Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Kemudian tabel 3.3 dianalisis dengan menggunakan statistik. Hasil tersebut, dapat diambil suatu kesimpulan tentang informasi dari tingkat responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa di Kabupaten Nias Barat yaitu sangat responsif, responsif, kurang responsif, dan tidak responsif. Tabel 3.4. Kualifikasi Responsifitas Guru IPA Sekolah Menengah terhadap Budaya Siswa Rata-rata Skor Tingkat responsif ≥ 80 Sangat responsif 60 – 79 Responsif 40 – 59 Kurang responsif ≤ 39 Tidak responsif Berdasarkan hasil yang didapatkan nantinya bisa digunakan untuk mengetahui aspek responsif apa yang sudah diterapkan oleh guru dan yang masih kurang diterapkan oleh guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

BAB IV DATA DAN ANALISIS

A. Pelaksanaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian untuk mengetahui responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa beberapa SMP dan SMA di Kabupaten Nias Barat yang diawali dengan kegiatan menyusun instrumen berupa kuesioner tentang responsifitas guru IPA terhadap budaya siswa serta mencari sekolah SMP dan SMA yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Penyusunan instrumen diawali pada bulan November sampai Januari 2016 dan bersamaan dengan itu, peneliti mengkomunikasikan untuk melakukan penelitian di Kabupaten Nias Barat. Penelitian ini dilakukan pada 17 sekolah menengah di Nias Barat yang masing masing 8 Sekolah Menengah Pertama dan 9 Sekolah Menengah Atas. Guru IPA di setiap sekolah di Kabupaten Nias Barat tidak semua berlatar belakang pendidikan IPA Fisika, Biologi, Kimia ataupun IPA Terpadu. Ada guru yang berlatar belakang non IPA tetapi mengampu mata pelajaran IPA sehingga subjek penelitian yaitu Guru IPA atau yang mengampu mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi di Sekolah Menengah, tidak berdasarkan latar belakang pendidikan. Kegiatan Penelitian dilaksanakan pada Februari 2016. Pengambilan data dilakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dengan menyebar kuesioner kepada guru untuk dapat mengetahui tingkat responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa. Kegiatan penelitian dilaksanakan dengan mengunjungi tiap sekolah yang dimulai dari tanggal 12-26 Februari 2016. Dari 17 sekolah yang dikunjungi diperoleh sebanyak 44 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada guru. Ada beberapa guru yang memilih mengerjakan di rumah dan beberapa hari kemudian mengembalikannya kepada peneliti. Ada juga guru yang langsung mengerjakan di sekolah, sehingga peneliti langsung mengawasi proses pengisian kuisioner tersebut.

B. Data

Tes ini diikuti oleh guru IPA dari beberapa SMP dan SMA di Kabupaten Nias Barat. Guru tersebut terdiri dari 21 guru IPA SMP IPA Terpadu dan 23 guru IPA SMA Fisika, Biologi, Kimia. Waktu pengerjaan kuesioner tersebut adalah 30 menit.

C. Deskripsi dan Analisis Data

Bagian ini akan dideskripsikan keadaan jawaban guru IPA SMP dan SMA yaitu guru IPA Terpadu, Fisika, Biologi dan Kimia atas kuesioner tentang responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa yang terbagi dalam beberapa aspek. Instrumen yang digunakan untuk mengukur sejauh mana responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa terdiri dari 5 aspek. Oleh karena itu, responsifitas guru IPA terhadap budaya siswa dibahas dalam setiap aspek dan juga secara keseluruhannya. 1. Responsifitas Guru IPA Sekolah Menengah terhadap Budaya Siswa Secara Keseluruhan Tabel 4.1. Persentasi Jumlah Guru Berdasarkan Tingkat Responsifitas Guru IPA Sekolah Menengah terhadap Budaya Siswa Kualifikasi Jumlah Guru Total Sangat responsif 23 52.27 Responsif 21 47.73 Kurang responsif Tidak responsif Total 44 100 Dari tabel 4.1 di atas, persentase guru IPA sekolah menengah berada pada tingkat sangat resposif sebesar 52.27 dan responsif sebesar 47.73 , sementara pada kualifikasi kurang responsif dan tidak responsif sebesar 0 . Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat responsifitas guru IPA Sekolah Menengah terhadap budaya siswa di Kabupaten Nias Barat tergolong tinggi dan sangat tinggi.