C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar
siswa pada bidang studi ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
keikutsertaan siswa dalam program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada
bidang studi ekonomi. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
078 ,
= ρ
lebih besar dari nilai alpha
05 ,
= α
. Nilai koefisien korelasi antara variabel konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi
ekonomi sebesar 0,122. Koefisien korelasi tersebut terkategorikan sangat rendah. Kategori hubungan yang sangat rendah menunjukkan
bahwa baik buruknya konsentrasi belajar memiliki derajat hubungan yang sangat rendah dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi
ekonomi. Deskripsi penilaian keikutsertaan siswa dalam program bimbingan
belajar menunjukkan bahwa 57,89 atau 66 responden mengikuti bimbingan belajar baik itu di sekolah, lembaga bimbingan belajar
maupun privat, dan keikutsertaan responden tersebut dalam program bimbingan belajar terkategorikan intensif, karena mengikuti program
bimbingan belajar selama lebih atau sama dengan 1 tahun. Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil perhitungan nilai dengan mean = 0,58, media n = 1,00, modus = 1, dan standar deviasi = 0,496.
Deskripsi penilaian konsentrasi belajar menunjukkan bahwa 31,58 atau 36 responden terkategori konsentrasi belajarnya tinggi.
Hal tersebut dikarenakan penciptaan konsentarsi tiap responden berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya: ada beberapa responden
yang telah memiliki bakat untuk berkonsentrasi meskipun tanpa dilatih. Hasil tersebut didukung oleh hasil perhitungan nilai dengan
mean = 35,07, median = 35,00, modus = 33, dan standar deviasi =
3,581. Deskripsi penilian prestasi belajar menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa kelas XI program IPS terkategorikan baik dengan presentase sebesar 40,35. Hal tersebut berarti ada 46 responden yang
memiliki nilai diatas nilai rata- rata. Hasil penelitian tersebut didukung dengan hasil perhitungan nilai mean = 68,27, median = 68,00, modus =
70, dan standar deviasi = 4,890. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh keikutsertaan siswa dalam
program bimbingan belajar terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar pada bidang studi ekonomi adalah tidak
signifikan. Hasil penelitian ini tidak mendukung diterimanya hipotesis. Hal tersebut tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian.
Kemungkinan yang pertama adalah penggunaan kata dan kalimat dalam kuesioner yang perlu diperbaiki agar kuesioener tersebut dapat
jelas dimengerti oleh responden. Kemungkinan yang kedua yaitu indikator yang ada dalam kuesioner tidak tampak nyata dalam diri
responden yang bersangkutan. Kemungkinan yang ketiga responden dalam mengisi kuesioner tidak dengan sepenuh hati misalnya dalam
mengisi kuesioner hanya dengan ikut-ikutan temanya atau keadaan fisik responden tidak sedang dalam keadaan sehat. Kemungkinan yang
keempat adalah pada waktu mereka mengikuti bimbingan belajar tersebut mereka tidak mengikutinya dengan sepenuh hati dan sungguh-
sungguh ka rena keikutsertaan mereka dalam program bimbingan belajar ada yang karena saran dari orang tua maupun atas dasar
kemauan mereka sendiri, kegiatan bimbingan belajar tersebut diadakan pada malam atau sore hari dimana energi untuk menyerap ilmu yang
telah mereka dapat tidak sepenuhnya mereka tanggap sehingga berpengaruh pada konsentrasi belajar yang buruk dan menyebabkan
prestasi belajar menjadi rendah pula.
2. Pengaruh lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi
ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
lingkungan belajar siswa terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi. Hal ini
sesuai dengan hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai
probabilitas 756
, =
ρ lebih besar dari nilai alpha
05 ,
= α
. Nilai koefisien korelasi antara variabel konsentrasi belajar dengan prestasi
belajar siswa pada bidang studi ekonomi sebesar 0,122. Koefisien korelasi tersebut terkategorikan sangat rendah. Kategori hubungan
yang sangat rendah menunjukkan bahwa baik buruknya konsentrasi belajar memiliki derajat hubungan yang sangat rendah dengan prestasi
belajar siswa pada bidang studi ekonomi. Deskripsi penilaian lingkungan belajar siswa adalah 52,63, hal
tersebut menunjukkan lingkungan belajar siswa kelas XI program IPS terkategorikan baik. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai dengan mean = 48,46, media n = 49,00, modus = 51, dan standar deviasi = 3,480.
Deskripsi penilaian konsentrasi belajar menunjukkan bahwa 31,58 atau 36 responden terkategori konsentrasi belajarnya tinggi.
Hal tersebut dikarenakan karena penciptaan konsentarsi tiap responden berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya: ada beberapa responden
yang telah memiliki bakat untuk berkonsentrasi meskipun tanpa dilatih. Hasil tersebut didukung oleh hasil perhitungan nilai dengan
mean = 35,07, median = 35,00, modus = 33, dan standar deviasi =
3,581. Deskripsi penilian prestasi belajar menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa kelas XI program IPS terkategorikan baik dengan presentase sebesar 40,35. Hal tersebut berarti ada 46 responden yang
memiliki nilai diatas nilai rata- rata. Hasil penelitian tersebut didukung dengan hasil perhitungan nilai mean = 68,27, median = 68,00, modus =
70, dan standar deviasi = 4,890. Berdasarkan hasil penelitian pengaruh lingkungan belajar terhadap
hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar pada bidang studi ekonomi adalah tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak
mendukung diterimanya hipotesis. Hal tersebut tidak sejalan dengan dugaan awal penelitian.
Kemungkinan yang pertama adalah penggunaan kata dan kalimat dalam kuesioner yang perlu diperbaiki agar kuesioener tersebut dapat
jelas dimengerti oleh responden. Kemungkinan yang kedua yaitu indikator yang ada dalam kuesioner tidak tampak nyata dalam diri
responden yang bersangkutan. Kemungkinan yang ketiga responden dalam mengisi kuesioner tidak dengan sepenuh hati misalnya dalam
mengisi kuesioner hanya dengan ikut-ikutan temanya atau keadaan fisik responden tidak sedang dalam keadaan sehat. Kemungkinan yang
keempat adalah kondisi lingkungan belajar yaitu SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sudah nyaman, akan tetapi persepsi masing-masing
responden atau siswa berbeda -beda. Sedangkan di lingkungan keluarga peneliti melihat bahwa hampir semua siswa merupakan siswa dari
keluarga bahagia sehingga lingkungan keluarga tidak menjadi pengaruh untuk berkonsentrasi dan berprestasi. Dalam lingkungan
sekolah, peneliti melihat bahwa SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
merupakan sekolah yang sangat bersih, tertata, dan nyaman dan semua siswa merasakan hal itu. Hal tersebut terbukti dengan pengisisan
kuesioner siswa yang mengatakan bahwa sekolah mereka nyaman. Keadaan sekolah yang sudah mendekati sempurna tersebut tidak
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa karena masing- masing siswa merasakan hal yang sama. Dan pada lingkungan
masyarakat peneliti melihat bahwa sebagian besar dari responden merupakan siswa yang aktif dalam kegiatan di masyarakat sehingga
hal tersebut tidak menjadi pengaruh dalam hal konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa karena masing-masing siswa juga merasakan hal
yang sama.
3. Pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dan prestasi belajar siswa pada bidang studi
ekonomi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh
fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi. Hal ini
sesuai dengan hasil pengujian statistik yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas
818 ,
= ρ
lebih besar dari nilai alpha 05
, =
α . Nilai
koefisien korelasi antara variabel konsentrasi belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi ekonomi sebesar 0,122. Koefisien
korelasi tersebut terkategorikan sangat rendah. Kategori hubungan
yang sangat rendah menunjukkan bahwa baik buruknya konsentrasi belajar memiliki derajat hubungan yang sangat rendah dengan prestasi
belajar siswa pada bidang studi ekonomi. Deskripsi penilaian fasilitas belajar di rumah adalah 28,073, hal
tersebut menunjukkan bahwa fasilitas belajar di rumah siswa kelas XI program IPS terkategorikan cukup. Hasil penelitian ini didukung oleh
hasil perhitungan nilai dengan mean = 42,54, media n = 42,00, modus = 49, dan standar deviasi = 5,008.
Deskripsi penilaian konsentrasi belajar menunjukkan bahwa 31,58 atau 36 responden terkategori konsentrasi belajarnya tinggi.
Hal tersebut dikarenakan karena penciptaan konsentarsi tiap responden berbeda satu dengan yang lainnya, misalnya: ada beberapa responden
yang telah memiliki bakat untuk berkonsentrasi meskipun tanpa dilatih. Hasil tersebut didukung oleh hasil perhitungan nilai dengan
mean = 35,07, median = 35,00, modus = 33, dan standar deviasi =
3,581. Deskripsi penilian prestasi belajar menunjukkan bahwa prestasi
belajar siswa kelas XI program IPS terkategorikan baik dengan presentase sebesar 40,35. Hal tersebut berarti ada 46 responden yang
memiliki nilai diatas nilai rata- rata. Hasil penelitian tersebut didukung dengan hasil perhitungan nilai mean = 68,27, median = 68,00, modus =
70, dan standar deviasi = 4,890.
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh fasilitas belajar di rumah terhadap hubungan antara konsentrasi belajar dengan prestasi belajar
pada bidang studi ekonomi adalah tidak signifikan. Hasil penelitian ini tidak mendukung diterimanya hipotesis. Hal tersebut tidak sejalan
dengan dugaan awal penelitian. Kemungkinan yang pertama adalah penggunaan kata dan kalimat
dalam kuesioner yang perlu diperbaiki agar kuesioener tersebut dapat jelas dimengerti oleh responden. Kemungkinan yang kedua yaitu
indikator yang ada dalam kuesioner tidak tampak nyata dalam diri responden yang bersangkutan. Kemungkinan yang ketiga responden
dalam mengisi kuesioner tidak dengan sepenuh hati misalnya dalam mengisi kuesioner hanya dengan ikut-ikutan temanya atau keadaan
fisik responden tidak sedang dalam keadaan sehat. Kemungkinan yang keempat adalah peneliti melihat, bahwa di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta hampir semua siswa merupakan siswa berada atau siswa yang tingkat perekonomiannya tergolong mampu. Fasilitas belajar
yang dimiliki di rumah sudah didapatkan dari sejak dini sehingga fasilitas tersebut bukan lagi merupakan barang baru atau sesuatu yang
istimewa lagi sehingga pemanfaatan fasilitas tersebut juga bukan hal yang luar biasa.
84
BAB V PENUTUP