merupakan  serangkaian  soal  jawaban  singkat  sekalipun bersifat  terbuka  dan bebas menjawabnya.
d. Tes Pilihan  Ganda
Suwarto  2013:  37  butir  multiple  choice  adalah  suatu  butir  yang terdiri  dari  suatu  statement  yang  belum  lengkap.  Untuk  melengkapi
statement  tersebut  disediakan  beberapa  statement  sambungan  yang  satu diantaranya  merupakan  sambungan  yang  benar,  sedangkan  yang
lainnya  adalah  sambungan  yang  tidak  benar.  Butir  multiple  choice  ini dapat  pula  berupa  suatu  pernyataan  yang  telah  disediakan  beberapa
buah  jawaban  di  mana  hanya  satu  dari  jawaban  yang  disediakan  itu merupakan  jawaban  yang  benar.  Pernyataan  yang  belum  lengkap  dalam
butir  multiple  choice  disebut  stem,  alternatif  jawaban  yang  disediakan disebut  option  dan  jawaban  atau  statement  sambungan  yang  tidak  benar
disebut  pengecoh  distractor. Sulistyorini  2009:  105  berpendapat  bahwa  tes  pilihan  ganda
terdiri  atas  suatu  keterangan  tentang  pengertian  yang  belum  lengkap. Untuk  melengkapi  keterangan  tersebut,  peserta  tes  diminta  memilih
salah  satu  jawaban  yang  dianggap  paling  benar  dari  beberapa kemungkinan  jawaban  yang  telah  disediakan.  Sudijono  2006:  118
mengemukakan  bahwa  tes  obyektif  bentuk  pilihan  ganda  yaitu  salah satu  bentuk  tes  obyektif  yang  terdiri  atas  pertanyaan  yang  sifatnya
belum  selesai,  dan  untuk  menyelesaikannya  harus  dipilih  salah  satu atau  lebih  dari  beberapa  kemungkinan  jawaban  yang  telah  disediakan
pada tiap-tiap  butir  soal.
Menurut  pendapat  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa  tes pilihan  ganda  adalah  suatu  bentuk  tes  objektif  terdiri  dari  pernyataan
yang  belum  lengkap,  dan  untuk  melengkapi  pernyataan  tersebut  peserta tes  dapat  memilih  salah  satu  dari  beberapa  pilihan  jawaban  sebagai
jawaban  yang  paling  tepat.
e. Kaidah  dan Penulisan Soal Tes Hasil Belajar Pilihan  Ganda
Sudjana  2010:  50-53  mengemukakan  kaidah  dan  penulisan dalam  pembuatan  soal  pilihan  ganda,  yaitu:
1 Pokok  soal  yang  menjadi  pokok  permasalahan  harus  dirumuskan
secara jelas.
2 Perumusan  pokok  soal  dan  alternatif  jawaban  hendaknya
merupakan  pernyataan  yang  diperlukan  saja.
3 Untuk  setiap  soal  hanya  ada  satu  jawaban  yang  benar  atau  yang
paling  benar.
4 Pada  pokok  soal  sedapat  mungkin  dicegah  perumusan
pernyataan  yang  bersifat  negatif.
5 Alternatif  jawaban  option  harus  logis  dan  pengecoh  harus
berfungsi.
6
Tidak ada petunjuk  untuk  jawaban yang  benar.
7 Tidak  menggunakan  pilihan  jawaban  semua  benar  dan  semua
salah.
8 Pilihan  jawaban  homogen,  baik  dari  segi  isi  maupun  dari  segi
struktur  kalimat.
9 Pilihan  jawaban  yang  berupa  angka,  disusun  secara  berurutan
dari  angka  terkecil  keangka  terbesar  atau  sebaliknya.
Kusaeri  2014:  71-83  mengemukakan  kaidah-kaidah  penulisan tes  tipe  pilihan  ganda  yang  dapat  dilakukan  agar  soal  yang  tersusun
baik: 1
Rumusan  soal harus  sesuai  dengan  indikator. 2
Pilihan  jawaban  harus  homogen  dan  logis  ditinjau  dari  segi materi.
3 Setiap  soal  harus  mempunyai  satu  jawaban  yang  benar  atau
paling  benar. 4
Pokok soal harus dirumuskan  secara jelas dan tegas. 5
Rumusan  pokok  soal  dan  pilihan  jawaban  harus  berupa pernyataan  yang  diperlukan  saja.
6 Pokok soal jangan  memberi  petunjuk  ke arah jawaban benar.
7 Pokok  soal  yang  menggunakan  pernyataan  yang  bersifat  negatif
ganda,  seperti  bukan,  tidak,  tanpa,  kecuali,  dan  sejenisnya  dapat membingungkan  siswa  memahami  pokok  permasalahan  yang
ditanyakan. 8
Panjang  rumusan  pilihan  jawaban harus  relatif  sama. 9
Memilih  jawaban  jangan  mengandung  “Semua  pilihan  jawaban di a
tas salah”  atau “Semua  pilihan  jawaban di atas benar”. 10
Memilih  jawaban  yang  berbentuk  angka  atau  waktu  harus disusun  berdasarkan  urutan  besar  kecilnya  nilai  angka  tersebut,
atau  kronologis  waktu.
11 Jika  terdapat  gambar,  grafik,  tabel,  diagram,  dan  sejenisnya
yang  terdapat  pada soal  harus  jelas  dan berfungsi. 12
Butir  soal jangan  bergantung  pada jawaban soal sebelumnya. 13
Rumusan  soal  harus  menggunakan  bahasa  yang  sesuai  dengan kaidah  Bahasa  Indonesia.
Menurut  pendapat  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan  bahwa kaidah  dan  penulisan  soal  tes  pilihan  ganda  yaitu:  1  Rumusan  soal
harus  sesuai  dengan  indikator,  2  Pilihan  jawaban  harus  homogen  dan logis  ditinjau  dari  segi  materi,  3  Setiap  soal  harus  mempunyai  satu
jawaban  yang  benar  atau  paling  benar,  4  Pokok  soal  harus  dirumuskan secara  jelas  dan  tegas,  5  Perumusan  pokok  soal  dan  alternatif  jawaban
hendaknya  merupakan  pernyataan  yang  diperlukan  saja,  6  Pada  pokok soal  sedapat  mungkin  dicegah  perumusan  pernyataan  yang  bersifat
negatif,  7  Alternatif  jawaban  option  harus  logis  dan  pengecoh  harus berfungsi,  8  Tidak  ada  petunjuk  untuk  jawaban  yang  benar,  9  Tidak
menggunakan  pilihan  jawaban  semua  benar  dan  semua  salah,  10 Panjang  rumusan  pilihan  jawaban  harus  relatif  sama,  11  Pilihan
jawaban  yang  berupa  angka,  disusun  secara  berurutan  dari  angka terkecil  keangka  terbesar  atau  sebaliknya,  12  Butir  soal  jangan
bergantung  pada  jawaban  soal  sebelumnya,  13  Rumusan  soal  harus menggunakan  bahasa yang  sesuai  dengan  kaidah  Bahasa  Indonesia.
f. Kelebihan dan Kekurangan  Tes Hasil Belajar Pilihan  Ganda