Dalam hal ini masih diperlukan tindakan lebih lanjut untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar yang kurang baik dan perlu
adanya peningkatan prestasi belajar meskipun hasil prestasi belajar yang diperoleh telah memenuhi indikator keberhasilan.
b. Siklus II
Siklus I memerlukan beberapa perbaikan untuk mengurangi terjadinya kekurangan selama proses belajar mengajar berlangsung. Berdasarkan
kekurangan yang terjadi pada siklus I, maka peneliti melakukan upaya- upaya lain dalam pelaksanaan siklus II. Beberapa upaya-upaya yang
dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan siklus II adalah guru memberikan penjelasan yang lebih lengkap kepada siswa mengenai tugas
yang akan dikerjakan baik secara kelompok maupun individu, agar setiap siswa lebih memahami kegiatan atau tugas yang akan dilakukan dan tidak
banyak bertanya mengenai kegiatan atau tugas tersebut. Selain itu guru juga harus lebih mengkondisikan siswa saat proses berlangsung terutama
saat ada kegiatan berkelompok yang sifatnya heterogen agar setiap siswa mampu menghargai teman lain walaupun tidak sependapat dengan dirinya
masing-masing. Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai KKM adalah 18 siswa
dari 20 siswa. Dan jumlah siswa yang belum mencapai KKM ada 2 orang dari 20 siswa. Sehingga jumlah siswa yang mencapai KKM dalam persen
adalah sebesar 90 dan jumlah siswa yang tidak mencapai KKM dalam
persen adalah sebesar 10. Berikut ini nilai prestasi belajar siswa yang sudah mencapai KKM dan yang belum mencapai KKM:
Tabel 25. Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II No.
Nama Siswa Nilai
KKM Keterangan
1. MFW
85 60
Tercapai 2.
DAN 75
60 Tercapai
3. VDP
55 60
Tidak tercapai 4.
POL 95
60 Tercapai
5. DPSW
90 60
Tercapai 6.
JZN 70
60 Tercapai
7. N
90 60
Tercapai 8.
NPK 55
60 Tidak tercapai
9. RAS
60 60
Tercapai 10. MH
80 60
Tercapai 11. RP
95 60
Tercapai 12. TWP
60 60
Tercapai 13. IYF
70 60
Tercapai 14. DCG
70 60
Tercapai 15. ZH
75 60
Tercapai 16. SN
95 60
Tercapai 17. MFA
90 60
Tercapai 18. FVS
65 60
Tercapai 19. KZ
80 60
Tercapai 20. MFW
70 60
Tercapai
Perbandingan persentase jumlah siswa yang tercapai KKM dengan yang tidak tercapai KKM dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Gambar 5. Grafik Pencapaian Ketuntasan KKM Siklus II
Hasil perhitungan prestasi belajar pada siklus II adalah meningkat sebesar 15 menjadi 90. Secara umum selama proses belajar mengajar
siswa mampu mengikuti semua kegiatan dengan baik pada siklus II. Mereka sudah memahami bagaimana berkelompok secara heterogen.
Grafik Ketuntasan KKM Siklus II
Tercapai KKM Tidak tercapai KKM
Tidak tercapai
KKM 10 2
siswa
Tercapai KKM
90 18 siswa
Berikut ini tabel peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal hingga akhir siklus II:
Tabel 26. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
Peubah Kriteria
Keberhasilan Kon-
disi Awal
Siklus I Siklus II
Tar- get
Capaian Tar- get
Capaian
Prestasi Belajar
Siswa 1.Rata-rata
nilai ulangan 2.Persentase
jumlah siswa yang
mencapai KKM
60,35
35,25 70
70 71,62
75 75
80 78,06
90
Dari tabel di atas dapat dilihat pencapaian nilai setiap siklus. Dari hasil di atas dapat disimpulkan bahwa:
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata prestasi siswa. Pada kondisi awal rata-rata prestasi belajar siswa 60,35. Setelah diberi tindakan
dengan menggunakan media gambar pada siklus I rata-rata menjadi 71,62 dan pada siklus ke II diperoleh rata-rata 78,06.
b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang lulus
KKM adalah 75. Sedangkan, pada siklus II siswa yang lulus KKM adalah 90.
c. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus III karena target rata-
rata sudah tercapai.
79
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan semester genap tahun
pelajaran 20122013, dapat disimpulkan: 1.
Penerapan media gambar dalam upaya meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 1 Taji Prambanan ditempuh
dengan melakukan penelitian tindakan kelas. Pada siklus I siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan guru materi Badan Penyelidik Usaha-
usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dengan menggunakan media gambar di depan kelas. Kegiatan ini bertujuan agar siswa tertarik
untuk mempelajari materi dengan menggunakan media gambar. Pada kegiatan refleksi ditemukan bahwa sebagain besar siswa terlihat antusias
dan aktif di dalam kelas. Berdasarkan refleksi tersebut maka diadakan perencanaan siklus II. Pada siklus II guru mengajarkan materi Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI dengan menggunakan media gambar di depan kelas. Siswa diminta memperhatikan penjelasan guru
dengan acuan media gambar yang sudah diberikan. Pada pertemuan di siklus II ini, siswa sudah terlibat lebih antusias dan aktif dibandingkan
dengan siklus I. Siswa lebih banyak bertanya dan menyampaikan pendapat dalam kegiatan diskusi. Penggunaan media gambar sangat membantu