Latar Belakang Spatial modeling of land use change in relation to spatial planning in Sukabumi Regency
laju pertumbuhan rata-rata 1,14 per tahun BPS 2011. Peningkatan jumlah penduduk tersebut berimplikasi pada peningkatan kebutuhan ruang untuk
pemukiman dan berbagai aktifitas urban lainnya.Adanya peningkatan kebutuhan ruang untuk kawasan terbangun mempunyai konsekuensi terhadap kecenderungan
berubahnya penggunaan suatu lahan tertentu ke penggunaan lahan untuk kawasan terbangun.Penelitian Muiz 2009 menunjukkan bahwa penggunaan lahan di
Kabupaten Sukabumi antara tahun 1997-2006 mengalami perubahan pada beberapa jenis penggunaan lahan tertentu dengan luasan cukup besar. Penggunaan
lahan yang cenderung turun luasannya adalah hutan sebesar 12,77, sawah sebesar 10,15, dan semak belukar sebesar 56,09, sedangkan penggunaan lahan
yang cenderung naik luasannya adalah permukiman sebesar 183,12, tegalan sebesar 6,56 dan perkebunan sebesar 28,67.
Kecenderungan perubahan penggunaan lahan diduga akan terus berlangsung pada tahun-tahun selanjutnya seiring dengan perkembangan wilayah di Kabupaten
Sukabumi. Dengan demikian, pengendalian laju perubahan penggunaan lahan sangat penting dilakukan untuk pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW. Adanya pengendalian pemanfaatan ruang berimplikasi terhadap terjaganya keseimbangan
ekologis. Dalam pengendalian pemanfaatan ruang tersebut diperlukan prediksi
perubahan penggunaan lahan mendatang.Prediksi perubahan penggunaan lahan dapat dianalisis melalui pendekatan model berbasis spasial.Pendekatan model
adalah suatu alternatif pendekatan dalam merepresentasikan sistem kompleks yang terjadi di dunia nyata.Model belum dapat menjadi duplikasi dari dunia nyata,
namun demikian pendekatan model dengan berbagai asumsi dapat digunakan untuk mempelajari secara lebih sederhana kompleksitas yang terjadi pada dunia
nyata.Pendekatan model dapat dilakukan untuk menganalisis perubahan penggunaan
lahanpada suatu
wilayah. Menurut
Briassoulis 2000,
modelperubahan penggunaan lahan dikategorikan atas empat jenis, yaitu : model statistik dan ekonometrik statistical and econometric models, model interaksi
spasial spatial interaction model, model optimasi optimation model dan model terintegrasi integrated models. Salah satu pendekatan model terintegrasi berbasis
spasial adalah model Conversion of Land Use and its Effect at Small Regional Extent
CLUE-S. Menurut Verburg dan Overmars 2009, model CLUE-S dapat memodelkan perubahan penggunaan lahan berdasarkan faktor-faktor peubah yang
mempengaruhinya dengan wilayah studi yang cukup luas. Perubahan penggunaan lahan dapat diprediksi secara kuantitatif dengan memasukkan faktor-faktor fisik,
sosial, ekonomi dan kebijakan Munibah et al. 2010. Hasil dari pemodelan spasial penggunaan lahan ini dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan bagi pemerintah daerah dalam mengendalikan pemanfaatan ruang di Kabupaten Sukabumi.