bahwa sebagian
besar responden
memiliki jiwa
kewirausahaan yang tinggi.
d. Latar Belakang Pekerjaan orang Tua
Latar belakang pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu wirausaha dan bukan wirausaha dalam
penelitian ini:
1 Jika latar belakang pekerjaan orang tua wirausaha maka
digolongkan menjadi jenis pekerjaan orang tua yang berwirausaha seperti: petani, pedagang dan sejenisnya.
2 Jika latar belakang pekerjaan orang tua bukan wirausaha
maka digolongkan menjadi jenis pekerjaan orang tua yang bukan wirausaha seperti: pegawai negeri, pegawai
swasta, pengrajin, buruh, ABRIPOLRI, dan sejenisnya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dibuat tabel
sebagai berikut:
Tabel 4.6 Deskripsi Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua
No Interval
Nama SMK Total
Negeri 1 Negeri 7
F fr
f fr
f fr
1 Wirausaha
41 42
36 38
77 40
2 Bukan Wirausaha
57 58
59 62
116 60
Jumlah 98
100 95
100 193
100 Keterangan:
f = Frekuensi fr = Frekuensi Relatif
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa 77 siswa atau 40 latar belakang pekerjaan orang tuanya wirausaha dan 116
siswa atau 60 latar belakang pekerjaan orang tuanya bukan wirausaha. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden latar belakang pekerjaan orang tuanya bukan wirausaha.
B. Analisis Prasyarat Data
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi masing-masing apakah data setiap variabel berdistribusi
normal atau tidak. Dalam penelitian ini pengujian normalitas didasarkan pada uji One Sample Kolmogorov Smirnov dengan
bantuan program SPSS For Windows 16.0. Berikut ini disajikan
rangkuman hasil pengujian: Tabel 4.7
Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel Penelitian
No Variabel
Asymp Sig2-tailed Kesimpulan
1 Minat Berwirausaha
0.145 0.05
Normal 2
Pemahaman Konsep Kewirausahaan 0.064
0.05 Normal
3 Jiwa Kewirausahaan
0.479 0.05
Normal Lampiran 5, Hal 130; Hasil Pengujian Normalitas
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai-nilai probabilitas asymptotics significance untuk distribusi dari variabel minat
berwirausaha = 0.145, nilai probabilitas tersebut lebih besar dari nilai = 0.05 yang berarti distribusi data minat berwirausaha
adalah normal. Nilai probabilitas asymptotics significance pemahaman konsep kewirausahaan = 0.064, nilai tersebut lebih
besar dari nilai = 0.05 yang berarti distribusi data pemahaman konsep kewirausahaan adalah normal. Nilai probabilitas
asymptotics significance jiwa kewirausahaan = 0.479, nilai tersebut lebih besar dari nilai = 0.05 yang berarti distribusi data
jiwa kewirausahaan adalah normal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel minat berwirausaha, variabel
pemahaman konsep kewirausahaan, variabel jiwa kewirausahaan dan berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan
linier atau tidak dengan variabel terikat. Pengujian dilakukan berdasarakan uji statistik F tingkat signifikansi 5. Berikut ini
disajikan hasil pengujian linieritas pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan
dengan minat
berwirausaha dan
jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha.
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas
Variabel F
hitung
F
tabel
Signifikansi Kesimpulan
X
1
dengan Y X
2
dengan Y 1,249
1,136 1,69
1,52 0,224
0,288 Linier dan signifikan
Linier dan signifikan Lampiran 5, Hal 130-131; Hasil Pengujian Linieritas
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil pengujian depeden variabel pemahaman konsep kewirausahaan X
1
, didapat nilai F
hitung
sebesar 1,249, sedangkan pada df
1
= k - 2 21 – 2 = 19 df
2
= n - k 193 – 21 = 172 maka df
1
df
2
19 172 nilai F
tabel
sebesar 1,69. Karena F
tabel
lebih besar dari F
hitung
maka hubungannya linier. Untuk hasil pengujian dependent variabel
jiwa kewirausahaan X
2
, didapat nilai F
hitung
sebesar 1,136, sedangkan pada df
1
= k - 2 42 – 2 = 40 df
2
= n-k 193 – 42 = 151 maka df
1
df
2
40151 nilai sebesar 1,52. Karena F
tabel
lebih besar dari F
hitung
maka hubungannya linier. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh antara X
1
dengan Y dan X
2
dengan Y adalah linier.