tampak  bahwa  IPS  merupakan  kajian  yang  luas  tentang  manusia  dan dunianya.  Hal  ini  dapat  membawa  dampak  bagi  siswa  yang  dihadapkan
dengan  IPS.  Hal  demikian  selanjutnya  dapat  membawa  dampak  ikutan nurturant  effect  yang  baik:  perluasan  wawasan  tentang  manusia.
Sedangkan  dampak  lain  ialah  bahwa  dengan  luasnya  kajian  tentang manusia  itu  dapat  menimbulkan  kesulitan  pada  mereka  yang
menggelutinya. Singkatnya  yang menjadi bahan kajian atau bahan belajar dalam IPS adalah keseluruhan tentang manusia.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada bagian ini dijelaskan beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti:
1. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Patrisia  Feka  tahun  2008  dengan  judul
“Peningkatan  Pemahaman  Mata  Pelajaran  IPS  dengan  Menggunakan Media  Gambar  pada  Siswa  Kelas  V  SD  Kanisius  Kotabaru  Yogyakarta
Tahun Pelajaran 20092010”. Hasil penelitiannya adalah: a.
Nilai  rata-rata  sebelum  siklus  I  6,3  pada  akhir  siklud  I  6,7  sehingga terjadi  peningkatan  pemahaman  dari  kondisi  awal  ke  siklus  I  sebesar
0,4. b.
Nilai  rata-rata  sebelum  siklus  I  6,3  pada  akhir  siklus  II  7,1  sehingga terjadi peningkatan pemahaman dari kondisi  awal  ke siklus  II sebesar
0,8. Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
penggunaan  media  gambar  dalam  mata  pelajaran  IPS  materi  perjuangan
dapat  meningkatkan  pemahaman  pada  siswa  kelas  V  SD  Kanisius Kotabaru  Yogyakarta  Tahun  Pelajaran  20092010  terbukti  benar.
Perbedaan  penelitian  diatasdengan  penelitian  yang  akan  peneliti laksanakan  adalah  menggunakan  satu  variabel  yaitu  pemahaman.
Sedangkan peneliti menggunakan dua variabel yaitu keaktifan dan prestasi belajar.
2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Cicilia  Yuli  Utami  tahun  2007    dengan
judul “Peningkatan Keaktifan Siswa Kelas IVA Dalam Pembelajaran IPS
Dengan  Menggunakan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Teknik  Jigsaw  di SD  Negeri  Ringinanom  2  Kecamatan  Tempuran  Kabupaten  Magelang
Tahun Pelajaran 2009 2010”. Hasil penelitiannya adalah:
Kondisi  pada  siklus  I  sebesar  64,55,  apabila  dibandingkan  dengan kondisi  awal  sebesar  20,8  terjadi  peningkatan  sebesar  43,75.
Sedangkan pada siklus II peningkatan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS  sebesar  75,  apabila  dibanding  dengan  kondisi  awal  sebesar  20,8
terjadi peningkatan sebesar 54,2. Berdasarkan  hasil  penelitian  tersebut  dapat  disimpulkan  bahwa
penggunaan  model  pembelajaran  kooperatif  teknik  jigsaw  terbukti  dapat meningkatkan keaktifan  siswa Kelas  IVA dalam  pembelajaran  IPS di  SD
Negeri Ringinanom 2 Kecamatan Tempuran  Kabupaten Magelang  Tahun Pelajaran  20092010.  Perbedaan  penelitian  diatas  dengan  penelitian  yang
akan  peneliti  laksanakan  adalah  menggunakan  satu  variabel  yaitu keaktifan.  Sedangkan  peneliti  menggunakan  dua  variabel  yaitu  keaktifan
dan  prestasi  belajar.  Penelitian  diatas  melaksanakan  penelitian  dikelas  IV dengan  menggunakan  Model  Pembelajaran  Kooperatif  Teknik  Jigsaw
sedangkan peneliti melaksanakan penelitian kelas V dengan menggunakan media gambar.
C. Kerangka Berpikir