Keaktifan Siswa LANDASAN TEORI
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar, yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar
adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan belajar untuk
mencapai tujuan Winkel, 1987, dalam Imron, 1996:87-88. Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1 adanya hasrat dan keinginan berhasil; 2 adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik
dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik Uno, 2007:23.
2. Cara Membangkitkan Motivasi Belajar Siswa Beberapa
teknik motivasi
yang dapat
dilakukan dalam
pembelajaran yang dikemukakan oleh Uno 2007:34-37 adalah sebagai berikut :
a. Pernyataan penghargaan secara verbal pujian Teknik ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan dan
efe ktif. Pernyataan “Bagus”, “Pintar”, “Tepat Sekali” dapat membuat
siswa senang dan bermotivasi dalam belajar.
b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan serta memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai
Hasil ujian yang kurang memuaskan akan dipakai sebagai cambuk untuk mempergiat belajar siswa agar pada ujian berikutnya dapat
memperoleh prestasi yang lebih baik. Demikian pula hasil yang baik akan memacu siswa untuk belajar lebih lanjut agar dapat mencapai hasil
yang lebih tinggi lagi. c. Menimbulkan rasa ingin tahu
Motivasi belajar akan meningkat bila siswa ingin memecahkan atau menjawab rasa ingin tahu. Guru dapat menimbulkan rasa ingin
tahu siswa dengan menggunakan metode demonstrasi atau praktikum. Dengan demikian siswa akan berusaha memecahkan masalah dan
membangun konsep dengan mudah karena siswa dapat mengamati apa yang terjadi dan membuktikan suatu konsep, khususnya konsep
Matematika. d. Menggunakan simulasi dan permainan
Simulasi dan permainan merupakan proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana yang menarik akan menyebabkan proses belajar
menjadi bermakna secara afektif atau emosional bagi siswa. Sesuatu yang bermakna akan lestari diingat, dipahami atau dihargai.