Peran Guru Sebagai Pengajar dan Pembimbing

G. Guru dalam Pembinaan Kurikulum

Kegagalan atau keberhasilan situasi belajar mengajar sangat tergantung pada seni dan keterampilan guru. Guru harus terbuka dan menyentuh kehidupan murid. Guru harus memahami segala sesuatu tentang siswa yang ada di bawah tanggung jawabnya. Hal-hal tersebut dapat dikategorikan menjadi tingkat perkembangan keadaan emosional dan lingkungan kultural Oemar, 2006. Menurut Eric 2010 guru yang menjejali siswa dengan pengetahuan sudah merupakan pemahaman kuno. Internet adalah sumber isi pelajaran yang jauh lebih unggul dari pada mayoritas guru, yang mengemukakan bahwa guru itu lebih dari sekadar penyedia isi pengetahuan: mereka mengembangkan keterampilan, nilai, dan sistem keyakinan untuk memampukan siswa berhasil dalam hidup. Di sekolah siswa belajar atau tidak didasarkan pada besar dan luasnya tiga jenis relasi yaitu: relasi dengan topik materi, relasi dengan siswa lain, dan relasi dengan guru. a Relasi siswa dan topik pelajaran. Siswa belajar lebih baik ketika mereka tertarik dengan topik dan isi yang mereka pelajari. Ini berarti bahwa koneksi harus terjadi pada level emosional, misalnya guru selalu memberi motivasi kepada siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Relasi siswa dengan siswa. Untuk membangun relasi siswa dengan siswa yang kuat, guru bisa mengajarkan siswa untuk ramah, suportif terhadap teman di dekat mereka, dan membantu bila diperlukan. c Relasi siswa dengan guru. Relasi siswa dengan guru sangat berpengaruh pada hasil belajar siswa. Ciptakan hubungan yang otentik, membumi, jujur, dan peduli berdasarkan pada saling menghargai dan integritas, serta membereskan banyak masalah. Menurut Eric 2010:124-128 ada tujuh teknik membangun koneksi yang cepat untuk mengembangkan hubungan dengan siswa dan relasi yang kuat selama jangka waktu yang panjang yaitu menjadi responsif, mempelajari siswa, mengapresiasi siswa, mendengarkan siswa, menghargai siswa, mempelajari bahasa menyambung, dan berinteraksi dengan keluarga siswa. Berdasarkan peran guru sebagai pembimbing, dimana guru harus responsif terhadap budaya siswa supaya dapat menyesuaikan diri terhadap sekolah, keluarga, masyarakat serta demi kelancaran proses pembelajaran. Secara umum guru harus melaksanakan beberapa aspek untuk memenuhi perannya sebagai pembimbing yaitu: a mengumpulkan data tentang siswa; b mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari; c mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus; d mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa; dan e menyusun program bimbingan sekolah Oemar, 2009. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada guru-guru IPA SMP dan SMA di Nias Barat dengan mengisi kuesioner yang kemudian akan dianalisis dengan statistik dan hasilnya akan dideskripsikan.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2016 di SMP dan SMA di Nias Barat. Kabupaten Nias Barat merupakan salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Utara, Indonesia yang berdiri pada tanggal 26 Mei 2009. Berdasarkan UU Nomor 46 Tahun 2008, luas wilayah Kabupaten Nias Barat adalah 544,09 Km 2 yang terdiri dari 8 Kecamatan dan 110 Desa dengan ibukota terletak di Kecamatan Lahomi. Kabupaten Nias Barat berbatasan dengan www.niasbaratkab.go.id : 1. Sebelah Utara dengan Kecamatan Tugala Oyo Kabupaten Nias Utara. 2. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Lolowau Kabupaten Nias Selatan. 3. Sebelah Timur dengan Kecamatan Botomuzoi, Kecamatan Hiliserangkai, Kecamatan Gido, dan Kecamatan Mau Kabupaten Nias.