Jenis Penelitian Populasi dan Sampel

2. Pengukuran

Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengukuran diartikan sebagai suatu prosedur untuk mengklasifikasikan kasus subyek riset, unit eksperimen, responden, atau secara umum obyek- obyek seperti orang, perusahaan, benda, dsb ke dalam kategori dalam suatu variabel tertentu. Variabel terikat “minat berwirausaha” dan variabel bebas “pemahaman konsep kewirausahaan dan jiwa kewirausahaan” dalam penelitian ini diukur menggunakan Likert’s Summated Rating LSR. LSR adalah metode pengukuran sikap attitude yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya. LSR sangat bermanfaat untuk membandingkan skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan sikap sebelum dan sesudah ekperimen atau kegiatan. Dalam penelitian ini skala sikap dari Likert dimodifikasi menjadi empat opsi jawaban, yaitu SS, S, TS, STS. Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 empat skala pendapat sebagai berikut: Tabel 3.1 Skala Likert Skor Pertanyaan Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif Jawaban Skor Jawaban Skor Sangat Setuju SS Setuju S Tidak Setuju TS Sangat Tidak Setuju STS 4 3 2 1 Sangat Setuju SS Setuju S Tidak setuju TS Sangat Tidak Setuju STS 1 2 3 4 Dalam penelitian ini variabel bebas “latar belakang pekerjaan orang tua” diukur menggunakan skala nominal. Skor = 1 untuk wirausaha dan skor = 0 untuk bukan wirausaha.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tim penelitian bersama yang dilakukan Drs. FX. Muhadi, M.Pd. yang belum dipublikasikan. Metode Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2010:199. Keuntungan menggunakan kuesioner menurut Suharsimi Arikunto 2002:129 antara lain: 1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatanya masing-masing dan menurut waktu senggang responden 4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab 5. Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Sedangkan kelemahan menggunakan kuesionerangket antara lain: 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya. 2. Seringkali sukar dicari validasinya. 3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. 5. Waktu pengembaliaannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang merupakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:

1. Variabel Bebas

X Variabel bebasnya independent variable yaitu pemahaman konsep kewirausahaan X 1 , jiwa kewirausahaan X 2 , latar belakang pekerjaan orang tua X 3 .

a. Pemahaman Konsep Kewirausahaan

Pemahaman konsep kewirausahaan siswa dilihat dari analisis yang diambil dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Untuk menyusun kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasional Variabel Nama Variabel Dimensi Indikator No Item Pemahaman Konsep Kewirausahaan Konsep umum kewirausahaan. Konsep percaya diri. Konsep berorientasi pada tugas dan hasil. Konsep keberanian mengambil risiko. Konsep kepemimpinan. Konsep berorientasi ke masa depan. Konsep kreativitas dan inovasi. Konsep memiliki tenaga dalam. Mengerti arti kewirausahaan. Memahami bahwa percaya diri merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa berorientasi pada tugas dan hasil merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa keberanian mengambil risiko merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa kepemimpinan merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa berorientasi ke masa depan merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa kreativitas dan inovasi merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan bisnis, mampu menjalankan bisnis, ulet, tangguh, jujur, dan disiplin.

52 62

63 dan 64 57 dan 58

55 60

53, 54, 56, dan 59 61, 65, dan 66

Dokumen yang terkait

Hubungan kecerdasan menghadapi rintangan (Adversity Intelligence) dengan intensi berwirausaha (studi kasus pada siswa SMK Negeri 8 Medan)

1 45 90

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Pengaruh pembelajaran konstektual terhadap kemampuan koneksi Matematika siswa : studi eksperimen di Kelas X SMK Negeri 11 Jakarta

0 12 182

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Persepsi siswa tentang kondisi kelas dan hubungannya dengan minat belajar siswa : studi kasus di MTsN 8 Jakarta

10 104 61

Korelasi antara latar belakang status sosial ekonomi orang tua siswa dengan prestasi hasil belajar kimia

0 4 143

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pamulang

0 3 117

Pengaruh pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone) terhadap pemahaman konsep matematika siswa di SMP Negeri 1 Cibaliung

0 33 0

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9