Disiplin Kerja TINJAUAN PUSTAKA

7. Prakarsa Prakarsa merupakan kemampuan seorang karyawan untuk mengambil keputusan, langkah-langkah, serta melaksanakannya, sesuai tindakan yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok, tanpa menunggu perintah atasan. 8. Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan kemampuan seorang karyawan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain, sehingga orang-orang tersebut dapat digerakkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada.

2.4. Disiplin Kerja

Menurut Rivai 2009, disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma soaial yang berlaku. Karyawan dikatakan memiliki disiplin yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen, konsisten, taat asas, bertanggung jawab atas tugas yang diamanahkan kepadanya. Menurut Thoha 2007, di lingkungan pegawai negeri dalam rangka menjamin tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaan, telah dibuat suatu ketentuan peraturan disiplin pegawai negeri sipil, sebagai suatu peraturan yang memuat keharusan, larangan, dan sanksi apabila keharusan tidak dilaksanakan atau dilanggar. Menurut Simamora 2006, disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja dalam suatu organisasi. Tindakan disiplin menuntut suatu hukuman terhadap karyawan yang gagal memenuhi standar yang ditetapkan. 1. Bentuk Disiplin Kerja Menurut Mangkunegara 2002 terdapat dua bentuk disiplin kerja, yaitu disiplin preventif dan disiplin korektif a. Disiplin Preventif Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan perusahaan. b. Disiplin korektif Disiplin korektif adalah suatu upaya mengerakkan pegawai dalam menyatukan suatu peraturan dan mengarahkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan pedoman yang berlaku pada perusahaan. 2. Indikator-indikator Disiplin Kerja Menurut Hasibuan 2003, pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan suatu organisasi, diantaranya: a. Tujuan dan Kemampuan Tujuan dan kemampuan ikut mempengaruhi tingkat kedisiplinan karyawan. Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti tujuan pekerjaan yang dibebankan bagi kemampuan karyawan harus sesuai dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar dia bekerja sungguh-sungguh dan disiplin dalam mengerjakannya. b. Teladan Pimpinan Pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya. Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan perbuatan. c. Balas Jasa Balas jasa gaji dan kesejahteraan ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan terhadap perusahaanpekerjaannya. Jika kecintaan karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, kedisiplinan akan semakin baik pula. d. Keadilan Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplianan karyawan, karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama dengan manusia lainnya. e. Waskat Waskat pengawasan melekat adalah tindakan nyata paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan karyawan perusahaan. Waskat berarti atasan harus aktif langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan prestasi kerja bawahannya. Hal ini berarti atasan harus selalu adahadir di tempat kerja agar dapat mengawasi dan memberikan petunjuk, jika bawahannya yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya. f. Sanksi Hukuman Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Sanksi hukuman yang berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang. g. Ketegasan Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi kedisiplinan karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas, bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang telah ditetapkan. h. Hubungan Kemanusian Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan- hubungan baik bersifat vertikal maupun horizontal yang terdiri dari direct single relationship, direct group relationship dan cross relationship hendaknya harmonis. 3. Ketentuan Disiplin Kerja Ketentuan tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010. Kewajiban dan larangan bagi Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 Bab II bagian kesatu dan kedua pasal 3 dan pasal 4. Sesuai pasal 3 Bab II Bagian Kesatu setiap Pegawai Negeri Sipil wajib: a. Mengucapkan sumpahjanji PNS b. Mengucapkan sumpah atau janji jabatan c. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah d. Menaati segala ketentuan Peraturan Perundang-undangan e. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab f. Menjungjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS g. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan atau golongan h. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut pemerintah harus dirahasiakan i. Bekerja dengan jujur, tertib dan cermat dan bersemangat demi kepentingan negara j. Melaporkan dengan segera kepada atasan apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil k. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja l. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan m. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya n. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat o. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas p. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karir q. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan pejabat yang berwenang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010, Bab II bagian kedua pasal 4 setiap Pegawai Negeri Sipil dilarang : a. Menyalahgunakan wewenang b. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi danatau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain c. Tanpa izin pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain danatau lembaga organisasi internasional d. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing e. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah f. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman, sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara g. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan h. Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan danatau pekerjaannya i. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahaannya j. Melakukan suatu tindakan dan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani k. Menghalangi berjalannya tugas kedinasanan l. Memberikan dukungan kepada calon PresidenWakil Presiden , Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan cara: 1 Ikut serta sebagai pelaksana kampanye 2 Menjadi peserta kampanye dengan meggunakan atribut partai atau atribut PNS 3 Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain dan atau 4 Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara m. Memberikan dukungan kepada calon PresidenWakil Presiden dengan cara: 1 Membuat keputusan danatau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye danatau 2 Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat n. Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah dengan memberikan surat dukungan disertai fotokopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perudang-undangan o. Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah, dengan cara: 1 Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala DaerahWakil Kepala Daerah 2 Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye 3 Membuat keputusan danatau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye danatau 4 Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga dan masyarakat Selain kewajiban dan larangan, Peraturan Pemerintah Nomor 5 mengatur tentang hukuman disiplin kerja. Tingkat dan jenis hukuman disiplin kerja tercantum dalam pasal 7 yakni: 1. Tingkatan hukuman disiplin terdiri dari: a. Hukuman disiplin ringan b. Hukuman disiplin sedang c. Hukuman disiplin berat 2. Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a terdiri dari: a. Teguran lisan b. Teguran tertulis c. Pernyataan tidak puas secara tertulis 3. Jenis hukuman disiplin sedang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b terdiri atas: a. Penundaan kenaikan gaji berkala selama satu tahun b. Penundaan kenaikan pangkat selama satu tahun c. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun 4. Jenis hukuman berat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c terdiri dari: a. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah c. Pembebasan dari jabatan d. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai Pegawai Negeri Sipil dan e. Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil Pejabat yang berwenang menghukum Pegawai Negeri Sipil yang melakukan tindakan indisipliner tercantum dalam Bagian keempat Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010, pasal 15 yang berisi : 1. Presiden menetapkan penjatuhan hukuman disiplin bagi PNS yang menduduki jabatan struktural eselon I dan jabatan lain yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden untuk jenis hukuman disiplin sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat 4 huruf b, huruf c, huruf d dan huruf e. 2. Penjatuhan hukuman disiplin sebgaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan berdasarkan usul dari Pejabat Pembina Kepegawaian.

2.5. Partial Least Square PLS