Kerangka Pemikiran Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung merupakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung merupakan

salah satu instansi pemerintah yang berada di bawah naungan Departemen Kehutanan. Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung atau yang sering disingkat menjadi BPDAS Citarum-Ciliwung memiliki visi menjadi pusat pengkajian dan penyajian data dan informasi pengelolaan DAS secara terpadu serta partisipatif di wilayah Balai Pengelolaan DAS Citarum- Ciliwung. Tujuan BPDAS Citarum-Ciliwung dalam mengelola SDM adalah untuk mencapai kontribusi kinerja yang maksimal dari setiap individu. SDM BPDAS Citarum-Ciliwung tersebar dalam empat bidang fungsional yaitu, program DAS, evaluasi DAS, Kelembagaan DAS dan Tata Usaha. Besarnya kontribusi kinerja pegawai BPDAS Citarum-Ciliwung setiap tahunnya diketahui melalui penilaian kinerja DP3. Unsur-unsur yang dinilai dalam DP3 menurut pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Disiplin kerja yang diterapkan di BPDAS Citarum-Ciliwung berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010. Indikator disiplin kerja pegawai yang dinilai di Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Citarum-Ciliwung adalah kepatuhan, tanggung jawab, sanksi dan hukuman, teladan pimpinan dan integritas. Penilaian DP3 cenderung selalu meningkat mengindikasikan kinerja yang meningkat. Kinerja yang selalu meningkat seharusnya diiringi dengan disiplin kerja yang juga meningkat. Maka dari itu diperlukan penelitian untuk mengetahui apakah implementasi penilaian kinerja DP3 di BPDAS Citarum- Ciliwung berpengaruh pada disiplin kerja karyawannya atau tidak. Jika implementasi DP3 ini berpengaruh terhadap disiplin kerja yang diterapkan pada BPDAS Citarum-Ciliwung, maka tujuan organisasi untuk mencapai kontribusi kinerja yang maksimal dari setiap individu akan tercapai sehingga terjadi peningkatan kinerja organisasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 3. 23 Gambar 3. Kerangka Pemikiran

3.2. Hipotesis