Data Deskripsi dan Analisis Data
berada pada aspek pertama yaitu mengumpulkan data tentang siswa dengan persentase 78.47. Untuk semua aspek masih tergolong sangat
responsif dan responsif. Setelah mengetahui responsifitas guru IPA Sekolah Menengah
terhadap budaya siswa secara keseluruhan, selanjutnya adalah analisis untuk setiap aspeknya. Aspek pertama yaitu mengumpulkan data
tentang siswa dengan rata-rata skor sebesar 78.47, artinya guru tegolong responsif. Aspek kedua yaitu mengamati tingkah laku siswa
dalam situasi sehari-hari dengan rata-rata skor 85.09, artinya guru tergolong sangat responsif. Aspek ketiga yaitu mengenal para siswa
dengan rata-rata skor 78.94, artinya guru tergolong responsif. Aspek keempat yaitu mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua
siswa dengan rata-rata skor 80.00, artinya guru tergolong sangat responsif. Aspek kelima yaitu menyusun program bimbingan sekolah
dengan rata-rata skor 78.86, artinya guru tergolong responsif. Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa dari keseluruhan
aspek, responsifitas guru IPA Sekolah Menengah memiliki rata-rata skor yang paling tinggi pada aspek mengamati tingkah laku siswa
dalam situasi sehari-hari. Rata-rata skor yang paling rendah terdapat pada aspek mengumpulkan data tentang siswa.
2. Responsifitas Guru IPA SMA dan SMP terhadap Budaya Siswa
Tabel 4.3. Responsifitas Guru IPA SMA dan SMP terhadap Budaya Siswa di Kabupaten Nias Barat
No Aspek
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ Guru
SMA ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
Guru SMP
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
1 Mengumpulkan data
tentang siswa 80.22
76.55 78.39
2 Mengamati tingkah
laku siswa dalam situasi sehari-hari
85.83 84.29
85.06
3 Mengenal para siswa
yang memerlukan bantuan khusus
80.29 77.46
78.88
4 Mengadakan
pertemuan atau hubungan dengan
orang tua siswa 80.65
79.29 79.97
5 Menyusun program
bimbingan sekolah 81.45
76.03 78.74
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ 81.69
78.72 80.21
Gambar 4.2. Responsifitas Guru IPA SMA dan SMP terhadap Budaya Siswa
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan guru IPA SMA dan SMP tergolong sangat responsif
terhadap budaya siswa dengan rata-rata skor 80.21. Secara keseluruhan guru IPA SMA tergolong sangat responsif terhadap
budaya siswa dengan rata-rata skor 81.69 , dan guru IPA SMP tergolong responsif terhadap budaya siswa dengan rata-rata skor 78.72
. Setelah melihat responsifitas guru IPA SMA dan SMP terhadap
budaya siswa secara keseluruhan, selanjutnya adalah analisis untuk setiap aspek responsif.
Aspek pertama yaitu mengumpulkan data tentang siswa dengan rata-rata skor 78.39, maka dapat dikatakan bahwa guru IPA SMA
dan SMP tergolong responsif terhadap budaya siswa pada aspek yang pertama. Aspek kedua yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam
situasi sehari-hari dengan rata-rata skor 85.06, maka dapat dikatakan bahwa guru IPA SMA dan SMP tergolong sangat responsif terhadap
budaya siswa pada aspek yang kedua. Aspek ketiga yaitu mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus dengan rata-rata skor
78.88, maka dapat dikatakan bahwa guru IPA SMA dan SMP tergolong responsif terhadap budaya siswa pada aspek yang ketiga.
Aspek keempat yaitu mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa dengan rata-rata skor 79.97, maka dapat dikatakan
bahwa guru IPA SMA dan SMP tergolong responsif terhadap budaya siswa pada aspek yang keempat. Aspek kelima yaitu menyusun
program bimbingan sekolah dengan rata-rata skor 78.74, maka dapat dikatakan bahwa guru IPA SMA dan SMP tergolong responsif
terhadap budaya siswa pada aspek yang kelima. Pada gambar 4.2 dapat dilihat bahwa guru IPA SMP dan SMA
tergolong sangat responsif pada aspek mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari dengan rata-rata skor guru IPA SMA sebesar
85.83 dan guru IPA SMP memiliki rata-rata skor sebesar 84.29. Sedangkan guru IPA SMA dan SMP memiliki tingkat responsif yang
paling rendah pada aspek mengumpulkan data tentang siswa dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
rata-rata skor guru IPA SMA sebesar 80.82 dan guru IPA SMP memiliki rata-rata skor sebesar 76.55.
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan responsifitas guru IPA SMA dan SMP terhadap budaya siswa di Kabupaten Nias Barat maka
dilakukan uji beda dengan menggunakan analisis compare means: Independent-Sample T-Test. Uji ini digunakan untuk mengukur adanya
perbedaan antara dua kelompok yang independen atau dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah ada bedanya responsifitas
guru IPA SMA dan SMP terhadap budaya siswa. Hasil analisis dengan menggunakan uji Independent-Sample T-Test dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.4. Hasil Responsifitas Guru IPA SMA dan SMP terhadap Budaya Siswa di Kabupaten Nias Barat
Group Statistics
Guru N
Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean Skor
Guru IPA SMA 23
82.0435 6.06576
1.26480 Guru IPA SMP
21 78.7381
6.57765 1.43536
Tabel 4.5. Hasil uji T-Test Independen Responsifitas Guru IPA SMA dan SMP terhadap Budaya Siswa di Kabupaten Nias Barat
Independent Samples Test
Levenes Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig.
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Difference Std. Error
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Skor Equal
variances assumed
.164 .688 1.734 42
.090 3.30538
1.90592 -.54092 7.1516 Equal
variances not
assumed 1.728 40.771 .092
3.30538 1.91311 -.55887 7.1696
Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPSS pada tabel 4.5, nilai mean responsifitas guru IPA SMA terhadap budaya
siswa = 82.04 dan nilai mean responsif guru IPA SMP terhadap budaya siswa = 78.73. Hasil SPSS menunjukkan nilai t = -0.688, p =
0.90 α = 0.05 maka perbedaan mean keduanya tidak signifikan. Artinya bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
responsifitas guru SMA dan SMP terhadap budaya siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Responsifitas Guru Fisika, Biologi dan Kimia SMA Terhadap Budaya
Siswa
Tabel 4.6. Responsifitas Guru Fisika, Biologi dan Kimia SMA terhadap Budaya Siswa di Kabupaten Nias Barat
No Aspek
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
Guru Fisika
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
Guru Biologi
̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅ Guru
Kimia ̅̅̅̅̅̅̅̅̅̅
1 Mengumpulkan data
tentang siswa 77.86
82.19 80.31
80.12 2
Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi
sehari-hari 83.14
86.50 87.50
85.71 3
Mengenal para siswa yang memerlukan
bantuan khusus 76.67
80.83 82.92
80.14
4 Mengadakan pertemuan
atau hubungan dengan orang tua siswa
77.14 83.13
81.25 80.51
5 Menyusun program
bimbingan sekolah 80.95
84.38 78.96
81.43 Rata-rata
79.15 83.41
82.19 81.58
Gambar 4.3. Responsifitas Guru IPA SMA terhadap Budaya Siswa
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan guru IPA SMA tergolong sangat responsif terhadap
budaya siswa dengan rata-rata skor sebesar 81.58. Secara keseluruhan guru Fisika tergolong responsif terhadap budaya siswa
dengan rata-rata skor sebesar 79.15. Secara keseluruhan guru Biologi tergolong sangat responsif terhadap budaya siswa dengan rata-rata skor
sebesar 83.41. Secara keseluruhan guru Kimia juga tergolong sangat responsif terhadap budaya siswa dengan rata-rata skor sebesar 82.19.
Setelah melihat responsifitas guru IPA SMA terhadap budaya siswa secara keseluruhan, selanjutnya analisis untuk setiap aspek-
aspeknya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Aspek pertama yaitu mengumpulkan data tentang siswa dengan rata-rata skornya sebesar 80.12, maka dari itu dapat dikatakan bahwa
guru IPA SMA sangat responsif pada aspek pertama. Aspek kedua yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari dengan
rata-rata skor sebesar 85.71 yang artinya guru IPA SMA tergolong sangat responsif pada aspek yang kedua. Aspek ketiga yaitu mengenal
para siswa yang memerlukan bantuan khusus dengan rata-rata skor yaitu 80.14 artinya bahwa guru IPA SMA tergolong sangat
responsif pada aspek yang ketiga. Aspek keempat yaitu mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa dengan rata-rata
skor sebesar 80.51 yang artinya bahwa guru IPA SMA tergolong sangat responsif pada aspek yang keempat. Aspek kelima yaitu
menyusun program bimbingan sekolah dengan rata-rata skor sebesar 81.43 yang artinya bahwa guru IPA SMA tergolong sangat responsif
pada aspek yang kelima. Dari gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa ada perbedaan
rata-rata skor responsifitas guru Fisika, Biologi dan Kimia untuk setiap aspek. Guru IPA SMA secara keseluruhan sangat responsif pada aspek
mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari dengan rata- rata skor guru Fisika sebesar 83.14, rata-rata skor guru Biologi
sebesar 86.50, dan rata-rata skor guru Kimia sebesar 83.14. Tingkat responsif yang paling rendah terdapat pada aspek
mengumpulkan data tentang siswa dengan rata-rata skor guru Fisika PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77.86, rata-rata skor guru Biologi sebesar 82.19, dan rata-rata skor guru Kimia sebesar 80.31.
Untuk mengetahui adanya perbedaan rata-rata skor antara responsifitas guru IPA Fisika, Biologi dan Kimia terhadap budaya
siswa maka dilakukan uji beda. Uji beda yang digunakan adalah One Way ANOVA. Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada beda
rata-rata skor lebih dari dua grup. Hasil uji beda ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.7. Hasil Uji Anova Responsifitas Guru Fisika, Biologi, Kimia SMA terhadap Budaya Siswa
Descriptives
Skor N
Mean Std.
Deviation Std.
Error 95 Confidence
Interval for Mean Minimum Maximum
Lower Bound
Upper Bound
Guru Fisika
7 79.8571
6.95650 2.62931 73.4235 86.2908
72.00 89.00
Guru Biologi
8 83.8125
4.79537 1.69542 79.8035 87.8215
77.50 91.50
Guru Kimia
8 82.1875
6.54074 2.31250 76.7193 87.6557
75.50 92.50
Total 23
82.0435 6.06576 1.26480 79.4204
84.6665 72.00
92.50
Test of Homogeneity of Variances
Skor Levene
Statistic df1
df2 Sig.
.721 2
20 .499
ANOVA
Skor Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
58.662 2
29.331 .781
.471 Within
Groups 750.795
20 37.540
Total 809.457
22
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui nilai mean responsifitas guru Fisika terhadap budaya siswa sebesar 79.85, responsif guru Biologi
terhadap budaya siswa sebesar 83.81, dan guru Kimia yang responsif terhadap budaya siswa sebesar 82.18. Dari nilai mean yang diperoleh
dapat terlihat bahwa ada perbedaan. Tetapi hasil Uji Anova dari tabel diperoleh F=0.781,p=0.471
α = 0.05 maka perbedaanya tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan
antara responsifitas guru Fisika, Biologi, Kimia SMA terhadap budaya siswa.