ditentukan. Apabila luas alokasi penggunaan lahan belum sesuai dengan kebutuhan penggunaan lahan, maka perlu dilakukan pengaturan kembali
elastisitas penggunaan lahan dan matriks konversi.
3.5.3.7 Validasi model
Validasi model dilakukan dengan membandingkan penggunaan lahan tahun 2010 hasil simulasi menggunakan model tahun 2000 dengan penggunaan lahan
tahun 2010 aktual. Hasil validasi akan menentukan apakah model layak untuk digunakan. Akurasi model diharapkan mencapai nilai paling sedikit 85. Nilai
elastisitas model tahun 2000 digunakan pada model tahun 2010 untuk melakukan prediksi penggunaan lahan tahun 2032.
3.5.4 Arahan Penyempurnaan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kondisi kesesuaian pemanfaatan lahan tahun 2010 dilihat dari hasil analisis tumpang susun antara peta penggunaan lahan tahun 2010 prediksi dan
aktual dibandingkan dengan peta pola ruang RTRW Kabupaten Sukabumi. Arahan penyempurnaan RTRW dirumuskan melalui metode tumpang susun
overlay antara peta prediksi penggunaan lahan yang akan datang hasil pemodelan spasial dengan peta pola ruang RTRW Kabupaten Sukabumi.
Hasil kesesuaian dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : sesuai, lahan yang masih memungkinkan berubah jenis penggunaan lahannya dan tidak sesuai RTRW.
Hasil analisis kesesuaian penggunaan lahan yang mempunyai ketidaksesuaian terkecil dengan RTRW yang akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk
merumuskan arahan penyempurnaan RTRW.
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Geografi dan Administrasi
Kabupaten Sukabumi termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat. Secara geografisKabupaten Sukabumi terletak antara106
o
49’ – 107
o
00’ Bujur Timur dan 6
o
57’ – 7
o
25’ Lintang Selatan dan secara administrasi terdiri atas 47 kecamatan, 363 desa dan 4 kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan
Pelabuhanratu. Luas Kabupaten Sukabumi adalah sekitar 4,161 km
2
atau 416.111 ha.
Batasbatas wilayah Kabupaten Sukabumi adalah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah selatan berbatasan dengan Samudera
Indonesia Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak Provinsi Banten dan Samudera Indonesia Hindia dan sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Cianjur. Selain itu Kabupaten Sukabumi juga berbatasan secara langsung dengan
wilayah Kota Sukabumi yang merupakan daerah kantong enclave. Kota Sukabumi dengan wilayahwilayah Kabupaten Sukabumi mempunyai hubungan
yang bersifat fungsional dimana Kota Sukabumi merupakan salah satu pusat nodal bagi wilayahwilayah Kabupaten Sukabumi yang mengelilinginya
hinterland. Dilihat dari perkembangan dan karakteristik wilayah, Kabupaten Sukabumi dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Sukabumi Utara dan
Sukabumi Selatan. Kedua wilayah ini mempuyai karakteristik yang berbeda, diantaranya : 1 Sukabumi utara yang dilalui oleh jalur tengah relatif lebih
berkembang dibandingkan Sukabumi selatan yang dilalui oleh jalur selatan, 2 Pusatpusat pertumbuhan dan kegiatan banyak terdapat di Sukabumi utara, seperti
pasar, industri, pusat pendidikan dan lainlain, 3 Sumberdaya alam lahan tanah relatif lebih subur di utara, karena terdapat diapit dua gunung, yaitu Gunung Gede
Pangrango dan Gunung Halimun Salak, 4 Kepadatan penduduk di utara lebih tinggi dibandingkan di selatan Sukabumi.Peta Administrasi Kecamatan Wilayah
Kabupaten Sukabumi tertera pada Gambar 5.