1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar di kelas, seorang siswa hendaknya menggunakan perhatian terpusat atau berkonsentrasi penuh dalam pelajaran agar dapat
ditangkap dengan baik untuk mendapatkan prestasi yang baik pula Usman, 1995:28. Pernyataan tersebut juga ditegaskan dengan pernyataan yang
dikutip dari majalah Nakita edisi 89 tahun 2007 yang menyebutkan bahwa prestasi belajar anak juga dilatarbelakangi kemampuan anak dalam
berkonsentrasi. Pernyataan tersebut dapat dibenarkan karena suatu keberhasilan dalam prestasi belajar seorang siswa salah satunya ditentukan
oleh pemusatan pikiran atau konsentrasi dalam belajar, baik pada saat siswa belajar di rumah maaupun pada saat siswa sedang menerima pelajaran di
sekolah. Tanpa adanya konsentrasi dalam belajar, maka apa yang dipelajarinya tidak dapat diterima dengan baik. Kemampuan berkonsentrasi
setiap siswa tidaklah sama. Ada siswa yang mampu dengan cepat berkonsentrasi dan ada pula siswa yang membutuhkan latihan dalam waktu
yang cukup lama untuk bisa berkonsentrasi penuh dalam menerima pelajaran. Kemampuan berkonsentrasi yang berbeda oleh siswa satu dengan siswa
lainnya ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar.
Faktor penentu keberhasilan siswa dalam belajar cukup banyak. Meskipun demikian, faktor penentu keberhasilan siswa ini dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu faktor interen dan faktor eksteren. Faktor interen merupakan faktor yang berasal dari siswa itu sendiri. Faktor interen mempunyai pengaruh
yang mendasar dalam sukses tidaknya dalam belajar. Hal ini berkaitan dengan bakat dan minat siswa, dimana ada kemungkinan kemampuan berkonsentrasi
siswa tersebut sudah dimilikinya sejak ia lahir. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kemampuan konsentrasi adalah bakat yang dimiliki anak
sejak ia lahir Tabloid ayah bunda, 1993:24. Pada dasarnya setiap orang dibekali kemampuan berkonsentrasi sejak lahir dan keterampilan
berkonsentrasi. Faktor eksteren adalah faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor ini meliputi lingkungan keluarga atau lingkungan tempat tinggal,
lingkungan sekolah, fasilitas belajar yang dimilikinya baik di sekolah maupun di rumah, dan berbagai kegiatan yang diikutinya dalam menunjang ketajaman
berkonsentrasi, seperti keikutsertaannya dalam program bimbingan belajar. Dengan adanya berbagai sarana penunjang belajar dan konsentrasi
yang mantap, siswa akan mudah memahami suatu ilmu. Namun pada kenyataannya, kemampuan siswa dalam menciptakan konsentrasi tidaklah
mudah. Banyak siswa yang tampaknya belajar, namun karena belajar di depan Televisi dan bermain HP, maka hasilnya juga tidak akan maksimal. Fakta
yang ada juga menunjukkan bahwa banyak anak-anak yang sebenarnya pintar memiliki kecerdasan IQ yang tinggi, namun tidak berprestasi di sekolah.
Ternyata penyebabnya sangat sederhana, yaitu anak tidak berkonsentrasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dalam melakukan kegiatan belajarnya. Konsentrasi berkaitan erat dengan sikap senang tidaknya pada pelajaran, urusan pribadi siswa, gangguan
lingkungan dan gangguan kesehatan. Siswa yang hidup di tengah-tengah keluarga yang ramai, sering cekcok ataupun lingkungan kumuh tentunya akan
berbeda dengan siswa yang hidup di lingkungan yang aman, tenteram dan mendukung siswa dalam belajar.
Namun pada kenyataannya, kemampuan seseorang untuk menciptaan konsentransi dalam belajar tidaklah mudah. Seorang siswa harus terbiasa
untuk memusatkan perhatiannya pada sesuatu yang sedang dipelajari. Contohnya adalah pada saat siswa sedang belajar, ia harus dapat fokus pada
pelajaran yang sedang dipelajarinya. Tentu saja hal ini harus didukung dengan keadaan dan kondisi siswa, baik yang berasal dari diri siswa ataupun yang
berasal dari luar diri siswa. Salah satu keadaan dari luar siswa yang dimaksud adalah keadaan lingkungan belajar siswa baik di sekolah maaupun di
lingkungan tempat dia tinggal. Lingkungan sekolah yang aman, nyaman, bersih, rapi, tidak berdekatan dengan jalan raya, pabrik, ataupun pusat
perbelanjaan, dan memiliki fasilitas yang lengkap merupakan faktor pendukung dari konsentrasi belajar siswa di sekolah. Selain itu, keadaan
lingkungan yang tidak mendukung konsentrasi belajar adalah lingkungan yang tidak aman dan tidak nyaman, contohnya adalah lingkungan dengan pergaulan
yang tidak baik, dimana anak akan dengan mudah terpengaruh sehingga menggangu konsentrasinya dalam belajar.
Faktor-faktor lain yang dapat mendukung konsentrasi belajar siswa selain faktor lingkungan belajar adalah fasilitas belajar siswa. Fasilitas belajar
siswa dibutuhkan oleh siswa sebagai pendukung atau penunjang kegiatan belajarnya khususnya fasilitas belajar di rumah. Fasilitas belajar di rumah
yang dapat mendorong semangat siswa untuk belajar adalah adanya ruangan belajar tersendiri, adanya meja kursi untuk belajar, lampu penerangan yang
baik, ventilasi sirkulasi udara yang baik, dan peralatan sekolah yang lengkap. Adanya fasilitas belajar tersebut dapat membantu siswa lebih
berkonsentrasi dalam belajarnya. Kondisi lingkungan yang aman, nyaman dan didukung fasilitas belajar
yang lengkap belum cukup untuk siswa jika tidak diimbangi dengan hasil prestasi belajar siswa yang baik. Keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar
dapat dilihat dari prestasi yang diperolehnya. Prestasi yang dimaksud adalah prestasi akademik yang diwujudkan dalam bentuk angka. Hasil prestasi yang
dimaksud dalam penelitian ini terutama pada bidang ekonomi, khususnya kelas XII, dimana pada jenjang SMA saat ini bidang studi Ekonomi
merupakan bidang studi gabungan dari Ekonomi Teori, Ekonomi Matematika, dan Ekonomi Akuntansi. Untuk mencapai prestasi yang tinggi, tidak jarang
orang tua siswa memilih alternatif dengan mengikutsertakan anak-anak mereka dalam program bimbingan belajar di luar jam sekolah baik secara
reguler maaupun privat. Hal itu dilakukan oleh banyak orang tua siswa karena kesibukan mereka dalam bekerja, sehingga mereka kurang mampu mengontrol
putra putri mereka dalam belajar. Keputusan ini mereka ambil bukan karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ketidakpercayaan mereka pada kemampuan para guru dalam mengajar di sekolah, akan tetapi lebih pada pengembangan materi pelajaran yang telah
diajarkan di sekolah untuk dapat diterapkan di luar jam sekolah. Program bimbingan belajar yang diterapkan orang tua untuk putra-
putri mereka beraneka macam, mulai dari yang telah mengikutsertakan dari awal masuk sekolah SMA ataupun yang hanya sebagai persiapan tes
kenaikan kelas maaupun Ujian Nasional UNAS, dan yang mulai dari program reguler sampai les privat dengan mendatangkan guru ke rumah.
Dengan adanya program bimbingan belajar diharapkan dapat membantu siswa untuk dapat lebih memahami materi pelajaran dan dapat meningkatkan
prestasi akademik siswa di sekolah. Berdasarkan pendapat mengenai pentingnya menciptakan konsentrasi belajar untuk meningkatkan prestasi
siswa dan adanya berbagai faktor yang mempengaruhi konsentrasi belajar
siswa, maka penelitian ini mengambil topik “Pengaruh Keikutsertaan Siswa Dalam Program Bimbingan Belajar, Lingkungan Belajar Siswa, dan
Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hubungan Antara Konsentrasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Ekonomi.”
B. Batasan masalah