1. Wawancara
Sugiyono 2012: 138 mengemukakan bahwa wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara
terstruktur merupakan wawancara yang sudah menyiapkan berbagai macam pertanyaan secara berurutan sebelum melakukan wawancara
dengan narasumber, sedangkan wawancara tidak terstruktur dapat dilakukan secara bebas tanpa harus menyusun sebuah pertanyaan atau
pedoman wawancara. Arifin 2009: 157 berpendapat bahwa wawancara adalah salah satu bentuk evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab secara langsung maupun tidak langsung. Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur. Peneliti
melakukan wawancara pada wali kelas V SD Negeri Petinggen dan wali kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta dengan menggunakan kisi-kisi
wawancara sebagai pedoman yang dibuat oleh peneliti.
2. Kuesioner
Menurut Sugiyono 2014: 142 kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab oleh responden. Kuesioner penelitian ini digunakan sebagai validitas isi yang
diberikan kepada 4 orang praktisi pada saat validasi produk. Kuisioner penelitian berisi 17 butir pernyataan.
3. Tes
Sulistyorini 2009: 87 mengemukakan bahwa tes merupakan suatu alat pengumpul informasi yang bersifat resmi karena penuh dengan
batasan-batasan, disusun secara sistematis dan obyektif berbentuk tugas dan
terdiri dari
pernyataanperintah yang
diberikan pada
individukelompok. Tes digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan uji coba lapangan terbatas. Tes diberikan kepada siswa kelas V PL
1 dan kelas V PL 2 SD Pangudi Luhur Yogyakarta. Tes yang diberikan berbentuk tes pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban dan sebanyak 60
butir soal. Hasil dari uji coba tes akan dianalisis untuk mengetahui kualitas soal tes yang valid, reliabel dan memiliki kualitas butir soal meliputi
tingkat kesukaran soal, daya pembeda soal serta pengecoh yang berfungsi dengan baik.
E. Instrumen Penelitian