E. Hambatan dalam
Penerapan Pembelajaran
Matematika yang
Menggunakan Kuis Turnamen
Hambatan-hambatan yang dialami selama pelaksanaan pembelajaran matematika yang menggunakan kuis turnamen adalah sebagai berikut :
1. Beberapa siswa belum mempunyai buku paketmodul matematika dari sekolah sehingga pada saat mengerjakan soal latihan dari modul tersebut,
siswa harus berpindah tempat duduk dan meminjam modul dari siswa lainnya.
2. Terdapat siswa yang suka bercanda tidak penting, istilahnya adalah “slengekan” atau dalam bahasa jawa disebut “celelekan”
yaitu mengomentari apa yang disampaikan guru dalam konteks bercanda,
sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif. 3. Kondisi tempat duduk siswa yang tidak teratur sehingga menyulitkan guru
dan penulis dalam membagikan soal beserta lembar jawab. 4. Guru terlihat kurang jelas dalam menyampaikan prosedur pelaksanaan kuis
turnamen karena sesekali guru bertanya kepada penulis tentang prosedur tersebut di depan kelas yang membuat siswa nampak bingung dan suasana
kelas menjadi gaduh sehingga penulis harus membantu menjelaskan prosedur tersebut kepada siswa.
5. Pada saat kegiatan pembetulan jawaban siswa, terdapat siswa yang sudah selesai membenarkan jawabannya tetapi tidak langsung mengumpulkan
kembali kepada guru, tetapi justru diam di tempat menunggu teman
lainnya untuk mengumpulkan bersama-sama.
6. Kesempatan dalam memperbaiki jawaban tidak dibatasi jumlahnya, sehingga terdapat siswa yang hanya menebak jawaban tanpa berpikir
serius dan
siswa-siswa tersebut
terlihat sibuk
mondar-mandir mengumpulkan jawaban ke meja guru, padahal jawaban tersebut hanya
menebak. Hal ini yang menyebabkan guru membutuhkan waktu cukup lama dalam mengkoreksi jawaban siswa.
7. Karena keterbatasan waktu penelitian yang diberikan oleh pihak sekolah, kegiatan kuis individu I dengan turnamen dan kuis Individu II
dilaksanakan bergantian dalam satu pertemuan. Hal ini menyebabkan siswa menjadi kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal kuis Individu II
yang dimungkinkan siswa sudah lelah saat melaksanakan turnamen pada kuis sebelumnya.
F. Upaya-Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Hambatan-
Hambatan dalam Penelitian
Penulis mencoba memberikan idegagasan tentang hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penelitian tersebut
yaitu sebagai berikut : 1. Pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan modulbuku paket bagi setiap
siswa, sehingga pada saat modulbuku paket tersebut diperlukan, siswa bisa langsung mempergunakannya tanpa harus meminjam dari siswa lain.
2. Untuk mengatasi siswa yang suka bercanda iseng dengan menanggapi apa yang disampaikan oleh guru, sebaiknya guru menegur dan tidak terpancing
untuk menanggapi siswa iseng tersebut. 3. Untuk mengatasi posisi tempat duduk siswa yang tidak teratur, sebaiknya
sebelum pelajaran dimulai, guru mengatur posisi duduk siswa. Hal ini tidak dilakukan pada saat penelitian di sekolah dikarenakan waktu
penelitian yang terbatas, sehingga langsung pada inti pelaksanaan pembelajaran dengan turnamen.
4. Guru terlihat kurang jelas dalam memyampaikan prosedur pembelajaran turnamen. Hal ini dapat diminimalkan dengan dua cara, yang pertama
adalah penulis bertindak sebagai guru dan menerapkan sendiri
pembelajaran turnamen tersebut. Kemudian cara yang kedua adalah guru sebaiknya membaca dengan cermat setiap langkah dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disiapkan oleh penulis dan bertanya segera apabila ada hal yang kurang jelas, sehingga pada saat
pelaksanaan pembelajaran, guru tidak terlihat bingung dan bertanya kepada penulis di depan siswa.
Dalam hal ini penulis tidak bertindak sebagai guru dikarenakan penulis menginginkan pembelajaran yang alami seperti biasanya yaitu dengan
guru pengampu, karena jika penulis yang mengajar akan ada kemungkinan siswa menyepelekan penulis, sehingga pembelajaran menjadi kurang
objektif.