2. Hasil Kuis Individu II
No. Nilai
Ketuntasan No.
Nilai Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas Tuntas
Tidak Tuntas
1. 80
√ 15.
100 √
2. 87
√ 16.
80 √
3. 33
√ 17.
100 √
4. 73
√ 18.
73 √
5. 93
√ 19.
90 √
6. 93
√ 20.
27 √
7. 73
√ 21.
83 √
8. 87
√ 22.
73 √
9. 90
√ 23.
47 √
10. 80
√ 24.
93 √
11. 93
√ 25.
27 √
12. -
26. 73
√ 13.
53 √
27. 80
√ 14.
73 √
Berdasarkan tabel nilaiskor kuis individu II tersebut, dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Pada saat pelaksanan kuis, terdapat satu siswa yang tidak hadir dikarenakan sakit, yaitu siswa dengan nomor presensi 12. Oleh karena itu,
jumlah siswa yang mengikuti kuis hanya sebanyak 26 orang siswa. Dari sejumlah siswa tersebut, 21 orang siswa diantaranya dapat mencapai nilai
KKM yaitu nilai siswa ≥72. Sedangkan sejumlah siswa lainnya, yaitu 5 orang siswa belum mencapai nilai KKM karena nilai siswa tersebut 72.
Apabila diprosentasekan akan diperoleh 80,77 siswa kelas VIII-A SMP Pangudi Luhur Sedayu dapat mencapai nilai KKM pada kuis individu II.
C. Hasil Wawancara Guru dan Siswa Tentang Pembelajaran Matematika dengan Turnamen
Berdasarkan tanggapan siswa yang telah dipaparkan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan turnamen menarik dan
menyenangkan bagi siswa. Terdapat perbedaan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan di kelas dan siswa lebih suka dengan pembelajaran dengan
turnamen dibandingkan dengan pembelajaran yang biasa dilakukan. Hambatan yang ditemui siswa antara lain : suasana kelas gaduh, lupa rumus,
soal kuisnya susah. Siswa merasa terbantu dengan adanya kuis turnamen dalam memahami materi ajar dan siswa menyatakan berminat untuk
mengikuti pembelajaran dengan turnamen kembali pada materi ajar yang berbeda. Siswa menyarankan untuk menambah waktu dan mengurangi jumlah
soal pada kuis turnamen.
Berdasarkan tanggapan guru yang telah dipaparkan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan turnamen bagus untuk
menarik perhatianminat siswa. Pembelajaran ini belum pernah diterapkan sebelumnya pada siswa di sekolah tersebut sehingga dapat disebut variasi
yang baru dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut. Hambatan yang ditemui guru adalah proses pengkoreksian soal kuis turnamen memakan
waktu yang cukup lama. Guru menyarankan untuk menyesuaikan soal kuis turnamen dengan kemampuan siswa dan mengurangi jumlah soal. Kelemahan
turnamen menurut guru adalah pada saat mengkoreksi jawaban siswa, guru tidak dapat memantau secara langsung kegiatan siswa sehingga
memungkinkan siswa untuk bekerjasama maupun membuat keributan di kelas.
D. Kegiatan Guru dan Siswa yang Terlaksana Tetapi Tidak Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Kegiatan guru dan siswa yang terlaksana tetapi tidak sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah kegiatan guru pada saat
mengumumkan hasil sementara perolehan kuis turnamen Topik Data II.18. Kegiatan tersebut seharusnya dilakukan setelah guru melakukan kegiatan
refleksi pembelajaran, akan tetapi kegiatan tersebut justru dilakukan pada saat pembagian soal dan lembar jawab kuis individu II, sehingga alokasi waktu
untuk mengerjakan kuis II menjadi berkurang karena siswa harus mendengarkan pengumuman nilaiskor kuis turnamen.
E. Hambatan dalam
Penerapan Pembelajaran
Matematika yang
Menggunakan Kuis Turnamen
Hambatan-hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran matematika yang menggunakan kuis turnamen adalah sebagai berikut :
1. Beberapa siswa belum mempunyai buku paketmodul matematika dari sekolah sehingga pada saat mengerjakan soal latihan dari modul tersebut,
siswa harus berpindah tempat duduk dan meminjam modul dari siswa lainnya.
2. Terdapat siswa yang suka bercanda tidak penting, istilahnya adalah “slengekan” atau dalam bahasa jawa disebut “celelekan”
yaitu mengomentari apa yang disampaikan guru dalam konteks bercanda,
sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif. 3. Kondisi tempat duduk siswa yang tidak teratur sehingga menyulitkan guru
dan penulis dalam membagikan soal beserta lembar jawab. 4. Guru terlihat kurang jelas dalam menyampaikan prosedur pelaksanaan kuis
turnamen karena sesekali guru bertanya kepada penulis tentang prosedur tersebut di depan kelas yang membuat siswa nampak bingung dan suasana
kelas menjadi gaduh sehingga penulis harus membantu menjelaskan prosedur tersebut kepada siswa.
5. Pada saat kegiatan pembetulan jawaban siswa, terdapat siswa yang sudah selesai membenarkan jawabannya tetapi tidak langsung mengumpulkan
kembali kepada guru, tetapi justru diam di tempat menunggu teman
lainnya untuk mengumpulkan bersama-sama.