasi belajar mata kuliah prasyarat PPl II secara bersama-sama terhadap kemampuan mengajar mahasiswa digunakan langkah- langkah.


(61)

Regresi ganda merupakan regresi yang menggunakan lebih dari 1 variabel independen guna menduga variabel dependen.

Y = a + b1 X1 + b2X2

Keterangan:

Y : variabel dependen a : konstanta

X1 : motivasi berprestasi

X2 : prestasi belajar

b1 : koefisien regresi variabel X1

b2 : koefisien regresi variabel X2

(2) Menentukan koefisien korelasi ganda (Sugiyono, 2001:190)

Ry.(1,2) =

+

2 2 2 1 1 y y x a y x a Keterangan:

Ry.(1,2) : koefisien korelasi antar veriabel x1, x2 dan y

a1, a2 : koefisien regresi variabel x1 dan x2

? x1y : korelasi antara x1 dengan y

? x2y : korelasi antara x2 dengan y

Tabel III.5

Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi

No Koefisien Korelasi Interprestasi 1

2 3 4 5

0,08 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199

Sangat Kuat Kuat

Sedang Lemah

Sangat Lemah (Sugiyono, 2006: 216)

Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 s/d + 1,00, dengan interpretasi:

• “- “ berarti korelasinya negatif • “+” berarti korelasinya positif • r = 0 berarti tidak ada korelasi


(62)

42

(3)Statistik = Uji F

Freg =

) 1 (

) 1 (

2 2

R m

m n R

− − −

Keterangan:

Freg : harga F regresi

n : banyaknya responden m : jumlah variabel bebas R : determinasi korelasi ganda

Jika Fhitung > dari Ftabel dapat ditarik kesimpulan bahwa koefisien

Ry.(1,2) tersebut signifikan, dan sebaliknya jika Fhitung < Ftabel maka

koefisien korelasi Ry(1,2) tidak signifikan. Derajat keabsahan untuk menguji signifikansi harga F regresi adalah melawan (n – m – 1) dengan tarif signifikansi 5%.


(63)

43 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955 – 1958)

Ide untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, SH (Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J). Waktu itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI Mendidik (Yayasan De Brito) di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi, sehingga lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955. PTPG Sanata Dharma diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.


(64)

44

Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965)

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. FKIP Sanata Dharma (1965-1993)

Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.


(65)

237 / B – Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.

Selain melaksanakan Program S1 (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 sampai sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46 / D / O / 1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahua n dan teknologi.

Setelah berkembang menjadi universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas muatan program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.


(66)

46

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama – nama Rektor Sanata Dharma 1. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 – 1967) 2. Drs. J. Drost, S.J. (1968 – 1976)

3. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 – 1984) 4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 – 1988) 5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993) 6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 – 2001) 7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)

8. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 – sekarang)

B. Visi, Misi, Dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.) provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis serta


(67)

pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai- nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional.

3. Tujuan Pendidikan di USD

Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai- nilai humanistik yang berlandaskan nilai-nilai – nlai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.


(68)

48

C. Yayasan

Ketua : Dr. Albertus Budi Susanto, S.J. Sekretaris Umum : Dr. R.A. Supriyono, S.U., Akt. Sekretaris Pelaksana : Drs. Joseph Ageng Marwata, S.J. Bendahara : H. van Opzeeland, S.J.

Anggota : 1. Drs. A. Budi Purnomo Brodjonegoro, M.B.A. 2. Prof. Dr. Johana Endang Prawitasari

3. Dr. Ir. Hendricus Priyo Sulistyo, M.Sc. 4. Dr. Frans Susilo, S.J.

5. Henricus Subekti, S.H.

D. Pejabat Struktur Organisasi Universitas Sanata Dharma 1. Pimpinan Universitas

Rektor : Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J.,M.Sc. Wakil Rektor I : Dr. Fransisca Ninik Yudianti, M.Acc.

Wakil Rektor II : Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. Wakil Rektor III : Paulus Kuswandono, S.Pd., M.Ed. 2. Pimpinan Fakultas dan Program Studi

a. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan : Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed.,Ph.D. Wakil Dekan I : Drs. Y.B. Adimassana, M.A. Wakil Dekan II : Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si.


(69)

Kaprodi Bimbingan dan Konseling: Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si.

Kaprodi PBSID : Drs. J. Prapta Diharja, S.J.,M.Hum. Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris: Agustinus Hardi Prasetyo, S.Pd.,

M.A.

Kaprodi Pendidikan Sejarah : Drs. B. Musidi, M.Pd. Kaprodi Pendidikan Akuntansi : L. Saptono, S.Pd., M.Si. Kaprodi Pend Ekonomi : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. Kaprodi Pendidikan Matematika : Dr. St. Suwarsono

Kaprodi Pendidikan Fisika : Drs. Domi Severinus, M.Si.

Kaprodi Ilmu Pend Agama Katolik: Drs. Heryatno Wono Wulung, SJ, M.Ed.

Kaprodi PGSD (D2 dan S1) : Drs. Puji Purnomo, M.Pd. b. Fakultas Sastra

Dekan : Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum Wakil Dekan II : Drs. Hery Antono, M.Hum.

Kaprodi Sastra Inggris : Drs. Hirmawan Wijanarka, M.Hum.

Kaprodi Sastra Indonesia : Drs. B. Rahmanto, M.Hum. Kaprodi Ilmu Sejarah : Drs. H. Hery Santosa, M.Hum. c. Fakultas Ekonomi

Dekan : Drs. Alex Kahu Lantum, M.S.

Wakil Dekan : Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A

Kaprodi Akuntansi : Ir. Drs Hansiadi Yuli Hartanto, Akt., M.Si.


(70)

50

Kaprodi Manajemen : Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si.

d. Fakultas Psikologi

Dekan : Paulus Eddy Suhartanto, S.Psi.,

M.Si.

Wakil Dekan : Victorius Didik Suryo Hartoko, S Psi.

Ketua Program Studi Psikologi : Sylvia Carolina Maria Yuniati Murtisarti, S.Psi., M.Si.

e. Fakultas Sains dan Teknologi

Dekan : Ir. Gregorius Heliarko, S.J, S.S., B.S.T, M.Sc., M.A.

Wakil Dekan I : Yosef Agung Cahyanto, S.T., M.T. Wakil Dekan II : Anastasia Rita Widiarti, S.Si.,

M.Kom.

Kaprodi Teknik Mesin : Budi Sugiarto, S.T., M.T.

Kaprodi Teknik Elektro : Augustinus Bayu Primawan, S.T., M.Eng.

Kaprodi Informatika : Agnes Maria Polina, S.Kom., M.Sc.

Kaprodi Mekatronika : Ign. Drajat Pranowo, S.S., M.Eng. Kaprodi Fisika : Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si. Kaprodi Matematika : Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si.,

M.Si.


(1)

REGRESI GANDA

H3: Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah yang Menjadi

Prasyarat PPL II Secara Bersama-Sama Berpengaruh Positif dan

Signifikan Terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa.

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N Kmp.Mngjr 7,9374 ,40109 58 M.Bpr 81,0862 4,46540 58 P.Bljr 2,8812 ,28588 58

Correlations

Kmp.Mngjr M.Bpr P.Bljr Pearson

Correlation

Kmp.Mngjr

1,000 -,285 ,330 M.Bpr -,285 1,000 ,275 P.Bljr ,330 ,275 1,000 Sig. (1-tailed) Kmp.Mngjr . ,015 ,006

M.Bpr ,015 . ,018

P.Bljr ,006 ,018 .

N Kmp.Mngjr 58 58 58

M.Bpr 58 58 58

P.Bljr 58 58 58

Variables Entered/Removed(b)

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 P.Bljr,

M.Bpr(a) . Enter a All requested variables entered.

b Dependent Variable: Kmp.Mngjr

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,512(a) ,262 ,235 ,35073 a Predictors: (Constant), P.Bljr, M.Bpr


(2)

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant

) 9,113 ,880 10,358 ,000 M.Bpr -,037 ,011 -,407 -3,377 ,001 P.Bljr ,621 ,169 ,442 3,672 ,001 a Dependent Variable: Kmp.Mngjr


(3)

LAMPIRAN X

TABEL F


(4)

6,00

3,9223

3,7889

8,00

3,2016

3,0586

10,00

2,8276

2,6776

12,00

2,5989

2,4433

14,00

2,4446

2,2845

16,00

2,3335

2,1694

18,00

2,2496

2,0821

20,00

2,1840

2,0135

22,00

2,1313

1,9581

24,00

2,0880

1,9124

26,00

2,0518

1,8740

28,00

2,0210

1,8414

30,00

1,9946

1,8132

32,00

1,9717

1,7886

34,00

1,9516

1,7670

36,00

1,9338

1,7478

38,00

1,9179

1,7307

40,00

1,9037

1,7154

41,00

1,8972

1,7082


(5)

LAMPIRAN XI

SURAT IJIN

PENELITIAN


(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan locus of control, kemampuan matematika, jurusan dan asal sekolah menengah umum terhadap prestasi mahasiswa pada mata kuliah pengantar akuntansi (Studi empiris pada mahasiswa jurusan akuntansi/S1 Jember)

0 16 61

hubungan motivasi belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja terhadap prestasi akademik (IPK) (Studi kasus mahasiswa pendidikan ips FITK semester 6)

7 23 89

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengaruh motivasi akademik, gaya belajar dan penyesuaian diri di perguruan tinggi terhadap prestasi akademik mahasiswa Tahun pertama

16 97 164

Korelasi prestasi mata kuliah bahasa arab dan mata kuliah tafsir bagi mahasiswa jurusan KPI Fakultas Dakwah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 61

Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar akuntansi mahasiswa jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 14 68

Kamampuan mahasiswa tarjamah dalam menerjemahkan nama diri : studi kasus mahasiswa tarjamah semester VI angkatan tahun 2005-2006

0 9 119

Hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi

3 11 125

Analisis kemampuan representasi matematis mahasiswa pada mata kuliah sistem geometri berdasarkan latar belakang prestasi belajar mata kuliah geometri transformasi

0 1 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian - Hubungan gaya belajar dengan prestasi belajar mata kuliah asuhan Kebidanan II pada mahasiswa D IV Kebidanan FK UNS

0 0 12