2 kondisi pribadi siswa yang meliputi : a kesehatan; b kecerdasan;
c sikap;d cita-cita; e hubungannya dengan orang lain. b.
Faktor eksteren, yang meliputi : 1
proses belajar mengajar; 2
sarana belajar yang dimiliki buku, peta, dan meja; 3
lingkungan belajar; Dari hasil uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang berasal dari dalam dan dari luar diri individu. Prestasi belajar merupakan perubahan kemampuan yang meliputi
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik Sunaryo, 1984:4. Jadi prestasi belajar yangdimaksud dalam penelitian yaitu pada bidang studi
ekonomi ialah prestasi belajar yang diperoleh siswa yang dapat diukur secara langsung melalui tes dan dapat dihitung hasilnya. Dengan demikian,
hasil pengukuran dalam prestasi belajar dituangkan dalam bentuk angka yang diperoleh dari hasil ulangan, tugas-tugas, dan ujian semester.
Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam belajar di sekolah ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum
dalam rapor yang didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.
2. Konsentrasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer, konsentrasi merupakan pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal KBBI, 1983 :
1102. Dimyati dan Mudjono 1990 menjelaskan konsentrasi belajar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran. Pemusatan perhatian tersebut tertuju pada isi bahan belajar atau proses belajar. Dari
berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi merupakan pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan
mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang dipikirkan. Sedangkan dalam hal belajar, konsentrasi
dapat diartikan sebagai pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan
dengan pelajaran tersebut. Sejalan dengan hal di atas, Ubaydillah httpwww.google.com, 20 Januari 2009 mengemukakan beberapa hal
yang berhubungan dengan konsentrasi. 1.
Kecepatan Kemampuan individu dalam berkonsentrasi akan mempengaruhi
kecepatan dalam menangkap materi yang sedang dipelajari. Seorang pelajar atau mahasiswa yang mempunyai kemampuan bagus dalam
berkonsentrasi akan lebih cepat dalam menangkap materi yang seharusnya ia serap. Begitu pula halnya dengan seorang karyawan atau
pegawai yang mempunyai kemampuan bagus dalam berkonsentrasi akan dapat cepat menangkap menguasai berbagai jenis keahlian yang
dibutuhkan. 2.
Kekuatan Konsentrasi merupakan sumber kekuatan. Salah satu penjelasan
yang dapat menerangkan hubungan antara konsentrasi dengan kekuatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
adalah cara kerja pikiran. Konon, pikiran kita akan bekerja berdasarkan ingat dan lupa. Pikiran kita tidak bisa bekerja untuk lupa dan untuk
ingat dalam satu waktu. Lupa dan ingat akan dilakukan secara bergantian dalam tingkat kecepatan yang sangat maha super. Kalau kita ingat
kebaikan orang, saat itu juga kita melupakan kejelekannya. Sebaliknya, kalau kita mengingat kejelekannya, maka saat itu juga kita melupakan
kebaikannya. Koswiyatun 2009 mengatakan bahwa menurut teori neuroscience, otak manusia ini berubah sesuai dengan penggunaan. Arah
konsentrasi akan diikuti dengan perubahan struktur fisik otak itu. Dari penjelasan di atas dapat dikatan bahwa konsentrasi merupakan sumber
kekuatan. 3.
Ketahanan Kaitan konsentrasi dengan katahanan seseorang terletak pada porsi
dan frekuensinya. Kalau pikiran kita lebih sering kita gunakan untuk mengingat atau melihat hal-hal positif dari diri kita, dari keadaan dan
dari orang lain di sekitar kita, maka kesimpulan yang tercetak di dalam diri kita adalah kesimpulan positif. Jika kesimpulan ini yang terbentuk,
maka energi yang muncul adalah energi positif. Kekuatan dalam menghadapi kerasnya kenyataan hidup ini terkait dengan energi positif.
Ketika kita gagal, yang kita ingat dan yang kita lihat adalah sisi-sisi yang mengecewakan dari kegagalan itu. Dari keadaan itu, maka sekuat
apapun fisik kita pasti akan terasa berat untuk melangkah ke opsi lain. Akan berbeda rasanya ketika kita masih bisa melihat opsi dan alternatif
lain atau bisa mengingat-ingat tujuan hidup kita dalam potret yang lebih besar perspektif jangka panjang. Meski kegagalan itu tetaplah
kegagalan, tetapi energi yang keluar dari diri kita berbeda. Yang satu menambah kekuatan dan yang satunya malah mengurangi kekuatan.
Untuk bisa mengingat yang positif, untuk bisa cepat melupakan hal yang negatif, dan untuk bisa melihat yang positif terkait dengan
kemampuan berkonsentrasi. Mahatma Gandhi menggunakan teknik ingat dan lupa untuk memperkuat perjuangannya. Ketika dirinya
hampir mau putus asa menghadapi penjajahan, Gandhi kemudian memprogram pikirannya untuk ingat bahwa perjuangan menegakkan
kebenaran itu selalu akan berakhir menang meski kelihatannya kalah di babak awal. Dengan kata lain, ketahanan seseorang itu tidak semata-
mata terkait dengan kekuatan fisiknya. 4.
Keseimbangan Semakin bagus individu dalam berkonsentrasi, maka semakin cepat
pula individu bisa menangkap signal dari dalam diri tentang apa yang kurang, apa yang kelewatan, apa yang perlu dilakukan atau apa yang
perlu dihindari, apa yang baik dan apa yang tidak baik. Dengan adanya itu semua maka hidup kita seimbang dan stabil. Menurut Siswanti
2008 dalam penjelasan beberapa ahli tentang kecerdasan multipel multiple intelligence, dijelaskan bahwa konsentrasi itu berhubungan
dengan apa yang mereka sebut dengan istilah intra-personal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
intillegence, yaitu kemampuan seseorang untuk bisa “connect” dengan dirinya.
Konsentrasi merupakan akibat dari perhatian, terutama perhatian spontan yang ditimbulkan oleh minat terhadap sesuatu hal. Perhatian
yang bersifat spontan yang dimaksud adalah perhatian yang diciptakan secara sadar oleh kemauan seseorang yang dapat menimbulkan suatu
pemusatan perhatian. Sebab-sebab seseorang sulit berkonsentrasi
menurut Ubaydillah, dalam artikelnya yang berjudul “ Kenapa Konsentrasi Itu Penting?”
httpwww.google.com, adalah sebagai berikut .
a. Gangguan Keseimbangan Emosional
Dari hasil studi yang telah diungkap mengatakan bahwa stress, distress, dan depresi ternyata bisa merusak memori imparied
memory dan konsentrasi inability to concentrate. Munculnya persoalan tersebut terkait dengan pola hidup sehat positif, dimana
dengan semakin banyak pikiran negatif, sikap negatif atau tindakan negatif yang kita biarkan tentulah semakin rentan terhadap berbagai
gangguan tersebut, begitu pula dengan sebaliknya. Maka yang membedakan antara pola hidup sehat positif dan pola hidup tidak
sehat negatif adalah kemampuan “membersihkan” diri seseorang. b.
Kekosongan Emosi Mahasiswa ataupun pelajar yang tidak memiliki alasan kuat
mengapa melanjutkan sekolah, apa targetnya, apa tujuan besarnya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
apa program-program pribadinya untuk mencapai target, biasanya akan cenderung mudah merasa kosong batinya. Kekosongan batin ini
akan membuat hidup menjadi hambar dan kecil kepeduliannya terhadap statusnya sebagai pelajar. Kekosongan batin inilah yang
dapat mengganggu konsentrasi belajar. c.
Manajemen Pikiran Pada dasarnya di dalam pikiran kita ini memproduksi 60.000-an
percikan pemikiran thought dalam setiap harinya. Jumlah yang sebanyak itu tentu ada yang melawan dan ada yang mendukung, dan
dari sinilah diperlukan manajemen. Salah satu unsur manajemen yang paling mendasar adalah kemampuan menangkap cathing yang
berati kemampuan untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh pikiran kita. Sebagai contohnya ketika kita mendengar ceramah dari
dosen kemudian pikiran kita kemana-mana dan kita tidak segera menyadarinya, maka ceramah dari dosen pun tidak dapat ditangkap
dengan jelas. Akan tetapi jika kita cepat menyadari bahwa pikiran kita sudah tidak fokus lagi, dan cepat-cepat pula mengalihkannya
kembali ke ceramah dosen, maka apa yang dijelaskan oleh dosen dapat kita tangkap dengan jelas. Dari sini dapat kita simpulkan
bahwa konsentrasi kita bisa rusak apabila kita tidak cepat mengetahui atau menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh pikiran
kita. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lima cara mengasah ketajaman konsentrasi menurut Ubaydillah, httpwww.google.com, 20 Januari 2009 adalah sebagai berikut :
a. Perjelas target pribadi
Target adalah sasaran untuk dipikirkan oleh pikiran kita. Target ternyata juga memiliki banyak kegunaan yaitu dapat membimbing dan
mendinamiskan hidup. Dikatakan menjadikan bimbingan karena kita bisa menyuruh pikiran kita untuk berkonsentrasi kalau tidak ada
sasarannya. Maka pikiran yang sering digunakan untuk memikirkan sasaran demi sasaran akan membuat hidup dinamis. Orang yang hidup
dinamis dengan target-target yang dimiliki akan jauh dari gangguan dan kekosongan emosi.
b. Melakukan dan Melibatkan Diri
Target tanpa realisasi tidaklah cukup, maka agar target dapat benar-benar bermanfaat dalam membimbing dan mendinamiskan,
dibutuhkan disiplin diri dalam menjalankannya. Salah satunya adalah dengan melakukan sesuatu yang dapat mendekatkan diri kita
dengan target yang kita buat sendiri. Selain melakukan sesuatu, hal terpenting adalah melibatkan diri pada lingkungan yang sesuai
dengan kita envirotment system. c.
Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri Sering-sering berkomunikasi dengan diri sendiri ini misalnya
adalah “menyepi”. Menyepi di sini berarti memberi ruang dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kesempatan untuk diri sendiri supaya berbicara dengan diri sendiri, self-dialog, self-talk, meditasi, evaluasi, koreksi, dan refleksi.
d. Ciptakan sarana mean
Menciptakan sarana dapat dilakukan dengan membuat tulisan, catatan, gambar atau apa saja yang dapat memudahkan kita
mengingat dan melihat target, program, atau bidang-bidang yang penting menurut kita. Kemudian dari apa yang telah kita buat dapat
kita letakkan di buku, meja, HP, komputer, dan tempat-tempat lainnya yang dapat membantu kita untuk memudahkan dalam
mengingat dan melihat. e.
Tingkatkan kepedulian Kepedulian di sini bukan berati mementingkan diri sendiri,
melainkan berperan seoptimal mungkin berdasarkan status kita, salah satu contohnya adalah pelajar. Pelajar yang peduli adalah
pelajar yang berperan seoptimal mungkin sebagai pelajar yaitu belajar, berorganisasi, demo secara positif, bergaul, menghormati
guru atau dosen, dan lain-lain. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan mengenai konsentrasi
yaitu penggunaan yang proporsional terhadap pikiran untuk fokus pada sasaran yang kita inginkan. Hal ini berarti konsentrasi adalah
jalan tengah the proper way di antara dua sisi yang ekstrim, yaitu distraksi dan “tensi” tension. Pada keadaan yang tegang, biasanya
bukan konsentrasi yang muncul melainkan over-concentration PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pandangan sempit. Sebaliknya bila seseorang terkena distraksi yaitu sesuatu yang tidak penting, tidak mendesak dan tidak prioritas
untuk kita pikirkan, maka hal inilah yang disebut dengan under- concentration ngelantur.
3. Program Bimbingan Belajar a. Bimbingan dan Program Bimbingan