8
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan 2.1 Kajian Pustaka 2.2 Penelitian yang Relevan dan 2.3 Kerangka Berpikir. 2.4 Pertanyaan Penelitian.
2.1 KAJIAN PUSTAKA 2.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Babarsari
SDN Babarsari merupakan sekolah yang terletak di jalan Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta dengan memiliki
status akreditasi A. Sekolah ini memiliki visi Unggul dalam mutu, berkarakter dan berbudaya sesuai kepribadian bangsa. Sedangkan misi dari
sekolah ini adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan melalui pengamalan ajaran agama, mengoptimalkan proses pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan saintifik, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni budaya, keolahragaan, bahasa, sesuai dengan potensi,
bakat, dan minat peserta didik,menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai luhur dan budaya bangsa dengan memperhatikan
kearifan lokal, membangun lingkungan kondusif sehingga tercipta 9k di lingkungan sekolah, serta mewujudkan gerakan sekolah menyenangkan.
2.1.2 Latar Belakang Sosial dan Ekonomi Siswa – Siswi Kelas IIIa
Sekolah Dasar Negeri Babarsari memiliki dua belas kelas paralel dari kelas 1 sampai kelas 6 dengan jumlah siswa secara keseluruhan adalah
9
370 siswa yang memiliki berbagaimacam latar belakang sosial dan ekonomi. Berdasarkan observasi pada tanggal 4 Agustus 2016 dapat
diketahui kondisi ekonomi orang tua termasuk dalam golongan menengah ke atas. Data pekerjaaan orang tua nenunjukkan sebagian besar
penghasilan tetap setiap bulan adalah 73,3, dari 30 siswa terdapat 22 siswa yang memiliki orang tua dengan pekerjaan sebagai PNS, karyawan
swasta, dan wiraswata. Selain melihat kondisi ekonomi, peneliti melakukan observasi kondisi sosial siswa kelas IIIA.
Hasil observasi selama PPL dari bulan Juli sampai September menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan lingkungan mereka
khususnya tentang budaya membuang sampah. Budaya membuang sampah menjadi sangat buruk ketika laci meja menjadi tempat menyimpan
sampah di setiap kelas. Selain kurangnya budaya membuang sampah, budaya peduli atau cinta tanaman juga belum terlihat. Setiap kelas di
sekolah memiliki banyak tanaman namun kondisinya buruk, beberapa tanaman layu, dan mati karena kekurangan air bahkan dapat ditemukan
tanaman dalam pot menjadi tempat sampah plastik bungkus makanan. Sikap peduli terhadap lingkungan seharusnya dimiliki oleh setiap
individu dan ditanamkan sedini mungkin khususnya bagi siswa-siswa tingkat sekolah dasar. Peduli lingkungan dapat ditanamkan melalui
kegiatan yang sederhana dan menyenangkan bagi siswa, dapat dimulai dengan kegiatan membuang sampah di tempat sampah, kegiatan
pemilahan sampah sampai mendaur ulang sampah an-organik menjadi karya yang memiliki nilaiguna. Kepedulian terhadap lingkungan tidak
10
hanya tentang sampah, hal yang tidak kalah penting adalah tanaman. Tanaman memberikan banyak sekali manfaat bagi manusia, hal inilah
yang harus disadari oleh siswa bahwa apabila tanaman di lingkungan sekitar semakin sedikit karena mati, maka manusia juga akan terkena
dampaknya. Peduli terhadap lingkungan yang diajarkan kepada anak usia sekolah dasar akan memberikan pengaruh positif terhadap pelestarian
lingkunag serta diharapkan mengurangi berbagai macam polusi yang terjadi di bumi.
2.1.3 Peduli Lingkungan