21
permainan dan aktivitas fisik, mampu membina hidup yang sehat, belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok, belajar menjalankan peran
sosial sesuai dengan jenis kelamin, belajar membaca, menulis, berhitung agar mampu beradaptasi dengan ,masyarakat, memperoleh
sejumlah konsep
yang diperlukan
untukberpikir efektif,
mengembangkan kata hati, moral, dan nilai-nilai, sehingga dapat mencapai kemandirian pribadi.
2.1.7 Modul Pembelajaran IPA
2.1.7.1 Pengertian Modul Pembelajaran Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara
sistematis sehingga tercipta lingkungansuasana yang memungkinkan peserta didik untuk belajar. Senada dengan pernyataan di atas,
Majid,2007 menyatakan bahan ajar segala bentuk bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa tertulis maupun bahan yang yang tidak tertulis.
Winkel,2010 menjelaskan bahwa modul adalah merupakan suatu program belajar mengajar terkecil yang dipelajari oleh siswa sendiri
kepada diri-nya sendiri. 2.1.7.2
Kriteria Materi Pembelajaran Terdapat enambelas kriteria materi pembelajaran menurut
Tomlinson, dalam Harsono,2007. Berdasarkan enambelas kriteria dalam pembuatan modul pembelajaran, peneliti mengambil delapan kriteria
22
pembuatan modul pembelajaran IPA. Kriteria tersebut diantaranya adalah: a materi pembelajaran seharusnya memiliki pengaruh yang kuat
terhadap peserta didik. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan mengalami perubahan sehingga menjadi lebih
memahami materi yang diajarkan. b materi pembelajaran harus membantu siswa mudah belajar. Materi dikemas dengan sederhana
sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. c pembelajaran harus dapat membuat siswa lebih percaya diri. Pada kegiatan pembelajaran terdapat
kegiatan yang melibatkan peserta didik seperti kegiatan pengamatan dan percobaan. d materi pembelajaran harus dapat memfasilitasi peserta didik
menjadi pembelajar yang mandiri. Materi pembelajaran dikemas dengan petunjuk pada setiap kegiatan, sehingga peserta didik dapat melakukan
kegiatan secara mandiri. Pada modul terdapat materi yang dapat memperkuat pemahaman
peserta didik, sehingga peserta didik yakin dengan jawabannya. Hal tersebut merupakan penjelasan bahwa materi pembelajaran seharusnya
tersedia sesuai dengan fokus pembelajaran yang diajarkan. f materi pembelajaran harus memperhitungkan bahwa peserta didik memiliki gaya
belajar yang berbeda. Materi yang dikemas dalam modul pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. g materi pembelajaran
harus memaksimalkan potensi belajar peserta didik secara intelektual, estetika, dan emosional yang dapat menstimulasi aktivitas otak kanan dan
kiri. h materi pembelajaran harus menyediakan kesempatan untuk pembelrian umpan balik. Materi pembelajaran dilengkapi dengan soal
23
latihan, refleksi, dan aksi untuk mengetahui umpan balik yang diberikan peserta didik.
2.1.7.3Pengertian IPA Iskandar,2001 mendefinisikan Ilmu Pengetahuan Alam IPA
sebagai mata pelajaran tentang penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan. Mempelajari IPA tidak hanya berkaitan
dengan alam dan prosedur penelitian, namun berkaitan juga dengan hakikat IPA. Hakikat IPA antara lain, IPA sebagai produk, IPA sebagai
proses, dan IPA sebagai teori. Ilmu pengetahuan alam IPA berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta , konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-
hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiah. IPA sendiri berasal dari kata sains yang berarti alam. Sains menurut Suyoso 1998 merupakan pengetahuan
hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis tiada henti-hentinya serta diperoleh melalui metode terentu yaitu , teratur, sistematis, berobjek,
bermetode, dan berlaku secara universal. Menurut Abdullah 1998 IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara
24
malakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, demikian seterusnya kait mengait antar cara yang satu dengan cara yang
lain. Dari beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran
IPA merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan observasi, eksperimen, serta penyelidikan untuk mengetahui tentang suatu
fakta dan konsep.
2.2 PENELITIAN YANG RELEVAN